Syafruddin Prawiranegara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Ibensis (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 53:
|signature =
}}
'''[[Meester in de Rechten|Mr.]] Syafruddin Prawiranegara''', atau juga ditulis '''Sjafruddin Prawiranegara''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Serang|Serang]], [[Banten]]|28|2|1911|[[Jakarta]]|15|2|1989}}) adalah seorang pejuang pada masa kemerdekaan, [[Republik]]menteri, [[Indonesia]] yang jugadan pernah menjabat sebagai [[Presiden Indonesia|Presiden]]/Ketua (setingkat presiden) [[PDRI]] (Pemerintah Darurat Republik Indonesia]] (PDRI). Ia menerima mandat dari presiden Sukarno ketika pemerintahan Republik Indonesia yang kala itu beribukota di [[Yogyakarta]] jatuh ke tangan [[Belanda]] saatakibat [[Agresi Militer Belanda II]] pada tanggal [[19 Desember]] [[1948]].
<ref>{{cite news|author = Rasyid Ridho
|url = http://daerah.sindonews.com/read/914946/29/syafruddin-prawiranegara-presiden-207-hari-yang-terlupakan-1414147927
|title = Syafruddin Prawiranegara, Presiden 207 Hari yang Terlupakan
|publisher = [[sindonews.com]]
|date = 25 Oktober 2014
|accessdate = 19 Agustus 2015
}}</ref>
<ref>{{cite news|author = Badriah
|url = http://tempo.co.id/hg/nasional/2006/08/01/brk,20060801-80996,id.html
|title = Sederhana Hingga Akhir Hayat:Obituari Halimah Syafruddin Prawiranegara
|publisher = [[tempointeraktif.com]]
|date = 01 Agustus 2006
|accessdate = 19 Agustus 2015
}}</ref>
<ref>{{cite news|author = Akbar Tri Kurniawan
|url = http://radiobuku.com/2011/03/novel-tentang-sjafruddin-prawiranegara-diterbitkan/
|title = Novel Tentang Sjafruddin Prawiranegara Diterbitkan
|publisher = Tempointeraktif via radiobuku.com
|date = 1 Maret 2011
|accessdate = 19 Agustus 2015
}}</ref>
 
== Masa muda dan pendidikan ==
Tokoh yang lahir di Anyar Kidul yangSjafruddin memiliki nama kecil "Kuding", yang berasal dari kata Udin pada nama Syariffudin. Ia memiliki darah keturunan [[Sunda]] dari pihak ibu dan [[Sunda]] [[Suku Minangkabau|Minangkabau]] dari pihak ayah. Buyutnya dari pihak ayah, Sutan Alam Intan, masih keturunan raja [[Kerajaan Pagaruyung|Pagaruyung]] di [[Sumatera Barat]], yang dibuang ke [[Banten]] karena terlibat [[Perang Padri]]. Ia menikah dengan putri bangsawan Banten, melahirkan kakeknya yang kemudian memiliki anak bernama Raden [[Arsyad Prawiraatmadja]]. Ayah Syafruddin bekerja sebagai [[jaksa]], namun cukup dekat dengan rakyat, dan karenanya dibuang oleh [[Belanda]] ke [[Jawa Timur]].
 
Syafruddin menempuh pendidikan [[ELS]] pada tahun [[1925]], dilanjutkan ke [[MULO]] di [[Madiun]] pada tahun [[1928]], dan [[AMS]] di [[Bandung]] pada tahun [[1931]]. Pendidikan tingginya diambilnya di [[Rechtshoogeschool te Batavia|Rechtshoogeschool]] (Sekolah Tinggi Hukum) di [[Jakarta]] (sekarang Fakultas Hukum [[Universitas Indonesia]]) pada tahun [[1939]], dan berhasil meraih gelar ''[[Meester in de Rechten]]'' (saat ini setara dengan [[Magister Hukum]]).
Baris 74 ⟶ 95:
== Jabatan pemerintahan ==
 
SyafrudinSyafruddin Prawiranegara pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri, Menteri Keuangan, dan Menteri Kemakmuran. Ia menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan pada tahun [[1946]], Menteri Keuangan yang pertama kali pada tahun [[1946]] dan Menteri Kemakmuran pada tahun [[1947]]. Pada saat menjabat sebagai Menteri Kemakmuran inilah terjadi Agresi Militer II dan menyebabkan terbentuknya PDRI.
 
