Konsep pemodelan UML

Pemodelan merupakan gambaran bentuk fisik maupun abstrak yang tergambarkan pada pengembangan sistem informasi. Perangkat lunak (software) dikembangkan oleh sebuah tim yang mana masing-masing orang di dalamnya memerlukan satu model guna mendapatkan gambaran dari sistem. Kompleksnya pengembangan suatu perangkat lunak (software) meskipun dapat dilakukan satu orang pada prosesnya tetap harus diperbantukan menggunakan model.[1]

Model dan diagram sunting

Dianalogikan layaknya sebuah peta model digunakan dalam penggambaran sesuatu terkait hal ini, terdapat beberapa pemahaman tentang model[1]:

  • Model bisa digunakan untuk simulasi, mempelajari mengenai sesuatu yang akan direpresentasikan
  • Model mampu mempelajari perkembangan dari suatu kegiatan atau masalah
  • Pengguna bisa memilih secara rinci sebuah model
  • Model bisa merepresentasikan sesuatu secara real atau tidak sebuah domain.

Terdapat beberapa jenis model. Ketika proses pengembangan sistem informasi berlangsung model bermanfaat untuk menggambarkan situasi yang kompleks, atau frekuensi interaksi sistem dengan pengguna. Pengguna juga dapat menggunakan model untuk memvisualisasikan situasi yang diinginkan oleh stakeholder untuk mendefinisikan kebutuhan fungsional atau non-fungsional. Model secara keseluruhan harus akurat, lengkap, dan tidak ambigu. Beberapa model pengembangan sistem pada saat ini bentuknya diagram dengan deskripsi tektual, dan logikal atau spesifikasi matematika untuk proses sebuah data.[1]

 
Contoh diagram sederhana

Analis dan perancang sistem menggunakan diagram untuk membuat model sebuah sistem mirip seperti seorang arsitek membuat diagram untuk membangun sebuah gedung. Terdapat fungsi diagram yang biasanya digunakan oleh analis dan designer untuk[1] :

  • Mengkomunikasikan ide-ide
  • Mengenerate ide baru serta segala kemungkinan
  • Melakukan tes terhadap ide serta membuat prediksi
  • Memperlajari struktur dan hubungan suatu sistem

Diagram merupakan bentuk nyata yang digunakan untuk merepresentasikan sesuatu atau aksi dari dunia nyata. Diagram mengikuti aturan atau standar. Standar memastikan bahwa orang yang berbeda akan menafsirkan diagram dengan cara yang sama.[1]

Ada beberapa hal yang digunakan sebagai acuan dalam merancang sebuah model, antara lain[1]:

  • Simplicity representation – hanya menggambarkan apa yang harus ditampilkan
  • Internal consistency – pada sekumpulan diagram
  • Complentness – menampilkan semua yang dibutuhkan
  • Hierarchical representation – dapat diturunkan untuk melihat lebih detail pada level yang lebih rendah.

Lihat pula sunting

UML

Pustaka sunting

 

  1. ^ a b c d e f Titis Wahyuni, Dwi Anindyani. Modul Konsep Pemodelan. Jakarta: Universitas Indonesia.