Jalan Raya Pan Borneo

jalan raya di Malaysia

Jalan Raya Pan Borneo (Bahasa Melayu: Lebuhraya Pan Borneo, Bahasa Inggris: Pan Borneo Highway) adalah jaringan jalan raya antar negara bagian untuk Sarawak dan Sabah, serta jalan raya nasional untuk Brunei Darussalam, menghubungkan Sarawak, Brunei dan Sabah. Proyek Jalan Raya Pan Borneo adalah program kerjasama antara pemerintah Brunei dan Malaysia. Proyek dimulai segera setelah Sarawak dan Sabah masuk dalam Federasi Malaysia tahun 1963. Kurangnya jaringan jalan raya di Sarawak adalah faktor utama pembangunan. Bagian yang menghubungkan Sarawak, Sabah dan Brunei adalah ruas Lawas - Temburong (Brunei), selesai tahun 1997. Penyelesaian ruas tersebut membuat perjalanan menggunakan mobil dari Kuching ke Kota Kinabalu menjadi mungkin.[1] Walaupun begitu, pemerintah melanjutkan pembangunan ruas-ruas baru untuk menghubungkan area rural di Sarawak.[2]


Lebuhraya Pan Borneo
Informasi rute
Bagian dari AH 150
Panjang:2.083 km (1.294 mi)
Persimpangan besar
Ujung barat daya:Sematan, Sarawak
 Kuala Belait
Templat:JKRB Lebuhraya Muara–Tutong
Ujung timur laut:Serudong, Sabah
Letak
Negara:Malaysia, Brunei Darussalam
Kota besar:Bandar Seri Begawan, Jerudong, Gadong, Berakas, Kuching, Sri Aman, Sarikei, Sibu, Bintulu, Miri, Limbang, Weston, Keningau, Papar, Kota Kinabalu, Kota Belud, Sandakan, Tawau, Seria, Lumut, Sungai Liang, Tutong, Lumut
Sistem jalan bebas hambatan
Jaringan Jalan Asia
Sistem Jalan Felderal Malaysia
Sistem Jalan Kebangsaan Brunei

Jaringan Jalan Tol Asia

tidak ada

Jalan Tol Asia 150
Persimpangan besar
Ujung Barat:Sematan, Sarawak, Malaysia
Ujung Timur:Serudong, Sabah, Malaysia
Letak
Negara:Malaysia, Brunei
Sistem jalan bebas hambatan

Jaringan Jalan Tol Asia

Tanda perbatuan di Laluan 22 Federal Malaysia di Telupid

Panjang dari seluruh jaringan jalannya diharapkan sekitar 1047,18 km. Pada tahun 2002, sekitar 997,18 km atau setara dengan 95.2% dari jaringan jalan telah diselesaikan. Ruas Tenom - Sipitang, selesai pada tahun 2006, adalah ruas terbaru dari jaringan jalan. Pembangunan ruas terakhir dari Kalabakan ke Sepulut direncanakan mulai pada tahun 2008, jadi seluruh jaringan Jalan Raya Pan Borneo diharapkan selesai dalam periode rencana pembangunan Malaysia ke-9.

Sementara itu, rencana pengembangan bagian Indonesia dari Jalan Raya Pan Borneo dikenal sebagai Jalan Trans Kalimantan (Bahasa Inggris: Trans-Kalimantan Highway). Rute bagian baratnya menghubungkan Pontianak ke Tebedu.

Rute sunting

Rute resmi dari jaringan jalan sebenarnya dimulai di Miri, dan berlanjut ke utara mengarah ke Brunei, Limbang dan Lawas di Sarawak, menuju Sabah lewat Sindumin, dan menuju Sipitang, Beaufort, Papar, Kota Kinabalu, Sandakan, Lahad Datu, Tawau dan berakhir di Serudong pada perbatasan Sabah dan Kalimantan Timur. Jaringan jalan juga berlanjut ke arah selatan dari Miri menuju Bintulu, Sibu dan Kuching, dan berakhir di Sematan pada perbatasan Kalimantan Barat dan Sarawak.

Rencana terbaru sunting

Pada 24 Agustus 2006, Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi menyatakan adanya kemungkinan rencana untuk melanjutkan pembangunan jaringan jalan lebih jauh ke Kalimantan, Indonesia setelah pertemuan dengan Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei.

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ "Mengimpikan Lebuhraya Pan-Borneo yang baru - Mohd Aizan Mohd Nor". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-13. Diakses tanggal 2015-07-27. 
  2. ^ "Masa Depan Lebuhraya Pan Borneo". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-15. Diakses tanggal 2015-07-27.