Jalur Rempah Nusantara

Jalur rempah di Nusantara telah dikenal sejak berabad-abad lamanya di mana jalur khayal ini merupakan jalur yang biasa pada masa itu dilalui oleh para pedagang dari berbagai belahan di dunia. Tome pires menyebutkan dalam bukunya Summa Oriental que trata do Mar Roxo ate aos Chins (Ikhtisar Wilayah Timur: dari Laut Merah hingga negeri China) mengisahkan pengalamannya selama berada di Nusantara pada awal abad ke 16. Nusantara pada masa itu begitu terkenal sehingga tak heran jika Nusantara disebut sebagai negeri tumbuh suburnya keanekaragaman hayati dunia.[1] Jalur rempah merupakan sebuah julukan spesifik oleh para ahli maupun sejarawan Nusantara untuk mendeskripsikan, merekonstruksi dan melacak kembali perjalanan para pedagang di masa lampau karena dari rute ini membentuk aktivitas global perdagangan dunia. Rute ini diandang memiliki nilai penting di mana komunikasi yang terjalin selama berabad-abad lamanya.[2]

Pada masa lampau, rempah ini lebih identik dengan eksotisme, prestise dan kemuliaan penuh dengan hal-hal yang sakral. Catatan Mesir Kuno menjelaskan rempah-rempah ini digunakan sebagai bahan utama pengobatan daripada pecitarasa. Senada dalam hal tersebut Theophratus menegaskan bahwa rempah-rempah baik itu lada telah banyak digunakan oleh para tabib sebagai bahan baku obat-obatan dibanding juru masak. Adapula catatan Tiongkok, Mesopotamia, India, Yunani dan Romawi bahkan Jazirah Arab menuliskan tentang tanaman eksotik ini.[3] Kajian Maritim begitu sangat penting jika dikaitkan dengan sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Sejak jalur perdagangan laut di benua Asia pada abad 1 M. Kawasan Nusantara menjadi bagian terpenting dari hasil manfaat akibat jalur ini. Terbentuknya kantong-kantong niaga atau istilahnya emporium menjadi berkembang dalam tatanan politik besar sehingga proses penyiaran agama masehi pada jalur ini tidak terelakkan di samping perniagaan.[4]

Rujukan

sunting
  1. ^ "Jalur Rempah: Memuliakan Masa Lalu untuk Kesejahteraan Masa Depan". www.jalurrempah.kemdikbud.go.id/. 19 Maret 2021. Diakses tanggal 07/02/2022. 
  2. ^ Ng, Silvia (30 Agustus 2021). "Sejarah Jalur Rempah Bukan Sekedar Perdagangan". www.alinea.id. Diakses tanggal 7/2/2022. 
  3. ^ Rahman, Fadly (2019/28 September). ""NEGERI REMPAH-REMPAH" Dari Masa Bersemi Hingga Gugurnya Kejayaan Rempah-Rempah" (PDF). Patanjala. 11: 349. 
  4. ^ Hamid, Rahman. "Sejarah Maritim Indonesia". www.library.fis.uny.ac.id. Diakses tanggal 7/2/2022.