Jaringan Universitas Indonesia Terpadu

Jaringan Universitas Indonesia Terpadu (disingkat JUITA) merupakan jaringan komputer yang dimiliki Universitas Indonesia. JUITA menggunakan serat optik sebagai media transmisinya. JUITA ini menghubungkan hampir semua lokasi di kampus Universitas Indonesia Salemba dan kampus Universitas Indonesia Depok. Selain itu, JUITA juga digunakan sebagai sarana komunikasi data dan informasi.

Sejarah sunting

Sebelumnya, JUITA dikenal dengan nama UInet. UInet ini diawali dengan dipasangnya kabel RG-8 (thick ethernet) pertama. Kabel tersebut dipasang di gedung Pusat Ilmu Komputer Universitas Indonesia pada tahun 1984. Kemudian pada tahun 1985, Universitas Indonesia menerima donasi sebuah VAX-11/750 yang kemudian menjadi server UUCP di UI yang dinamakan Indovax. Sejalan waktu, Indovax lebih banyak digunakan untuk keperluan internal atau penelitian. Peranan server UUCP diambil alih oleh sistem DUAL83/20 yang diberi nama Indogtw. Di akhir 1985, kerjasama penelitian SKDP/X.25 antara P.T. Indosat dan Pusilkom UI ditandatangani. Indogtw pun diupgrade dengan mesin PC/AT dengan tersedianya sirkit sewa X.25 di Salemba. Pada awal 1990an, Indogtw mengalami pergantian sistem lagi. Sistem Indogtw tetap berada dalam keadaan operasional hingga sekarang.

Pada tahun 1990 dapat dikatakan sebagai salah satu masa tersuram perjaringan di Universitas Indonesia. Hal ini dikarenakan banyak perangkat keras yang kedaluwarsa dan rusak. Kekurangan sumber daya manusia juga menjadi salah satu penyebabnya. Kemudian beberapa perangkat keras baru milik PAU dioperasikan pada 1991, dan terjadi reorganisasi bagian sarana akademis. Host diberikan nama berdasarkan kelompoknya. Nama-nama itu ada yang berasal dari cerita Si Unyil, wayang, nama pulau, nama gunung, buah-buahan, dan lainnya. Berikut di bawah ini lengkapnya:

  • Kelompok DEC: anoman, anggada, anila, rama
  • Kelompok Data General: rahwana
  • Kelompok HP: timor, sumatra, bali, lombok, jawa, singkep
  • Kelompok IBM RS/6000: merapi, merbabu
  • Kelompok PC: pisang, pepaya, duku, dst.
  • Kelompok Sun: ogah, ucrit, usro, unyil.[1]

Tujuan sunting

Tujuan dibangunnya JUITA adalah sebagai berikut:[2]

  1. Memberikan fasilitas agar informasi dari dalam maupun luar kampus dapat disebarkan dan diperoleh secara cepat dan akurat.
  2. Meningkatkan keterpaduan pengelolaan Sistem Informasi Manajemen di lingkungan Universitas Indonesia.
  3. Menunjang kegiatan academic computing dan collaboration yang berkaitan dengan Tridharma Perguruan Tinggi.
  4. Meningkatkan pemanfaatan fasilitas perangkat/sumber daya komputasi yang dimiliki untuk dipakai bersama secara efisien.

Kegunaan sunting

Fungsi dari JUITA adalah sebagai berikut:

  • Sarana kolaborasi penelitian

Pengguna JUITA dapat menggunakannya untuk bertukar informasi tentang data penelitian yang sedang dijalankan.

  • Sarana pembelajaran

Dengan adanya JUITA ini maka penggunanya akan lebih dimudahkan dalam mencari atau bertukar data di internet. Diskusi yang membahas tugas kuliah dengan teman atau dosen juga dapat dilakukan secara langsung tanpa harus bertemu, dan juga memudahkan mahasiswa/i atau civitas akademika lain untuk mencari materi dan informasi untuk dipelajari, dihayati dan diselami lebih lanjut dan detail.

  • Sarana administrasi terpadu

Pengguna JUITA akan lebih dimudahkan dalam mengurus administrasi kuliah. Hal ini juga dapat dilakukan di rumah masing-masing, selama memiliki jaringan internet. Contohnya dalam pengisiian Isian Rencana Studi (IRS).

