Klee Kai Alaska

Jenis anjing

Klee Kai Alaska adalah salah satu ras anjing jenis spitz yang dikembangkan pada tahun 1970-an sebagai anjing kompanyon menyerupai Alaskan Husky.[1] Anjing ras ini memiliki sifat yang aktif, pintar, dan sesuai untuk kehidupan apartemen dengan penampilan yang mencerminkan garis keturunan anjing utara.

Klee Kai Alaska
Nama lain Klee Kai
Nama panggilan AKK
Negara asal Amerika Serikat
Ciri-ciri

Sejarah Perkembangan

sunting

Dalam sejarahnya, anjing ini dikembangkan oleh Linda S. Spurlin bersama keluarganya di Wasilla, Alaska, sejak awal tahun 1970-an. Dia mengembangkan anjing ini secara pribadi hingga mempublikasikannya pada tahun 1988. Awalnya jenis ini bernama "Klee Kai of Alaska" namun pada tahun 1995 berubah menjadi "Alaskan Klee Kai."

Anjing ini merupakan hasil persilangan Siberian Husky dan Alaskan Husky dengan anjing kecil lainnya, yaitu Schipperke dan Anjing Eskimo Amerika untuk menghasilkan peranakan dengan ukuran yang lebih kecil namun tetap memiliki penampakan fisik yang sama.[1]

Pertumbuhan populasi Klee Kai masih sangat rendah. Klee Kai masih sangat langka di berbagai belahan dunia dan Indonesia baru ada 2 ekor saja. Klee Kai Alaska masih hanya diakui secara resmi oleh American Rare Breed Association (ARBA) pada tahun 1995 dan oleh United Kennel Club (UKC) pada tanggal 1 Januari 1997. 

Penampilan Fisik

sunting

Tinggi dan Berat Badan

sunting

Klee Kai Alaska tergolong anjing berukuran kecil hingga sedang. Pengukuran tinggi badan berdasarkan jarak antara pundak dengan pijakan. Bobot tubuh anjing ini berkisar antara 4,5–9 kg, dengan tinggi 33–43 cm. Berat badan harus proporsional terhadap tinggi badan.

  • Ukuran Toy: Tidak lebih dari 33 cm
  • Ukuran Miniatur: Lebih dari 33 cm sampai dengan 38 cm
  • Ukuran Standar: Lebih dari 38 cm sampai dengan 43 cm
  • Kecacatan: Lebih dari 43 cm sampai dengan 44 cm
  • Tereliminasi: Lebih dari 44 cm

Jenis dan Warna Bulu

sunting

Klee Kai Alaska memiliki dua lapis bulu. Lapisan bawah pendek dan lembut, sedangkan lapisan luar lebih panjang dan kasar. Lapisan ganda ini memberikan perlindungan terhadap cuaca ekstrem yang panas maupun dingin.

Terdapat tiga variasi warna yang diakui, mulai dari perpaduan hitam-putih, abu-putih, merah-putih. Adapun putih keseluruhan, tetapi hanya diakui dalam standar jenis anjing ini oleh UKC dan tidak dapat ikut serta dalam perlombaan.[2]

Terdapat juga dua jenis bulu, yaitu tipe standar dan tipe lebat yang keduanya diakui oleh standar UKC. Panjang bulu tidak boleh sampai mengaburkan bentuk badan anjing, yang dianggap sebagai kecacatan.

Seperti halnya Siberian Husky, Klee Kai hanya membutuhkan perawatan yang cenderung mudah. Mereka sangat bersih. Kebanyakan dari mereka tidak menyukai kaki yang basah dan biasa membersihkan dirinya sendiri. Seperti halnya juga kebanyakan anjing utara, Klee Kai tidak memiliki napas atau badan yang bau.

Klee Kai merontokkan bulu dua kali dalam setahun. Ukurannya yang kecil juga menyebabkan ia tidak memiliki terlalu banyak bulu, sehingga hanya sedikit bulu yang dirontokkan.

Kualifikasi Standar

sunting

Kepala

sunting

Kulit kepala tidak boleh berkerut dan harus proporsional dengan badan. Jika dilihat dari atas, tulang kepala dan moncong melancip pada hidung dan membentuk seperti baji dengan pangkal yang lebar.

