Empat Garnisun Anxi

Empat Garnisun Anxi adalah garnisun militer China yang didirikan oleh Dinasti Tang antara tahun 648 dan 658. Empat garnisun tersebut terletak di kota Indo-Eropa Kucha, Khotan, Kashgar, dan Karashahr. Kucha juga merupakan pusat dari Protektorat Umum untuk Menenangkan Barat. Pasukan yang dikirim dari China juga ditempatkan di Kucha.[1]

Peta dari penyerbuan negara-negara oasis di Cekungan Tarim selama masa Kampanye militer Kaisar Taizong terhadap negara-negara Xiyu.
Empat Garnisun Anxi
Hanzi tradisional: 安西四鎮
Hanzi sederhana: 安西四镇

Sejarah sunting

Berdasarkan naskah-naskah kuno, kampanye militer Tang terhadap Kucha pada tahun 648 memulai kekuasaan Dinasti Tang di seluruh wilayah Cekungan Tarim. Menurut teori Zhang Guangda, hal ini sebagian disebabkan karena beberapa sumber China yang tidak akurat mengaitkan kampanya militer tersebut dengan pendirian Empat Garnisun Anxi. Zhang Guangda selain itu menggunakan interpretasi dari naskah yang telah ditemukan di Gaochang (Karakhoja atau Turfan) yang berasal dari tahun 654 untuk menunjukkan bahwa Dinasti Tang meninggalkan rencana untuk memindahkan markas Protektorat Umum untuk Menenangkan Barat ke Kucha setelah dibunuhnya Protektor Jenderal Guo Xiaoke oleh pemberontak Kucha. Markas dengan begitu dikembalikan ke Gaochang hingga tahun 658 ketika pemindahan kembali ke Kucha setelah penekanan yang dilakukan oleh militer Tang terhadap pemberontakan pro-Turk yang ada.[2] Dinasti Tang baru mendapatkan kekuasaan longgar di negara-negara Tarim pada tahun 649 dan tidak mendirikan garnisun militer di Cekungan Tarim. Kebanyaan dari negara-negara Tarim telah memberikan kesetiaannya kepada Qaghan Turk Barat, Ashina Helu, pada tahun 651 yang menunjukkan bahwa negara-negara tersebut melihat Turk Barat sebagai negara atasan mereka. Pendirian Empat Garnisun bersamaan dengan keberadaan resmi dari militer Tang dai Cekungan Tarim selebihnya ditelusuri kembali hanya hingga tahun 658 setelah kekalahan Ahina Helu atau 660, setelah persekutuan Kashgar dengan Turk Barat hancur akibat kekalahan pemimpin Turk Barat bernama Duman pada tahun 659.

Tantangan utama bagi China terhadap dominasinya di wilayah Tarim adalah Tibet yang telah menyerang wilayah tersebut beberapa kali sejak tahun 662 dan menguasainya pada tahun 670, memutus legitimasi China di wilayah tersebut. Menurut naskah kuno China, selama masa inilah China dapat merebut kembali beberapa atau seluruh garnisunnya pada tahun 675, 679, 682, dan 686.[3] Meskipun begitu hal ini ditentang oleh pendapat ilmuwan lain seperti Christopher Beckwith.[4] Sementara itu pada tahun 679 sebuah benteng lain dibangun di Suyab di dekat Sungai Chui. Benteng di Suyab tersebut nantinya menggantikan posisi Karashahr sebagai Empat Garnisun Anxi hingga tahun 719 ketika Suyab dikuasai oleh Turgesh.[1]

Tibet mengalami kekalahan di sebuah pertempuran tahun 692. Selain dari pengendalian sejenak terhadap Kucha oleh Turgesh selama 8 bulan pada tahun 709, Empat Garnisun Anxi tetap berada di bawah kendali China. Meskipun beberapa daerah prefektur di wilayah Koridor Hexi, seperti Liangzhou (764), Ganzhou, Suzhou (766), Guazhou (776), Yizhou (781), dan Shazhou (787) dikuasai oleh Tibet pada periode tahun 760-an hingga 780-an dan komunikasi antara wilayah Tarim dan ibu kota Tang terbatas, pasukan China yang berjaga di Tarim tetap mampu mempertahankan Empat Garnisun hingga tahun 790 sebagaimana disebutka oleh biksu penjelajah Wukong. Mulai tahun 790, garnisun-garnisun di daerah Protektorat Umum untuk Menenangkan Barat perlahan-lahan jatuh ke tangan Tibet.[5]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b Xue, p. 596-598.
  2. ^ Zhang 1995, hlm. 144-147.
  3. ^ Wang 1992, hlm. 69-89, 294-295.
  4. ^ Beckwith 1987, hlm. 197-202.
  5. ^ Wang 1992, hlm. 207-210, 296-300.