Keju Edam

salah satu hidangan dari susu
(Dialihkan dari Keju edam)

Edam (bahasa Belanda Edammer) adalah keju yang berasal dari Belanda yang secara tradisional berbentuk bulat dan berwarna kuning terang dan dibungkus dengan parafin dan malam berwarna merah.[1] Keju ini dinamai demikian karena pertama kali dibuat di Edam, Holland Utara[1] Edam yang berumur setidaknya 17 minggu dibungkus oleh malam berwarna hitam, bukan merah atau kuning.[1]

Edam/Edammer
Edammer cheese
Negara asalBelanda
WilayahEdam-Volendam
KotaEdam
Sumber sususapi / kambing
DipasteurisasiYa
TeksturAgak keras
Kadar lemak11g/100g
Waktu pematanganDi atas 10 bulan
SertifikasiTidak

Keju Edam memiliki rasa yang sangat lembut, sedikit asin atau terasa seperti kacang, keju ini juga tidak berbau bila dibandingkan keju lainnya.[1] Keju ini juga memiliki kandungan lemak jauh lebih rendah dibandingkan keju tradisional lainnya sebanyak 28 persen dengan kandungan protein sebanyak 25 persen.[1] Keju Edam yang modern jauh lebih lembut dibandingkan keju yang lain, seperti Keju Cheddar, karena kandungan lemaknya yang lebih rendah.[1]

Asal-usul

sunting

Keju Edam dinamakan dari sebuah kota pelabuhan kecil di Ijsselmeer, sebelah utara Amsterdam.[2][3] Sebelumnya keju ini hanya diproduksi di bagian utara provinsi Holland.[3] Namun saat ini keju Edam telah diproduksi tidak hanya di negeri Belanda, tetapi juga di Jerman dan negara-negara Eropa tengah dan Eropa utara lainnya.[3] Keju Edam dari Jerman dibuat mengikuti keju Edam dari Belanda.[3]

Sejarah

sunting

Sejarah keju Edam tidak bisa dipisahkan dengan sejarah kota Edam, tempat dimana keju tersebut pertama kali diproduksi.[4] Pada abad ke 12, banyak petani yang tinggal di kota tersebut dan mereka pun mulai memproduksi keju.[4] Kemudian keju-keju ini pun mulai dikirim ke berbagai negara dengan menggunakan kapal.[4] Saat itu, kota Edam memiliki 33 galangan kapal.[4] Hal ini kemungkinan merupakan salah satu faktor yang membuat keju dapat dikenal di berbagai negara.[4]

Kota Edam mendapatkan hak untuk mengoperasikan pasar bebas pada tahun 1520 oleh penguasa Hapsburg, Charles V.[5] Lima puluh tahun kemudian, Pangeran William dari Orange memberikan hak atas "Rumah Penimbangan Keju".[5] Rumah penimbangan keju yang ada sampai sekarang dibuat pada tahun 1778 dan pasar keju selalu beroperasi hingga tahun 1922.[5] Kehadiran pabrik-pabrik yang memproduksi keju merupakan tanda berakhirnya pasar keju peternakan.[5]

Bentuk dan tekstur

sunting

Keju Edam memmiliki bentuk bundar dengan diameter 5 inci dan berat sekitar 3 pon.[3] Keju ini memiliki warna kuning keemasan, memiliki lubang-lubang kecil dan teksturnya padat.[3] Lapisan parafin menutupi keju ini untuk melindunginya agar tidak menjadi kering.[3] Lapisan parafin yang berwarna merah pertama kali digunakan pada abad ke 14.[2] Keju Edam dengan lapisan parafin merah merupakan keju yang diekspor ke luar Belanda.[6] Sedangkan keju Edam untuk konsumsi domestik memiliki kulit alami yang tipis dan berwarna kuning.[6] Hal ini disebabkan karena keju untuk ekspor butuh perlindungan lebih karena perjalanan yang jauh.[7] Selain itu, warna merah yang menyala memudahkan orang-orang untuk mengenali keju ini.[7] Lapisan parafin yang berwarna hitam menandakan bahwa keju tersebut telah melalui proses pematangan selama paling tidak 17 minggu.[2] Sedangkan lapisan parafin hijau menunjukkan bahwa keju tersebut ditambahi rempah-rempah atau bawang putih.[8] Beberapa keju Edam dimatangkan hingga 10 bulan yang membuatnya terasa tajam dan seperti kacang.[2]

Produksi

sunting
 
Keju Edam berbentuk bulat dengan pemotong keju.

Keju Edam pada umumnya dibuat dengan menggunakan susu sapi yang dipasteurisasi dan sebagian krimnya telah dibuang (semi-skimmed) atau yang seluruh bagian krimnya dibuang (skimmed).[2][3] Penggunaan susu skim baru dimulai pada abad ke 19.[7] Sebelumnya keju Edam diproduksi dengan menggunakan susu murni.[7] Setelah dadih dikeringkan dan keju telah dibentuk, keju diberikan garam dan ditekan.[3] Keju Edam kemudian dimatangkan selama minimal satu bulan.[3] Kandungan lemak pada keju Edam berkisar antara 30 hingga 40%.[2]

Pasar keju Edam

sunting
 
Pasar keju tradisional di kota Edam. Ini sebenarnya merupakan pertunjukkan untuk turis yang memperlihatkan perdagangan keju tradisional zaman dahulu.

Pasar keju yang berada di kota Edam mempertunjukkan kegiatan perdagangan keju tradisional.[5] Di sini turis-turis, yang merupakan sasaran utama dari pasar ini, dapat melihat bagaimana keju dibawa ke pasar dengan perahu atau kereta kuda.[5] Keju-keju tersebut pun diturunkan oleh pengangkut keju khusus yang merupakan anggota dari serikat pekerja.[5] Pasar keju ini dibuka setiap hari Rabu pada bulan Juli atau Agustus.[9] Jam buka pasar ini adalah dari pukul 9.30 pagi hingga 12.30 siang.[9] Pasar ini juga dibuka di malam hari setiap Sabtu pertama di bulan Agustus.[9]

Lihat pula

sunting

Rujukan

sunting
  1. ^ a b c d e f Official Edam Town website Tourist information. Retrieved 2007-04-11
  2. ^ a b c d e f (Inggris) Harbutt, Juliet (2006). The World Encyclopedia of Cheese. Anness Publishing Ltd. ISBN 978-1-84309-960-4.  Page 107.
  3. ^ a b c d e f g h i j (Inggris) Dumont's Lexicon of Cheese. Rebo International b.v., Lisse, The Netherlands. 2004. ISBN 978-90-366-1689-8.  Page 98-99.
  4. ^ a b c d e (Inggris) Edam Cheese Recipe, Cheese Making Recipe. Diakses pada 24 April 2010.
  5. ^ a b c d e f g (Inggris) Edam Diarsipkan 2011-07-24 di Wayback Machine., Kaasmarkt Edam. Diakses pada 24 April 2010.
  6. ^ a b (Inggris) Edam Diarsipkan 2011-06-13 di Wayback Machine., Gourmet Food. Diakses pada 24 April 2010.
  7. ^ a b c d (Inggris) The History of Edam Cheese, Edam.com. Diakses pada 24 April 2010.
  8. ^ (Inggris) Edam Cheese, BBC. Diakses pada 24 April 2010.
  9. ^ a b c (Inggris) Edam Diarsipkan 2010-03-30 di Wayback Machine., Holland.com. Diakses pada 26 April 2010.

Pranala luar

sunting