Ketan bintul adalah makanan khas Banten berbahan ketan dan taburan serundeng sejenis kelapa parut yang disangrai dengan rempah-rempah. Bisa pula disajikan dengan gulai kambing atau semur daging.[1][2] Ketan bintul dapat dijumpai di pasar-pasar tradisional atau di toko-toko kue. Hidangan ini sering dijumpai sebagai menu pembuka puasa di bulan Ramadan.[3]

Asal-Usul sunting

Ketan Bintul sudah ada sejak abad ke-16 dan menjadi menu berbuka puasa Sultan Maulana Hasanudin.[4][5] Ketan Bintul pun menjadi makanan jamuan untuk tamu kerajaan. Pada zamannya, dalam setiap kunjungannya Sultan Maulana Hasanudin meminta untuk dihidangkan Ketan Bintul.

Nilai Filosofis sunting

Beras Ketan sebagai bahan dasar pembuatan Ketan Bintul memiliki nilai filosofis keraketan yang artinya melekatkan.[6] Ketan yang memiliki sifat saling lengket diartikan sikap persatuan dan persaudaraan.[7] Ketan memiliki nila filosofis kedekatan dengan sesama manusia, baik dengan saudara, teman, atau kerabat.[8]

Cara Penyajian sunting

Ketan bintul disajikan dengan cara dipotong persegi atau dibentuk bulat-bulat, diberi taburan serundeng, lalu dibungkus dengan daun pisang. Daun pisang yang digunakan adalah daun pisang yang telah dilayukan dengan cara dibolak-balik di atas air yang mendidih. Setelah daun layu, dibersihkan dari air yang menempel lalu dapat digunakan untuk membungkus.

Referensi sunting

  1. ^ Priatmojo, Galih (2019-09-19). "Nikmatnya Sebungkus Ketan Bintul, Jajanan Tradisional Khas Banten". Suara.com. Diakses tanggal 2021-07-31. 
  2. ^ Karim, Fikri Abdul. "Ketan Bintul Asal Banten". www.goodnewsfromindonesia.id. Diakses tanggal 2021-07-31. 
  3. ^ Mardatila, Ani (2020-10-15). mardatila, Ani, ed. "8 Makanan Khas Banten yang Terpopuler dan Memanjakan Lidah, Sayang untuk Dilewatkan". Merdeka.com. Diakses tanggal 2021-07-31. 
  4. ^ Rifqiyudin (2021-04-24). "Mengenal Ketan Bintul, Si Gurih Nikmat Khas Serang Banten Kesukaan Sultan - Haloyouth". haloyouth.pikiran-rakyat.com. Diakses tanggal 2021-08-02. 
  5. ^ Ejawantahwisata (2015-07-30). "Sajian Kuliner Ketan Bintul Khas Serang yang Melegenda". VIVA.co.id. Diakses tanggal 2021-08-02. 
  6. ^ "Ketan Memang 'Keraketan'". Metafor.id (dalam bahasa Inggris). 2020-11-24. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-01. Diakses tanggal 2021-08-01. 
  7. ^ Asmoro, Galih Pujo. "Tahukan Anda Jika Lemper Punya Nilai Filosofis Tinggi? Ini Penjabarannya". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2021-08-01. 
  8. ^ Astuti, Lutfi Dwi Puji (2017-09-26). "Mengungkap Filosofi di Balik Lengketnya Ketan". VIVA.co.id. Diakses tanggal 2021-08-02.