Keajaiban ekonomi Meksiko
Keajaiban ekonomi Meksiko (bahasa Spanyol: Milagro Mexicano) adalah istilah yang diberikan kepada pertumbuhan ekonomi Meksiko antara tahun 1940 hingga 1968 atau antara tahun 1940 hingga 1980, tergantung pada perspektif masing-masing pakar ekonomi dan sejarah, di mana rata-rata tingkat pertumbuhan ekonomi pada kurun waktu tersebut berkisar 6 persen per tahun.[1][2] Antara tahun 1940 hingga 1960 produksi dalam negeri Meksiko tumbuh 320 persen sementara antara tahun 1960 hingga 1980 tumbuh sebesar 270 persen. Pada tahun 1980, Meksiko telah menghasilkan 870 persen lebih banyak barang dan jasa dibandingkan pada tahun 1940.[1]
Sejarah
suntingIndustrialisasi
suntingPresiden Lázaro Cárdenas menggunakan konstitusi terbaru Meksiko yakni Konstitusi tahun 1917 sebagai dasar hukum dan Revolusi Meksiko sebagai landasan filosofis reformasi yang dilakukan pada masa jabatannya. Namun industrialisasi negara yang diatur secara sentral oleh pemerintah pusat dengan landasan hukum dan filosofis yang dibuat oleh Cárdenas baru berjalan usai masa jabatannya berakhir yakni setelah tahun 1940.[1]
Tugas negara dalam hal ini adalah menciptakan dan menjaga infrastruktur ekonomi, meminimalisir intervensi negara di dalam pasar, dan mengembangkan industri-industri yang tidak dikembangkan oleh pihak swasta. Suatu kontrak antara negara dengan pihak swasta pun tercipta pada masa tersebut. Meksiko melaksanakan kebijakan ekonomi stimulus dan substitusi impor selama proses industrialisasi, kebijakan yang juga diambil saat berupaya meredam dampak Depresi Besar pada tahun 1930an.[1][2]
Kontrak antara negara dengan pihak swasta terbukti efektif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Meksiko. Perlahan Meksiko berkembang menjadi sebuah ekonomi campuran di mana sekitar sepertiga investasi dalam negeri dilakukan oleh negara. Struktur ekonomi Meksiko pun lantas berubah dari 10 persen ditopang oleh sektor agrikultur pada tahun 1940 menyusut menjadi hanya 5 persen pada tahun 1970. Sementara itu sektor manufaktur berkembang dari menopang 19 persen ekonomi negara menjadi 23 persen pada kurun waktu yang sama.[1]
Perang Dunia II dan Amerika Serikat
suntingDi sisi lain, pertumbuhan ekonomi Meksiko yang cukup baik bisa dilihat dari perspektif pelaksanaan kebijakan yang bertepatan dengan Perang Dunia II. Berpihaknya Meksiko pada Amerika Serikat, negara yang dulunya merupakan musuh bebuyutannya, pada Perang Dunia II diiringi dengan upaya pemerintah Amerika Serikat untuk membantu mencari pinjaman bagi Meksiko serta memberikan akses pasar kepada produk-produk Meksiko. Meksiko sendiri menjual sumber daya mineralnya dengan harga di bawah pasar kepada Amerika Serikat dan menyimpan mata uang dolar hasil dari penjualan tersebut. Ekonomi Meksiko menjadi semakin bergantung pada pasar Amerika Serikat.[1][2]
Perlambatan dan Akhir dari Keajaiban Meksiko
suntingPada tahun 1960an mulai terlihat bahwa model ekonomi yang digunakan Meksiko tidak berjalan dengan baik. Produk-produk Meksiko tidak dapat bersaing di pasar bebas tanpa adanya proteksionisme dan bea. Defisit perdagangan meningkat. Sementara itu, menurunnya produktivitas di sektor agrikultur dan meningkatnya populasi membuat Meksiko tidak memiliki cukup pangan. Pada pertengahan 1970an di bawah pemerintahan Luis Echeverría, pemerintah Meksiko memanfaatkan hasil produksi di ladang minyak di barat daya Meksiko dengan naiknya harga minyak dunia untuk mempertahankan ekonomi Meksiko setelah gagal menemukan model ekonomi baru untuk menggantikan industrialisasi.[1][2]
Di akhir 1970an pada masa pemerintahan José López Portillo, permasalahan industri nasional yang tidak efisien kembali menghantui pemerintah Meksiko. Pendapatan negara dari minyak tak cukup untuk menutupi permasalahan industri tersebut. Masalah semakin membesar dengan meningkatnya persaingan dari Asia dan Eropa yang mulai bangkit pasca-Perang Dunia II. Pada tahun 1980an, ekonomi Meksiko yang semakin tak berdaya akhirnya jatuh ke dalam krisis dan selama satu dasawarsa Meksiko mengalami "Dasawarsa yang Hilang" (bahasa Spanyol: La Década Perdida).[1][2]