Peruri Security Paper Mill

perusahaan asal Indonesia
(Dialihkan dari Kertas Padalarang)

PT. Kertas Padalarang (nama dagang Peruri Security Paper Mill) adalah sebuah produsen kertas yang berkantor pusat di Padalarang, Bandung Barat dan sejak tahun 2009 merupakan anak usaha dari Perum Peruri.

PT. Kertas Padalarang
Perseroan terbatas
IndustriKertas
Didirikan22 Mei 1922
Kantor pusatPadalarang, Bandung Barat, Indonesia
IndukPerum Peruri[1]
Situs webkertas-padalarang.co.id

Produk

sunting
 
Pabrik kertas di Padalarang pada masa pendudukan Belanda di Indonesia

Kertas Sekuriti

Sebagian besar kertas yang diproduksi oleh PT. Kertas Padalarang adalah kertas-kertas khusus (specialty paper), di mana pada kertas-kertas khusus tersebut ditanamkan pengaman - pengaman yang tidak dapat ditemukan pada kertas - kertas tulis cetak biasa (kertas umum). Pengaman-pengaman yang ditanamkan pada kertas-kertas sekuriti mempunyai berbagai macam bentuk, antara lain: Pengaman berupa serat - serat yang mempunyai warna - warna tertentu, atau serat - serat yang hanya dapat terlihat jika disinari oleh lampu ultra violet. Pengaman berupa Tanda Air / Water mark, yaitu suatu tekstur gelap dan terang pada permukaan kertas yang membentuk pola tertentu. Water mark ini umum ditemukan pada kertas uang, dan kita dapat melihatnya dengan cara menerawang kertas ke arah datangnya sinar. Pengaman di mana kertas menjadi sensitif / reaktif terhadap zat kimia tertentu. Pada dasarnya tujuan ditanamnya pengaman - pengaman tersebut adalah untuk menghindari pemalsuan, sehingga kertas dapat dipakai untuk keperluan yang membutuhkan pengamanan yang tinggi ; misalkan untuk kertas cek, Giro Bilyet, dan lain sebagainya. Kertas - kertas sekuriti hasil produksi PT. Kertas Padalarang antara lain:

  • Kertas untuk Akta Catatan Sipil
  • Kertas untuk Kartu Tanda Penduduk (KTP)
  • Kertas untuk Ijazah Perguruan Tinggi Swasta
  • Kertas untuk Cek
  • Kertas untuk Giro
  • Kertas untuk Surat Keterangan Pajak Daerah (SKPD), dll


Kertas Umum

Selain produk kertas sekuriti sebagai produk utama, PT. Kertas Padalang juga memproduksi kertas umum, walaupun kertas umum yang diproduksi masih merupakan dengan kertas dengan spesifikasi khusus seperti:

  • Kertas Gambar
  • Kertas Doorslagh
  • Kertas Corona


Kertas Sigaret

PT. Kertas Padalarang juga memproduksi kertas sigaret dengan merk dagang "Golden Bird" dan "Sigaret PTKP" dengan berat dasar 28 Gsm. Kertas sigaret juga merupakan salah satu produk Specialty Paper karena kertas sigaret mempunyai karekteristik tertentu seperti daya bakar dan lain-lain.


Pulp Merang

Selain memproduksi kertas, PT. Kertas Padalarang memproduksi Pulp kering (Dry Pulp), yaitu Pulp Merang. Bahan baku dari pulp merang ini adalah merang kepala ikat yang dikirim dari kota - kota seperti Banten, Sukabumi dan Karawang. Pulp merang ini di produksi untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke Jepang.

Sumber Diarsipkan 2012-11-29 di Wayback Machine.

Kronologi Perusahaan

sunting

Awal Kebangkrutan

sunting

Tercatat sejak tahun 1992 perusahaan ini telah mengalami kerugian yang signifikan. Pada 2008 kerugian yang dihasilkan tercatat sebesar 18,417 miliar rupiah dari total keuntungan sebesar 43,6 miliar rupiah.[2]

Proses Akuisisi

sunting

Pada Juli 2009, Pemerintah Republik Indonesia meminta Peruri mengakuisisi PT. Kertas Padalarang yang sejak akhir 2008 sudah berhenti berproduksi karena kesulitan modal kerja.[1] Selain kesulitan modal kerja, perusahaan ini merugi juga dikarenakan likuiditas, kesulitan akses sum­ber pendanaan, dan keter­batasan produktivitas mesin.[3]

Referensi

sunting
  1. ^ a b Ahmad Fikri (3 Agustus 2009). "Peruri Akuisi PT Kertas Padalarang". Tempo.co. Tempo.Co. Diakses tanggal 14 Juli 2012. [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ (Inggris) The Jakarta Post (19 Juni 2009). "Government to sell unprofitable PT Kertas Padalarang". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-06-25. Diakses tanggal 14 Juli 2012. 
  3. ^ Rakyat Merdeka Online (9 Maret 2011). "3 Tahun Merugi 71,3 M Saham Padalarang Dilego". Rakyat Merdeka Online. Diakses tanggal 14 Juli 2012.