Penggunaan sunting

Pemakai sunting

Pemakai yang berhak untuk menggunakan JUITA adalah staf akademik, staf peneliti, staf administrasi, dan mahasiswa Universitas Indonesia dengan rekomendasi dari pimpinan unit masing-masing (untuk staf) dan PD III/Kajur/Pembimbing Akademis (untuk mahasiswa). Setiap pengguna wajib mempunyai user acount yang diperoleh setelah mengisi formulir pendaftaran atau formulir registrasi ulang dan membayar iuran sesuai ketentuan yang berlaku. Masa keanggotaan JUITA berakhir ketika akhir semester berjalan dan apabila pemakai tidak lagi bekerja atau kuliah di Universitas Indonesia.[3]

Account ID sunting

Tiap civitas akademika Universitas Indonesia memperoleh profil digital untuk mengakses ke dalam sistem teknologi informasi atau JUITA UI.

Account ID diberikan kepada:

Fasilitas sunting

Fasilitas yang tersedia pada JUITA antara lain:[3]

  • Email: yang diakses melalui Webmail UI,
  • Web Browsing, dan
  • File Transfer.

Selain itu, ada pula Hotspot UI yang merupakan layanan baru Jaringan UI Terpadu (JUITA). Layanan ini menggunakan teknologi nirkabel (wireless). Pada akhir tahun 2004, layanan Hotspot UI sudah dapat digunakan di beberapa tempat, misalnya di Gedung Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia dan Gedung B - Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Selanjutnya, pada tahun 2008 Universitas Indonesia telah memiliki lebih dari 150 area hotspot.[4]

Konfigurasi Jaringan sunting

Teknologi jaringan di UI sangat hybrid karena jaringan-jaringan lokal yang tersebar di kampus UI mengadopsi berbagai macam teknologi. Mulai dari media transmisi, teknologi transmisi, metode akses sampai topologi jaringannya ada bermacam-macam.

Routing Packet TCP/IP sunting

JUITA memiliki kemampuan untuk memberikan akses langsung ke internet kepada lembaga/fakultas di lingkungan Universitas Indonesia. Fasilitas akses langsung memiliki makna bahwa simpul yang memiliki fasilitas tersebut dapat diakses langsung dari internet.

JUITA memberikan dua kelas untuk fasilitas akses, yaitu fasilitas akses untuk simpul tunggal. Hanya satu mesin yang dapat mengakses dan diakses langsung dari internet. Fasilitas akses untuk satu subnetwork klas C. Seluruh simpul (254 simpul dalam satu subnetwork) dapat mengakses dan diakses langsung dari internet. JUITA akan mengenakan pungutan per semester untuk fasilitas ini.[5]

Proxy sunting

Proxy server di Kampus Universitas Indonesia Depok dan Salemba dikelola oleh Direktorat PPSI UI (Pengembangan dan Pelayanan Sistem Informasi Universitas Indonesia). Hierarki proxy server terbagi atas dua jenis, yakni Parent Proxy Server dan User Proxy Server. Parent Proxy Server berhubungan langsung dengan internet. Sedangkan, User Proxy Server berhubungan dengan pengguna di lingkungan JUITA.

Ketentuan sunting

Pengguna wajib menjaga supaya penggunaan fasilitas dilakukan secara hemat dan bijaksana. Apabila penggunaannya dinilai berlebihan atau menyimpang, pengelola dapat melakukan pembatasan atas fasilitas dan sumber daya internet.

Pengguna bertanggung jawab penuh atas keamanan accoutnya. Tidak diperkenankan untuk memberitahukan password pada orang lain. Penggantian password secara periodik juga diharapkan. Pengguna tidak diperkenankan melakukan usaha untuk mengetahui password atau menggunakan account serta memindah tangankan account pengguna yang lain. Pengguna juga tidak diperkenankan melakukan penyalinan perangkat lunak berlisensi dari server, dengan alasan apapun.[3][6]

Referensi sunting

  1. ^ http://rms46.vlsm.org/1/27.html
  2. ^ a b Tobing, Indra: "Analisis Rancangan untuk Meningkatkan Kinerja Jaringan UI Terpadu (JUITA)", Jakarta: Pascasarjana MTI UI, 2000.
  3. ^ a b c "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-05. Diakses tanggal 2012-04-07. 
  4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-25. Diakses tanggal 2012-04-07. 
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-24. Diakses tanggal 2012-04-07. 
  6. ^ Giovanni, Venessa. 2011. Komunikasi Media. 1106057752. Jakarta