Kebangkitan Nasional Ceko

Kebangkitan Nasional Ceko adalah gerakan budaya yang terjadi di Ceko selama abad ke-18 dan ke-19. Tujuan dari gerakan ini adalah untuk menghidupkan kembali bahasa, budaya, dan identitas nasional Ceko. Tokoh yang paling menonjol dari gerakan kebangkitan adalah Josef Dobrovský dan Josef Jungmann.

Upacara peletakan batu pertama Teater Nasional, 1868

Latar belakang sunting

Setelah Pertempuran Gunung Putih pada tahun 1620, wilayah Ceko mengalami kebijakan Jermanisasi yang dipelopori oleh Monarki Habsburg.

Penindasan agama juga terjadi - hingga 95% penduduk Bohemia adalah Protestan (Lihat Husite) ketika Habsburg mengambil alih kekuasaan. Meskipun Habsburg telah menjanjikan kebebasan beragama, mereka memulai upaya anti-Reformasi dan re-Katolikisasi yang merajalela yang membuat sebagian besar elit Ceko meninggalkan negara itu. Katolisisasi ulang yang disertai kekerasan disebut-sebut menjadi salah satu alasan di balik merebaknya ateisme di Ceko modern.

Selama dua abad berikutnya, bahasa Ceko mulai jarang digunakan dalam bidang administrasi negara, sastra, sekolah, dan di kalangan kelas-kelas atas. Sejumlah besar buku yang ditulis dalam bahasa Ceko dibakar untuk alasan pengakuan dosa - misalnya Yesuit Antonín Koniáš membakar sebanyak 30.000 buku berbahasa Ceko.[1] Lambat laun, bahasa Ceko hanya menjadi alat komunikasi antar petani, yang sering kali buta huruf. Oleh karena itu, kebangkitan nasional mulai timbul di kalangan rakyat Ceko di pedesaan.

Tonggak sejarah sunting

Josef Dobrovský menerbitkan buku tata bahasa Ceska ada tahun 1809. Pada tahun 1817, Václav Hanka mengklaim telah menemukan Manuskrip Dvůr Králové dan Zelená Hora dari abad pertengahan, meski akhirnya terbukti sebagai pemalsuan.

Josef Jungmann menerbitkan kamus bahasa Ceska-Jerman lima jilid pada tahun 1834–1839. Karyanya memiliki pengaruh yang besar pada bahasa Ceko. Jungmann menggunakan kosakata dari Alkitab Kralice (1579–1613) dan bahasa yang digunakan oleh orang-orang sezamannya. Dia juga memperkaya bahasa Ceska dengan kata-kata serapan dari bahasa Slavia lainnya serta menciptakan neologisme.[2] Dia juga mengilhami pengembangan istilah ilmiah, sehingga memungkinkan penelitian oleh ilmuwan Ceko terus berkembang.

 
Museum Nasional di Praha, institusi yang penting selama era Kebangkitan

Kamus karya Jungmann diterbitkan oleh Matice česká,[3] sebuah lembaga yang didirikan oleh František Palacký pada tahun 1831 sebagai cabang Museum Nasional. Matice menjadi lembaga penting karena merupakan satu dari sedikit penerbit yang mau menerbitkan buku-buku dalam bahasa Ceska. Lembaga ini penting karena menyediakan jalan bagi golongan terpelajar Ceko untuk mempublikasikan gagasan dalam bahasa mereka sendiri, berbeda dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Bohemia yang hanya menerbitkan buku berbahasa Jerman.

Seiring kebangkitan bahasa, budaya Ceko juga berkembang. Institusi Ceko didirikan untuk memperingati sejarah dan budaya Ceko. Teater Nasional dibuka pada tahun 1883 dan Museum Nasional dibuka pada tahun 1818.

Kebangkitan sastra sunting

Pada awal masa kebangkitan, karya tulis lebih difokuskan pada pengembangan bahasa dan budaya. Perkembangan karya seni menjadi lebih umum menjelang fase lanjutan dan pada periode inilah beberapa karya yang penting dalam kesusastraan Ceko muncul.

Sebagai akibat dari dominasi penduduk berbahasa Jerman di perkotaan, para penulis Ceko sering mencari inspirasi ke pedesaan. Dengan meniru cara Grimm Bersaudara merekam cerita rakyat Jerman, Karel Jaromír Erben menulis Prostonárodní české písně a říkadla (Lagu Rakyat dan Anak-Anak Ceko) yang berisi berbagai cerita rakyat.[4] Pedesaan dipandang sebagai Bohemia yang sebenarnya, di mana cerita rakyat dan tradisi Ceko telah bertahan dari pengaruh bangsa asing di kota. Hal ini dapat dilihat dalam karya Božena Němcová, yang novelnya The Grandmother menceritakan kehidupan pedesaan Bohemia Timur.[5]

Hasil sunting

Sebagai hasilnya, bahasa Ceko telah menjadi bahasa resmi di tanah Ceko dan sekarang digunakan oleh sebagian besar bangsa Ceko, serta menjadi bahasa resmi di Republik Ceko. Namun, karena penghormatan Revivalis untuk bahasa kuno dari Alkitab Kralice, yang mereka gunakan sebagai model untuk tata bahasa dan kamus, masalah muncul karena perbedaan mencolok di antara bahasa sehari-hari dengan bahasa yang dipelajari dalam sastra.[6]

Referensi sunting

  1. ^ "Koniáš chtěl pálením „bludných" knih zachránit „štěstí duší"". ceskatelevize.cz (dalam bahasa Cheska). 27 November 2010. 
  2. ^ Naughton, James. "CZECH LITERATURE, 1774 TO 1918". Oxford University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 June 2012. 
  3. ^ "Matice české". Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Juni 2012. 
  4. ^ "Karel Jaromír Erben". University of Glasgow. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 July 2012. 
  5. ^ Francisca de Haan, Krassimira Daskalova, Anna Loutfi (2006). A Biographical Dictionary of Women's Movements and Feminisms: Central, Eastern and South Eastern Europe, 19th and 20th Centuries . Budapest: Central European University Press. hlm. 366–369. ISBN 978-963-7326-39-4. 
  6. ^ Teich, Mikuláš (1998). Bohemia in History. Cambridge University Press. hlm. 189.