Tes Weber merupakan pemeriksaan untuk mengetahui adanya gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran tersebut juga akan dikategorikan, apakah konduktif atau sensorineural. Tes tersebut merupakan tes pertama yang digunakan untuk menentukan penyebab perubahan atau kehilangan pendengaran pada seseorang. Tes ini dapat membantu mengidentifikasi kondisi yang menyebabkan gangguan pendengaran. Tes Weber dilakukan dengan menggunakan garputala frekuensi tinggi (512 Hertz) untuk menguji bagaimana seseorang merespon suara dan getaran di dekat telinganya. Dokter akan meletakkan garputala di tengah kepala dan mencatat di bagian telinga mana getaran yang terasa; telinga kiri, telinga kanan, atau keduanya.

Pada orang yang pendengarannya normal, suara akan terdengar keras di kedua telinga. Jika suara terdengar lebih keras pada telinga yang kondisinya baik, tandanya ia mengalami tuli sensorineural. Sedangkan jika suara garpu tala terdengar lebih jelas pada kondisi telinga yang buruk, berarti ia mengalami tuli konduktif.

Lihat pula sunting

Referensi sunting