Jala,[1] jala tebar atau disebut juga jaring lempar (Cast net) bahasa Banjar: lunta‎ adalah jaring ikan berbentuk lingkaran kecil dengan pemberat pada tepi-tepinya, yang dilempar atau ditebar oleh nelayan. Ukurannya bervariasi sampai 4 meter pada diameternya. Jaring tersebut dilempar sedemikian rupa sehingga menyebar di permukaan air dan tenggelam. Ikan yang terkurung akan tertangkap pada saat jaring tersebut ditarik keluar air.[2] Pada prinsipnya penangkapan dengan jala ialah mengurung ikan atau udang dengan jalan menebarkan alat tersebut sedemikian rupa sehingga menelungkup atau menutup sasaran yang dikehendaki.

Nelayan yang menggunakan jala tebar

Jenis sunting

Jaring atau Jala besar ini ada yang menyebutnya sebagai jala eder, jala tembang, jala jui, jala gapyuk, jala agung dan jala juang. Oleh karena ukurannya yang begitu besar maka dalam pengoperasiannya tidak mungkin ditebarkan dengan tangan, tetapi diperlukan alat bantu untuk mengembangkan (menebarkan) jala tersebut. Disebut jala eder karena pada waktu penangkapan harus diederkan (dikembangkan) dulu sebelum dijatuhkan pada sasaran yang diinginkan.

Disebut jala tembang karena sasaran utamanya adalah ikan tembang/jui (Clupea fimbriata). Disebut jala gapyuk karena pada penangkapannya digapyukan (ditelungkupkan) pada sasaran tertentu. Disebut jala agung karena jala ini memang berukuran sangat besar dibandingkan dengan jala tebar.

Catatan kaki sunting

  1. ^ KBBI: jala
  2. ^ Vast net Diarsipkan 2021-02-27 di Wayback Machine..

Pranala luar sunting