Kerajaan Badau adalah sebuah kerajaan yang pernah didirikan di Pulau Belitung pada abad ke-16 Masehi. Raja pertamanya bernama Datuk Mayang Gresik dengan pusat pemerintahan terletak di Pelulusan. Peninggalan Kerajaan Badau menjadi koleksi bagi Museum Badau.

Pendirian

sunting

Kerajaan Badau didirikan pada abad ke-16 Masehi.[1] Raja pertama dari Kerajaan Badau bernama Datuk Mayang Gresik.[2] Asal Datuk Mayang Gresik dari Pulau Jawa.[3] Ia datang ke Pulau Belitung sekitar tahun 1520 M.[1]

Wilayah kekuasaan

sunting

Wilayah Kerajaan Badau terletak di Pulau Belitung.[4] Pusat pemerintahan Kerajaan Badau adalah daerah Pelulusan.[5] Wilayah kekuasaan utama dari Kerajaan Badau meliputi Badau, Ibul, Bange, Bentaian, dan Simpang Tiga. Kekuasaan Kerajaan Badau juga mencakup wilayah Buding, Manggar, dan Gantung.[5]

Peninggalan

sunting

Kerajaan Badau memiliki peninggalan berupa benda sejarah dan budaya. Benda-benda peninggalan Kerajaan Badau menjadi koleksi di Museum Badau. Beberapa di antaranya ialah bilah keris, pedang, gong, kelinang, dan galu rasul. Terdapat pula peninggalan berupa tombak yang disebut tombak berambu sebanyak 2 item.[3]

Referensi

sunting
  1. ^ a b Arsip Nasional Republik Indonesia (2017). Citra Kabupaten Belitung Timur dalam Arsip. Jakarta: Arsip Nasional Republik Indonesia. hlm. 5. ISBN 978-602-6503-05-3. 
  2. ^ Siburian, R., dan Haba, J., ed. (2016). Konservasi Mangrove dan Kesejahteraan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. hlm. 28. ISBN 978-979-461-993-3. 
  3. ^ a b Zukhri, N., Haryadi, D., dan Cholilah, J. (2015). Ibrahim, ed. Brandingisasi Model Pengembangan Pariwisata Berbasis Momentum Laskar Pelangi di Pulau Belitung (PDF). Yogyakarta: Istana Media. hlm. 28. ISBN 978-602-310-007-1. 
  4. ^ Soemohadiwidjojo, A. T. (2017). Rhien, ed. Travel Writing is Fun. CV Rasi Terbit. hlm. 135. 
  5. ^ a b Rusmiyati, dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid I (PDF). Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 144. ISBN 978-979-8250-66-8.