Kecacatan: perbatasan antara moncong dengan kepala yang samar, terlalu tegas, atau terlalu sempit (narrow head).

Tulang Kepala

sunting

Tulang Kepala agak membundar dan lebar, meruncing secara bertahap sampai pada mata.

Kecacatan: Tulang kepala terlalu datar atau terlalu membulat.

Moncong

sunting

Panjang moncong dari perbatasan hingga hidung sama dengan atau sedikit lebih pendek dari panjang tengkuk (leher) hingga perbatasan moncong. Bibir rapat dan hitam. Bibir merah muda hanya diperbolehkan jika memiliki warna bulu merah atau putih.

Kecacatan: Bibir menggelambir, moncong terlalu kurus, pendek, atau panjang.

Susunan Gigi

sunting

Klee Kai memiliki jumlah gigi anjing yang komplet dengan jarak yang merata, berwarna putih ban bertemu pada scissors bite.

Kecacatan: Level bite

Diskualifikasi: Overshot jaw, undershot jaw

Hidung

sunting

Hidung berwarna hitam dan dapat memiliki bercak merah muda (snow nose). Warna merah hati diperbolehkan jika warna bulu merah atau putih. Hidung datar sejajar dengan moncong dan sedikit lebih maju dari rahang bawah.

Mata berukuran sedang dan dapat berwarna hitam, coklat, kekuningan, dan biru, atau kombinasi. Mata sedikit miring, lebih rendah di bagian dalam. Pinggiran mata berwarna hitam. Merah hati diperbolehkan jika warna bulu merah atau putih.

Kecacatan: Mata menonjol, jarak kedua mata terlalu lebar maupun sempit.

Telinga

sunting

Daun telinga tebal dari pangkal hingga ujung, berbentuk segitiga dengan ujung agak membundar, tegak dengan ujung tajam menunjuk ke atas, dan berbulu lebat. Cukup besar dalam proporsi terhadap kepala.

Kecacatan: Telinga terlalu rendah (kurang tegak).

Diskualifikasi: Telinga menggantung.

Panjang leher sedang, terangkat tegak dan tertopang kuat saat berdiri. Saat berjalan, leher memanjang sehingga kepala agak maju.

Kecacatan: Leher terlalu pendek dan tebal, atau panjang.

Tempramen

sunting

Anjing ras ini pintar dan memiliki rasa penasaran yang tinggi, memiliki sifat yang aktif namun tidak berlebihan, tidak menggonggong berlebihan, mudah curiga terhadap orang asing, dan membutuhkan sosialisasi ketika masih kecil agar tidak tumbuh menjadi anjing yang pemalu. Klee Kai dapat berperilaku angkuh dan waspada terhadap hewan atau orang asing. Klee Kai perlu untuk disosialisasikan sejak dini untuk menghindari masalah tersebut.[2]

Klee Kai tidak senang dijahili dan harus diawasi saat bersama anak-anak. Klee Kai tidak dapat hidup bersama dengan hewan peliharaan lain selain anjing, dikarenakan insting berburunya yang tinggi. Kecuali jika sudah disosialisasikan dengan benar sejak kecil.

Kesehatan

sunting

Klee Kai Alaska dapat hidup hingga sekitar 13-15 tahun dan dapat dimanfaatkan sebagai anjing penjaga rumah dan keluarga.[1]

Awalnya Klee Kai Alaska dinyatakan bebas dari depresi penangkaran sanak (inbreeding depression) bila dibandingkan dengan ras anjing kecil lainnya. Namun saat ini berkembang usaha untuk menghasilkan peranakan yang lebih kecil lagi, sehingga menyebabkan peningkatan presentase anakan anjing yang meninggal karena terjangkit hidrosefalus.

Referensi

sunting
  1. ^ a b c (Inggris) Liz Palika (2007). The Howell Book of Dogs: The Definitive Reference to 300 Breeds and Varieties. Howell Book House. ISBN 978-0-470-00921-5. Page.121
  2. ^ a b (Inggris) Margaret H. Bonham (2001). Northern Breeds (Complete Pet Owner's Manual.). Barron's Educational Series. ISBN 978-0-7641-1733-6. Page.10