Kinetoskop adalah kamera gambar hidup pertama yang menampilkan gambar bergerak. Alat ini dapat memperlihatkan film secara individual melalui lubang kecil yang menyerupai jendela atau yangsekarang sering kita sebut sebagai proyektor.[1][2] Kinetoskop memperkenalkan pendekatan awal yang menjadi standar untuk seluruh proyeksi bioskop sebelum munculnya video.

Gambar Kinetoskop dengan lubang intip yang terletak di bagian atas.

Asal-Usul sunting

Pada tahun 1884, George Eastman menemukan pita film (seluloid) yang terbuat dari plastik tembus pandang. Tahun 1891 Eastman dibantu Hannibal Goodwin memperkenalkan satu rol film yang dapat dimasukkan ke dalam kamera pada siang hari. Penemuan ini mengilhami Thomas Edison untuk membuat alat yang berbentuk kotak berlubang untuk menyaksikan atau mengintip suatu pertunjukan. Pada tahun 1887, Thomas Edison tertarik untuk membuat alat untuk merekam dan membuat (memproduksi) gambar. Ia dibantu oleh pekerjanya yaitu William Kennedy Laurie Dickson pada tahun 1889 dan 1892. Dickson dan timnya mengembangkan Kinetoskop, sebuah inovasi kamera gambar yang bergerak dengan pergerakan film yang cepat menjadi percobaan potret gambar hidup, akhirnya, pertunjukan Kinetoskop secara komersial.

Sejarah sunting

Tahap Awal sunting

Sebuah pertemuan dengan perintis fotografis, Eadweard Muybridge, tampak memacu Edison untuk mengejar pengembangan sistem gambar bergerak. Pada 25 Febuari 1888, di Orange, New Jersey, Muybridge memberikan sebuah pelajaran yang meliputi demonstrasi zoopraxiscope, sebuah alat yang memproyeksikan beberapa gambar yang digambar di sepanjang pinggir disket kaca, memproduksi ilusi gerak.[3] Kesempatan Edison sangat dekat, dan pelajaran dapat dihadiri oleh Edison dan fotografer perusahaannya, Willian Dickson.

Dua hari kemudian, Muybridge dan Edison bertemu di laboratorium Edison di Orange Barat; Muybridge kemudian menjelaskan bagaimana menginginkan kolaborasi untuk menggabungkan alatnya dengan fonograf milik Edison—sebuah kombinasi sistem yang dapat memainkan suara dan gambar secara bersamaan. Tidak ada kolaborasi yang dilakukan, tetapi pada Oktober 1888, Edison mengajukan tuntutan pendahuluan, yang dikenal sebagai surat protes, dengan Kantor Paten Amerika Serikat mengumumkan rencananya untuk menciptakan sebuah alat yang dapat “untuk mata yang fonograf lakukan untuk telinga”.

Jelas sudah bahwa hal ini diharapkan sebagai bagian dari sistem audiovisual yang lengkap: “kita dapat melihat dan mendengar keseluruhan opera sesempurna pertunjukan yang sesungguhnya”. Pada Maret 1889, surat protes yang kedua diajukan, yang mana mengumumkan alat gambar gerak yang disebut dengan, Kinetoskop, berasal dari bahasa Yunani yakni kineto (pergerakan) dan scopos (untuk melihat).

Edison menugaskan Dickson, salah satu pekerjanya yang paling berbakat, untuk membuat Kinetoskop menjadi kenyataan. Edison akan memberikan modal penuh atas penemuan, tetapi secara konsensus historiografikal penemuan tersebut akan menjadi hasil karyanya. Sementara Edison mencoba memahami ide dan inisiasi percobaan, Dickson diberikan kesempatan bersekolah untuk mempelajari konsep praktikal dalam kenyataan. Laboratorium Edison, meskipun, dipekerjakan sebagai organisasi kolaboratif. Asisten laboratorium ditugaskan untuk mengerjakan berbagai proyek sementara Edison mengawasi dan melibatkan dirinya dan berpartisipasi berbagai tingkatan.

