Raden Aria Wira Tanu III: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Penambahan kategori
HaEr48 (bicara | kontrib)
regent -> bupati
Baris 32:
|signature =
}}
'''Raden Aria Wira Tanu III''' adalah ''[[bupati|regent]]'' Cianjur yang memerintah dari tahun 1707 s.d. 1726
 
==Kehidupan Awal==
Nama asli Raden Aria Wira Tanu III adalah Raden Astramanggala. Ia diangkat regentbupati pada tahun 1707 ketika ayahnya yaitu [[R.A. Wira Tanu II]] meninggal. Saat Wira Tanu III naik tahta, ibu kota Cianjur yang berada di Pamoyanan sudah mulai mundur. Maka langkah pertama Wira Tanu III adalah memindahkan ibu kota yang asalnya dari Pamoyanan ke kampung Cianjur sampai dengan saat ini. Perlu diperhatikan bahwa kampung Cianjur merupakan salah satu wilayah yang berada di Kabupaten Cianjur sehingga Wira Tanu III tidak berperan sebagai pendiri Cianjur.<ref name="Sajarah Cianjur">{{cite book | last=Suryaningrat | first=Bayu | authorlink= | year=[[1982]] | title=Sajarah Cianjur Sareng Raden Aria Wira Tanu Dalem Cikundul Cianjur | edition= | publisher=Rukun Warga Cianjur-Jakarta, Jakarta | id= }}</ref>
 
==RegentBupati Cianjur==
Pada masa pemerintahan Wira Tanu III, VOC mulai mengolah wilayah-wilayah yang diserahkan [[Mataram]] seperti menetapkan batas tiap kabupaten, dan memperbaiki tata kota dan desa. Pada tahun 1711, VOC menetapkan bahwa wilayah pantai selatan dimasukan ke wilayah Cianjur. Selanjutnya pada 1715 Jampang pun dimasukan ke wilayah Cianjur.<ref name="Sajarah Cianjur"/>
 
Wira Tanu III sering mengajukan klaim ke VOC mengenai wilayah-wilayah yang ada di kekuasaan kabupaten tetangga. Hal ini mengakibatkan Residen Cirebon merasa kewalahan karena tentunya hal ini akan mengurangi wilayah kabupaten lain. Residen Cirebon menyampaikan laporan pada pemerintahan [[Batavia]] sebagai berikut :
# Rakyat Cianjur membuat gapura yang sangat besar dan menyamai gapura [[kesultanan]] untuk menghormat Wira Tanu III. Gapura yang dibuat lebih menyerupai benteng dan tidak sesuai dengan status Cianjur yang hanya berstatus kabupaten. Hal ini meningkatkan kewaspadaan VOC.
# Wira Tanu III meminta gelar [[Pangeran]] [[Aria]] [[Adipati]] Amangkurat di Datar ([[Bahasa Belanda|Belanda]]:Pangerang Aria Depatty Amangcoerat in Dator). Gelar ini menyatakan bahwa Wira Tanu III menyamakan dirinya dengan [[Amangkurat]] dan berkuasa di Datar. [[VOC|Belanda]] merasa sangat gentar ketika regentbupati nya meminta gelar ini. VOC merasa bahwa Wira Tanu III sudah berbahaya dan takut ingin berkuasa seperti layaknya [[Amangkurat]] sultan Mataram. Maka VOC hanya mengbulkn gelar Datar nya saja. Itu pun terlambat karena pengukuhan gelar Datar dilakukan setelah meninggalnya Wira Tanu III dan gelar itu akhirnya diberikan ke Wira Tanu IV.
# Wira Tanu III minta ke VOC supaya [[Citarum]] menjadi batas Cianjur. Hal ini dapat memperluas wilayah Cianjur dengan mengambil sebagian [[Bandung]] dan [[Karawang]] serta seperempat wilayah [[Parakanmuncang]]. Wira Tanu III ngotot pada VOC untuk menggeser batas wilayah Cianjur dengan Kampung Baru, Bandung, Karawang dan Parakanmuncang sedemikian luas sehingga akan membuat kabupaten lain berkurang wilayahnya. Hal ini membuat VOC bingung karena tidak berani untuk menolak dan tidak mau untuk memberikan. Atas berbagai klaim ini, wilayah Cianjur zaman Wira Tanu III sudah hampir menyamai wilayah Cianjur sekarang.<ref name="Sajarah Cianjur"/>
 
Wira Tanu III termasuk regentbupati yang berprestasi dalam pandangan VOC, karena Wira Tanu III selalu berhasil menyetor [[kopi]] yang terbesar ke VOC.
 
==Kematian==