Kepulauan Sula adalah sebuah kepulauan di Indonesia. Wilayah Kepulauan Sula pernah berada dalam kekuasaan Kesultanan Ternate. Penduduk di Kepulauan Sula awalnya menganut animisme dan dinamisme sebelum menganut agama Islam.

Pemerintahan

sunting

Kesultanan Ternate

sunting

Pada tahun 1511, Sultan Bayanullah dari Kesultanan Ternate memperluas wilayah kekuasaannya ke Kepulauan Sula. Penaklukan Kepulauan Sula berhasil dilakukan oleh pimpinan Klan Tomaito sebagai bagian dari ekspedisi Kesultanan Ternate. Pemerintahan di Kepulauan Sula akhirnya diberikan kepada Klan Tomaito. Status Klan Tomaito ditetapkan oleh Sultan Bayanullah sebagai Salahakan.[1] Kedudukan ini berarti pemerintahan lokal kepada Klan Tomaito. Kepemimpinan diberikan secara turun-temurun kepada Klan Tomaito dengan bantuan pelaksana pemerintahan yang disebut Sangaji dan Kimalaha. Kebijakan Sultan Ternate diterapkan secara langsung oleh Salahakan. Sementara Sangaji dan Kimalaha hanya ditempatkan pada daerah yang dianggap penting bagi Kesultanan Ternate.[2]

Keyakinan dan kepercayaan

sunting

Keyakinan penduduk di Kepulauan Sula sebelum penyebaran agama Islam ialah animisme dan dinamisme.[3] Ketika Islam diperkenalkan oleh suku Tidore yang mengunjungi Pulau Sulabesi. Penduduk Kepulauan Sula yang paling awal menjadi muslim berasal dari suku Falahu di wilayah Desa Fat Iba, Kecamatan Sulabesi Tengah. Suku Falahu yang menjadi muslim kemudian membantu suku Tidore menyebarkan agama Islam di semenanjung Kepulauan Sula.[4]

Referensi

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Amal 2006, hlm. 35.
  2. ^ Amal 2006, hlm. 41.
  3. ^ Efendi, Siregar dan Fauzan 2018, hlm. 36.
  4. ^ Efendi, Siregar dan Fauzan 2018, hlm. 37-38.

Daftar pustaka

sunting