Tahap Pengembangan sunting

Dickson dan kepala asistennya, Charles Brown, pada awalnya membuat pemberhentian kemajuan. Ide Edison meliputi perekaman foto dengan tepat, seluas 1/32 inci, secara langsung di atas sebuah silinder (yang lebih dikenal dengan nama “drum”); terbuat dari material tembus cahaya untuk gambar positif atau kaca untuk gambar negatif, yang terbungkus collodion untuk mengembangkan dasar fotografis. Sebuah silinder audio dapat menyediakan suara yang memiliki sinkronisasi, sementara gambar-gambar berputar, yang dioperasikan dalam skala, dapat dilihat melalui pipa yang berbentuk seperti mikroskop. Ketika tes dilakukan terhadap gambar yang diperbesar dengan skala 1/8 inci, kekesatan emulsi bromida silver pada silinder menjadi tidak dapat diterima secara nyata. Sekitar Juni 1889, laboratorium mulai bekerja dengan kertas seluloid yang sensitif, yang disediakan oleh John Carbutt, kertas ini dapat membungkus silinder, menyediakan perekaman fotografi dengan dasar yang jauh lebih superior. Film pertama yang dibuat untuk Kinetoskop, dan secara nyata menampilkan gambar bergerak yang pernah diproduksi dalam film fotografis di Amerika Serikat, dikenal sebagai Monkeyshines, No. 1, yang mempertunjukkan seorang pekerja laboratorium secara nyata menampilkan fisik wajah seseorang. Usaha melakukan sinkronisasi suara tertinggal di belakang, sementara Dickson juga menguji cakram yang didasarkan pada desain pameran.

Proyek ini semakin berkembang, khususnya disebabkan oleh perjalan Edison ke Eropa dan Pameran Universitas di Paris, yang mana ia berangkat pada 2 atau 3 Agustus 1889. Selama dua bulan pelayaran, Edison bertemu dengan sarjana fotografi Etienne Jules Marey, yang menemukan “pistol kronofotografis” —kamera pertama gambar bergerak yang mudah dibawa—yang mana menggunakan sepotong film fleksibel yang dirancang untuk menangkap serangkaian gambar sebanyak dua puluh bingkai per detik.

Pada 20 Mei 1891, demonstrasi publik pertama mengenai bentuk dasar Kinetoskop diberikan di laboratorium yang dihadiri oleh 150 anggota Federasi Nasional Kelompok Wanita. Koran New York Sun menggambarkan kelompok wanita ini melihat “kotak cemara kecil” pada pertemuan tersebut. Di bagian atas kotak terdapat sebuah lubang dengan diameter sekitar saru inci. Melalui lubang tersebut, mereka melihat gambar seorang pria. Gambar ini sungguh mengagumkan. Pria tersebut menunduk dan tersenyum dan melambaikan tangannya dan membuka topinya dengan anggun. Setiap gerakan begitu sempurna.

Seorang pria bernama Dickson; film kecil, dengan durasi tiga detik, saat ini dikenal sebagai Dickson Greeting. Pada 24 Agustus, tiga aplikasi hak paten diajukan: pertama untuk “Kamera Kinetografis”, kedua untuk kamera, dan ketiga untuk “Peralatan Fotografi untuk Objek Bergerak". Aplikasi Kinetoskop juga meliputi perencanaan mengenai sistem proyeksi film stereoskopis yang telah ditinggalkan.

Tahap Akhir sunting

Pada musim gugur 1892, rancangan Kinetoskop telah lengkap. Potongan film, pertama kali diproduksi oleh Eastman, dan kemudian, sejak April 1893, oleh Perusahaan Kamera New York Blair, dengan luas 35 mm (1 3/8 inci); memiliki empat lubang pada setiap sisi. Dalam beberapa tahun, format dasar ini diadopsi secara global sebagai standar film gambar bergerak, yang tetap bertahan hingga saat ini. Publikasi pada Oktober 1892 rangkaian Fonograf Sinematografis dipertontonkan dalam format demonstrasi bahwa Kinetograf telah diakui untuk memproduksi gambar dalam era film yang baru.

Pada 14 April 1894, pertunjukan komersial pertama gambar bergerak dalam sejarah diselenggarakan di New York, menggunakan sepuluh Kinetoskop.[4] Instrumental kelahiran budaya gambar hidup Amerika, Kinetoskop juga menjadi pengaruh utama di Eropa; pengaruhnya semakin meluas disebabkan oleh keputusan Edison untuk tidak mempatenkannya, memfasilitasi banyak imitasi dan improvisasi teknologi.

