Kendi Pancasila adalah kendi (tempat menyimpan air yang terbuat dari tanah liat) yang memiliki lima mata pancuran air itu diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan berbangsa bernegara.[1] Kendi Pancasila diciptakan oleh Presiden Komite Perdamaian Dunia 202 Negara, HE Mr Djuyoto Suntani.

Kendi Pancasila

Berbada dengan kendi pada umumnya yang hanya memiliki satu mata pancuran air, kendi Pancasila memiliki lima pancuran. Lima pancuran tersebut merupakan simbol dari kelima sila Pancasila. Nilai pancasila yang disepakati para pendiri bangsa menjadi latar belakang gelar kegiatan tersebut. Kendi Pancasila juga menjadi sarana pengingat terhadap cita-cita luhur pendiri bangsa Indonesia.

Filosofi sunting

Kendi dipilih karena benda tersebut memiliki nilai filosofis. Sebab kendi terbuat dari tanah dan air yang jika digabungkan menjadi "cinta tanah air".[2] Kendi Pancasila ini berisi air yang berasal dari mata air seluruh provinsi di Indonesia serta dikelilingi tanah dari 33 provinsi di Indonesia, dan nantinya Kendi ini ditempatkan di lima wilayah strategis Indonesia yang meliputi Komplek taman gedung DPR/MPR, Mabes POLRI, Istana Presiden, Mahkamah Agung, serta Kawasan Plajan.[3]

Tujuan sunting

Sekjend MPR RI Eddy Siregar mengapresiasi upaya penempatan Kendi Pancasila di gedung parlemen Indonesia. Lokasi kendi pancasila digunakan sebagai tempat pengucapan ikrar janji anggota DPR RI periode 2014-2019. Melalui langkah tersebut wakil rakyat bisa memiliki jiwa nasionalisme, mampu memahami, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai lini kehidupan.

Penyerahan sunting

Ratusan kader[4] dan simpatisan GAFATAR (Gerakan Fajar Nusantara) bersama beberapa paguyuban yang tergabung dalam Komite Perdamaian Dunia (The World Peace Committee) meramaikan aksi pawai dengan berjalan kaki pada acara "Kirab Kendi Pancasila" pada Minggu pagi 20 April 2014. Aksi berjalan kaki yang dimulai pada pukul 08.00 WIB dari Gedung Kemenpora RI hingga Gedung MPR RI, Senayan-Jakarta tersebut bertujuan untuk mengantarkan Kendi Pancasila tersebut.

Referensi sunting

  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-02. Diakses tanggal 2015-02-28. 
  2. ^ Kusuma, Wijaya (08-06-2015). Damanik, Caroline, ed. "Kendi Pancasila Diarak dari Yogyakarta ke Jakarta". Kompas.com. Diakses tanggal 08-06-2022. 
  3. ^ http://www.suaraonlineterkini.com/2014/03/ketua-mpr-ri-mengambil-kendi-pancasila.html
  4. ^ http://gafatarbanten.or.id/berita/ratusan-kader-ramaikan-kirab-kendi-pancasila[pranala nonaktif permanen]