KRI Alkura (830) adalah sebuah kapal patroli cepat kelas Tarihu tipe PC-40 fiberglass milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut dalam jajaran Komando Armada I. Kapal ini dibuat di Indonesia oleh Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal Perang TNI AL Batam (Fasharkan), Batam.

KRI Alkura (830)
Sejarah
Indonesia
Nama KRI Alkura
Asal nama Ular alkura
Pembangun Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal Perang TNI AL Batam (Fasharkan), Batam, Indonesia
Mulai berlayar 20 Maret 2009
Identifikasi 830
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis patroli kelas Tarihu
Panjang 40 meter (131,23 ft)
Lebar 7,3 meter (23,95 ft)
Pendorong 2 x mesin (total 3.805 KW)
Kecepatan 29 knot (maksimal)
26 knot (operasi)
Jangkauan 18.520 kilometer (10.000 nmi)

Nama sunting

Nama Alkura diambil dari nama jenis ular berbisa di Pulau Hiri, Kepulauan Ternate.[1][2] Nama kelas Tarihu berasal dari hewan ular bangkai laut yang ditemukan di Dompu, Sumbawa.

Spesifikasi sunting

Kapal ini memiliki spesifikasi panjang 40 meter dan lebar 7,30 meter. Kecepatan maksimum kapal adalah 29 knot (53 km/jam). Kapal ini juga dilengkapi meriam berkaliber 20 mm dan senapan mesin berat berkaliber 12,7 mm serta dapat menampung 23 awak kapal. Bersama kapal sejenis, kapal ini dirancang untuk mampu melaksanakan peperangan anti-kapal permukaan, peperangan anti-udara, dan operasi patroli laut.[3]

Sejarah sunting

Pada tanggal 19 Maret 2009, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso meresmikan KRI Alkura-830 sebagai kapal patroli cepat (PC) 40 untuk wilayah Indonesia Timur, bersama dengan KRI Sultan Iskandar Muda (367) di Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Aceh Besar.[2]

Misi-misi sunting

Tidak banyak misi yang pernah dilakukan oleh KRI Alkura (830):

Tanggal Misi
18 Mei 2009 Menangkap kapal ikan ilegal Filipina[4]

Referensi sunting

Templat:Kapal patroli kelas Tarihu