J. Anto atau dikenal dengan nama Buntomi adalah wartawan, aktivis dan penulis berkebangsaan Indonesia.[2][3]

J. Anto
J. Anto
Lahir13 April 1964 (umur 60)
Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Nama lainBuntomi
AlmamaterUniversitas Kristen Satya Wacana Salatiga (1990)
PekerjaanWartawan, penulis, peneliti, biografer
OrganisasiKIPPAS (Yayasan Kajian Informasi, Pendidikan dan Penerbitan Sumatera).[1]

Awal karier

sunting

J. Anto aktif menulis untuk berbagai majalah dan surat kabar di Semarang dan Jakarta sejak mahasiswa, antara lain Suara Merdeka, Wawasan, Berita Nasional, Suara Pembaruan dan sebagainya.[2] Kiprahnya di media terutama adalah untuk menyuarakan gerakan anti-diskriminasi dan perjuangan hak asasi manusia.[2] Karena berurusan dengan pemerintah Orde Baru, J. Anto pindah dari Jawa ke Sumatera Utara.[2]

Ia sempat bekerja sebagai wartawan majalah TIARA (1991-1993) dan koresponden majalah D&R untuk wilayah Sumatera Utara (1998-1999). Di Sumatera Utara, ia dikenal sebagai pemerhati sejarah dan isu-isu sosial dan lingkungan masyarakat lokal.

Bibliografi

sunting
  • Limbah Pers di Danau Toba (2001)
  • Media Pers Menghadapi Gurita Indorayon (2001)
  • Membangun Peradaban Bersama Masyarakat Marjinal (2003)
  • Menolak Menjadi Miskin (2004)
  • Gerakan Rakyat Porsea Melawan Konspirasi Gurita Indorayon (bersama Benget Silitonga, 2004)
  • Labirin Politik (2004)
  • Perempuan Sumut Menapak Belantara Politik (bersama Dina Lumbantobing, 2004)
  • Pers Bebas Tapi Dilibas (2005)
  • Membangun Talisilaturahmi Politisi Dengan Rakyat (2007).
  • Jurnalisme (Tidak) Ramah Gender (editor, 2002)
  • Luka Aceh Duka Pers (editor, 2002)
  • Jurnalisme Anti Toleransi (2003)
  • Jalan Menuju Masyarakat Anti Diskriminasi (2004)
  • Resolusi Konflik Melalui Jurnalisme Damai (2005)
  • Meretas Jurnalisme Damai di Aceh (2007).
  • Dokter Penakluk Badai, Biografi dr Sofyan Tan (2009).

Pranala luar

sunting

Referensi

sunting