Seusai menyerahkan kembali kekuasaan Pemerintah Darurat RI, ia menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri RI pada tahun [[1949]], kemudian sebagai Menteri Keuangan antara tahun [[1949]]-[[1950]]. Selaku Menteri Keuangan dalam Kabinet [[Hatta]], pada bulan Maret 1950 ia melaksanakan pengguntingan uang dari nilai Rp 5 ke atas, sehingga nilainya tinggal separuh. Kebijaksanaan moneter yang banyak dikritik itu dikenal dengan julukan [[Gunting Syafruddin]].
Baris 81 ⟶ 102:
 
== Keterlibatan dalam PRRI ==
Pada awal tahun [[1958]], [[PRRI]] berdiri akibat ketidakpuasan terhadap pemerintah karena ketimpangan-ketimpangan sosial yang terjadi dan pengaruh [[komunis]] (terutama [[PKI]]) yang semakin menguat. Syafruddin diangkat sebagai Perdana Menteri PRRI dan kemudian membentuk Kabinet tandingan sebagai Jawabanjawaban atas dibentuknya kabinet Ir Juanda, di Jawa. Kabinet PRRI berbasis di Sumatera Tengah. PRRI masih tetap mengakui Soekarno sebagai Presiden PRRI, karena ia diangkat secara konstitusional.
 
Pada bulan Agustus 1958, perlawanan PRRI dinyatakan berakhir dan pemerintah pusat di Jakarta berhasil menguasai kembali wilayah-wilayah yang sebelumnya bergabung dengan PRRI. Keputusan Presiden RI No.449/1961 kemudian menetapkan pemberian amnesti dan abolisi bagi orang-orang yang tersangkut dengan pemberontakan, termasuk PRRI.
Baris 91 ⟶ 112:
== Masa tua ==
Syafrudin Prawiranegara memilih lapangan dakwah sebagai kesibukan masa tuanya. Namun berkali-kali bekas tokoh [[Masyumi|Partai Masyumi]] ini dilarang naik mimbar. Pada bulan Juni 1985, ia diperiksa sehubungan dengan isi khotbahnya pada hari raya [[Idul Fitri]] 1404 H di masjid Al-A'raf, [[Tanjung Priok]], Jakarta. Dalam aktivitas keagamaannya, ia pernah menjabat sebagai Ketua Korp Mubalig Indonesia (KMI). Kegiatan-kegiatannya yang berkaitan dengan pendidikan, keislaman, dan dakwah, antar lain:
 
# Anggota Dewan Pengawas Yayasan Pendidikan & Pembinaan Manajemen (PPM), kini dikenal dengan nama PPM Manajemen([[1958]])
# Anggota Pengurus Yayasan Al Azhar/Yayasan Pesantren Islam ([[1978]])
Baris 97 ⟶ 117:
 
Ia juga sempat menyusun buku ''Sejarah Moneter'', dengan bantuan [[Oei Beng To]], direktur utama Lembaga Keuangan Indonesia.
 
Syafruddin Prawiranegara meninggal di Jakarta, pada tanggal 15 Februari 1989, pada umur 77 tahun.
 
"Saya ingin mati di dalam Islam. Dan ingin menyadarkan, bahwa kita tidak perlu takut kepada manusia, tetapi takutlah kepada Allah".
 
== Keluarga ==
Syafruddin menikah dengan [[Tengku Halimah Syehabuddinn]].<ref>Badriah, ''[http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2006/08/01/brk,20060801-80996,id.html Sederhana Hingga Akhir Hayat]''. Tempo, edisi Selasa, 01 Agustus 2006. Diakses 18 November 2009.</ref> Mereka memiliki delapan orang anak, dan sekitar lima belas cucu. Cucunya ketiga belas lahir di [[Australia]] sebagai [[bayi tabung]] pertama keluarga Indonesia, [[1981]].{{citation needed}}
 
== Referensi ==
Baris 111 ⟶ 129:
* [http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1996/07/20/0018.html Pusat Data & Analisis Tempo Apa & Siapa '85/86]
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.voa-islam.com/news/profile/2009/09/15/1113/mr-syafruddin-prawiranegara-pemimpin-yang-terlupakan/ Mr. Syafruddin Prawiranegara sang pemimpin yang terlupakan]
* {{id}} [http://www.antaranews.com/view/?i=1234311158&c=NAS&s= Syafruddin Prawiranegara akan diusulkan jadi pahlawan nasional]