Johanis Hermanus Manuhutu
Johanis Hermanus Manuhutu (9 April 1908 – 22 Agustus 1984) adalah seorang pegawai negeri sipil Maluku Selatan di Hindia Belanda dan presiden pertama Republik Maluku Selatan pada tahun 1950.[1][2]
Johanis Hermanus Manuhutu | |
---|---|
![]() | |
Presiden Republik Maluku Selatan ke-1 | |
Masa jabatan 25 April 1950 – 3 Mei 1950 | |
Perdana Menteri | Albert Wairisal |
Informasi pribadi | |
Lahir | Haria, Saparua, Maluku Tengah, Maluku, Hindia Belanda | 9 April 1908
Meninggal | 22 Agustus 1984[butuh rujukan] Haria, Saparua, Maluku Tengah, Maluku, Indonesia | (umur 76)
![]() ![]() |
Biografi
suntingManuhutu menamatkan pendidikan awalnya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs di Pulau Ambon dan kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Pendidikan Pegawai Negeri Sipil Pribumi (OSVIA) di Makassar. Mulai tahun 1929 ia bekerja di Dinas Pemerintahan Dalam Negeri di Ambon. Kemudian ia dipindahkan ke Jawa dan mengalami pendudukan Jepang selama Perang Dunia II.
Setelah perang tersebut, ia antara lain menjadi kepala Daïra (provinsi) Maluku Selatan dari Negara Indonesia Timur (federal) pada masa Republik Indonesia Serikat. Menanggapi upaya sentralisasi oleh pemerintah di Jakarta, diambil inisiatif untuk menarik Daïra Maluku Selatan dari federasi. Pada tanggal 25 April 1950, atas prakarsa Chris Soumokil dan Johan Manusama, Republik Maluku Selatan yang merdeka diproklamasikan melalui deklarasi yang ditandatangani oleh Johanis Manuhutu dan Albert Wairisal. Manuhutu diangkat menjadi presiden dan Waisiral menjadi perdana menteri. Pada tanggal 3 Mei 1950, Chris Soumokil menggantikannya sebagai presiden.
Pada awal tahun 1952, Manuhutu ditangkap oleh tentara Indonesia dalam sebuah operasi di Pulau Seram, dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara. Ia menyatakan bahwa ia telah mengeluarkan proklamasi di bawah tekanan berat dari militer saat itu. Pada bulan Agustus 1955, ia diampuni dan dengan demikian secara efektif dibebaskan setelah tiga setengah tahun dipenjara. Kemudian ia pergi untuk tinggal di dekat Jakarta bersama istri dan saudara laki-lakinya, tempat ia bekerja di sebuah perusahaan pelayaran. Ia berdamai dengan pihak berwenang Indonesia dan pada tahun 1970 ia mungkin terlibat dalam diskusi tentang kemungkinan kembalinya orang Ambon dari Belanda.
Manuhutu menikah dan memiliki tujuh orang anak.
Referensi
sunting- ^ Kompasiana: Johanes Hermanus Manuhutu: Presiden Pertama ‘Republik Maluku Selatan’ (‘RMS’) yang Berkuasa Hanya 8 Hari Saja (dalam bahasa Indonesia)
- ^ Tirto: RMS yang Mencoba Bertahan di Negeri Belanda (dalam bahasa Indonesia)
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Tidak ada, Jabatan baru |
Presiden Republik Maluku Selatan 1950 |
Diteruskan oleh: Christiaan Robbert Steven Soumokil |