Perkembangan Film sunting

Pertunjukan film perdana Kinetoskop di New York, Amerika Serikat pada tahun 1894 memiliki beberapa penonton setia seperti Elisabeth Maria, serta Lumiere Bersaudara. Dua kakak-beradik Ausguste Lumiere dan Louis Lumiere dari Prancis merupakan pengagum dan penonton setia Kinetoskop. Tapi Lumiere bersaudara bukan sekadar menjadi pengagum dan penonton. Mereka adalah penonton kreatif. Keduanya kemudian merancang peralatan baru yang mengkombinasikan kamera, alat memproses film, dan proyektor menjadi satu. Ausguste Lumiere dan Louis Lumiere menyebut peralatan baru untuk Kinetoskop itu dengan sinematografis (cinematographe).[5] Peralatan sinematografis ini kemudian dipatenkan pada tahun 1895. Sinematografis memiliki mekanisme gerakan yang tersendat (intermittent movement) yang menyebabkan setiap frame dari film diputar akan berhenti sesaat, dan kemudian disinari lampu proyektor. Pada masa awal penemuannya, peralatan sinematografis tersebut telah digunakan untuk merekam adegan-adegan yang singkat. Misalnya, adegan kereta api yang masuk ke stasiun, adegan anak-anak bermain di pantai, di taman, dan sebagainya.

Perkembangan gemilang dalam sejarah perjalanan film ditandai dengan langkah Lumiere Bersaudara yang memproyeksikan pertama kali hasil karya mereka ke hadapan publik pada 28 Desember 1895, di ruang bawah tanah sebuah kafe di Paris. Pada hari itu, publik yang menyaksikannya masuk dengan membeli karcis. Tanggal 28 Desember 1895 merupakan hari bersejarah karena merupakan hari kelahiran bioskop yang pertama di dunia. Langkah yang dilakukan Lumiere Bersaudara yakni menghadirkan konsep pertunjukan bioskop atau penayangan film ke layar dalam suatu ruangan yang gelap, pelan tetapi pasti, terus berkembang ke berbagai penjuru dunia. Sekitar sepuluh tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1905, tempat pemutaran film (bioskop) yang disebut Nickelodeon muncul dan berkembang subur di Amerika Serikat. Film-film awal yang dipertontonkan kepada publik adalah film-film berdurasi singkat, sekitar 10 menit. Meskipun waktu putar atau tayangnya singkat, tetapi film tersebut sudah menampilkan unsur cerita di dalamnya.

Pada 1895, Edison memperkenalkan kinetopon, yang merupakan penggabungan antara Kinetoskop dengan fonograf silinder.[6] Proyeksi film, yang Edison awalnya meremehkannya tidak bernilai ekonomi, dengan segera menggantikan model pertunjukan Kinetoskop yang individual. Banyak dari sistem preyeksi dibangun oleh perusahaan Edison dengan menggunakan nama Kinetoskop.

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Dickson W.K.L. (1907). Edison's Kinematograph Experiments, in A History of Early Film, vol. 1 (2000), ed. Stephen Herbert. London and New York: Routledge. ISBN 0-415-21152-2
  2. ^ "1-2-1893: Thomas A. Edison Menunjukkan Alat Pemutar Film Pertama di Dunia". Liputan 6. 01 Febuari 2021. Diakses tanggal 7 Mei 2021. 
  3. ^ Edison, Thomas A. (1891a). Kinetographic Camera (U.S. patent application no. 346,403,534; witnessed and signed July 31, 1891; filed August 24, 1891), in Mannoni et al., Light and Movement, n.p.
  4. ^ Gomery, Douglas (1985). The Coming of Sound: Technological Change in the American Film Industry, in Technology and Culture—The Film Reader (2003), ed. Andrew Utterson, pp. 53–67. Oxford and New York: Routledge/Taylor & Francis. ISBN 0-415-96900-X
  5. ^ Hendricks, Gordon (1966). The Kinetoscope: America's First Commercially Successful Motion Picture Exhibitor, New York: Theodore Gaus' Sons. Reprinted in Hendricks, Origins of the American Film
  6. ^ Musser, Charles (1994 [1990]). The Emergence of Cinema: The American Screen to 1907, Berkeley, Los Angeles, and London: University of California Press. ISBN 0-520-08533-7

Pranala luar sunting