Kedokteran Barat merupakan sebuah metode dokter dan tenaga profesional kesehatan lainnya (seperti perawat, apoteker, dan terapis) mengobati gejala dan penyakit menggunakan obat-obatan, radiasi, atau operasi. Sistem ini juga biasa disebut sebagai kedokteran konvensional, biomedis, kedokteran arus utama, dan kedokteran ortodoks.[1]
Kedokteran barat berkembang melalui deduksi hipotetikal. Setiap pernyataan di dalam kedokteran barat merupakan hasil dari fakta serial yang telah diteliti. Hipotesis ini biasanya diambil dari observasi umum dari suatu fenomena dan penelitiannya direncanakan dengan sangat hati-hati. Ketika data yang dikumpulkan sudah memadai, kesimpulan digambarkan sebagai suatu evaluasi kritis dari statistik.[2]
Pendekatan kedokteran barat pada pelayanan kesehatan mencakup pengubahan dari lingkungan sekitar di mana kita hidup. Contohnya adalah jika cuaca tidak sesuai dengan tubuh manusia, perlu dibangun sebuah ruangan dengan kontrol suhu; jika atmosfer dan kelembaban membuat tidak nyaman, perlu ditambahkan pengatur lainnya. Antibiotik dikembangkan untuk melawan segala kerugian yang dapat diakibatkan pada tubuh manusia. Teknik sterilisasi adalah praktik perlindungan dari bakteri. Pada proses terapi, prinsip-prinsip ini juga dipegang teguh. Organ dan anggota gerak artifisial digunakan untuk mengganti penyakit atau tubuh yang cedera.[2]

Pendekatan kedokteran memandang kepada seluruh aspek seseorang mulai dari pandangan mikroskopik hingga makroskopik dari biologis, embriologis, histologis, dan mikrobiologis; penelitian tingkat seluler dari kimia dan fisika; dan memandang kepada anatomi dan fisiologi dasar; dan pada akhirnya berpindah ke aspek klinis dari penyakit dalam, bedah, pediatri, kebidanan dan kandungan, psikiatri, dan kesehatan masyarakat.[2]

Referensi sunting

  1. ^ Diakses dari http://www.cancer.gov/dictionary?cdrid=454743 pada tanggal 5 Februari 2014
  2. ^ a b c Julia J. Tsuei. 1978. Eastern and Western Approaches to Medicine. West J Med. 1978 June; 128(6): 551–557.