Kusumadinata II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alfianananda (bicara | kontrib)
k Perkosa -> Perkasa
k →‎Putra-putra: Perbaikan rujukan dan pemutahiran data.
Baris 1:
[[Berkas:Makam guesan ulun.jpg|thumb|296x296px|Makam Prabu Geusan Ulun Adji Putih yang terletak di komplek pemakaman Dayeuh Luhur [[Kabupaten Sumedang]].]]
'''Pangeran Angkawijaya''' yang tekenalterkenal dengan gelar '''Prabu Geusan Ulun''' dalam silsilah keluarga Sumedang adalah putra Pangeran Kusumahdinata I ([[Pangeran Santri]]) selain dianggap sebagai raja daerah/ atau mandala [[Kerajaan Sumedang Larang]] juga mendapat gelar jabatan NALENDRA''Nalendra'' dari Kerajaan [[Pakuan Pajajaran]], dia.

Dia dijadikan titik tolak urutan para keturunan Sumedang serta diposisikan sebagai Bupati pertama walaupun istilah Bupati belum dikenal pada waktu itu. Mulailah urutan para penguasa atau Bupati yang memerintah [[Sumedang]] secara turun menurun, dimulai dari pewarisan kekuasaan/ kerajaan kepada salah satu putranya yang bernama Prabu Geusan Ulun /atau Pangeran Kusumadinata II dan bergelar N''nalendraalendra'' yang memerintah dari tahun 1578 sampai tahun 1610
 
==Meneruskan kepemimpinan Pakuan Pajajaran==
[[Berkas:Binokasih.JPG|thumb|295x295px|Mahkota [[Binokasih]], Mahkota [[Kerajaan Pajajaran]] yang diserahkan kepada Prabu Geusan Ulun disimpan di [[Museum Prabu Geusan Ulun]]]]
Pada masa pemerintahannya datang menghadap untuk mengabdi serombongan orang yang dipimpin oleh 4empat ''Kandage Lante'' (bangsawan/ abdi raja setingkat bupati) dari [[Pakuan Pajajaran]] yang telah hancur diserang [[Kesultanan Banten]], kedatangannya selain melaporkan bahwa [[Pajajaran]] telah bubar juga meminta agar Prabu Geusan Ulun meneruskan kepemimpinan [[Pakuan Pajajaran]], diserahkanlah [[mahkota]] emas milik Raja [[Pakuan Pajajaran]] yang bernama '''[[Binokasih]]''' (''[[Binokasih Sanghyang Pake|Mahkota Binokasih]]'') berikut perhiasan serta atribut kebesaran lainnya sebagai bentuk pernyataan bahwa Kerajaan Sumedang Larang telah ditetapkan sebagai penerus kekuasaan Pakuan Pajajaran, ke.

Ke 4empat ''Kandaga Lante'' tersebut adalah :
# Batara Sang Hyang Hawu (Sanghyang Hawu atau lebih dikenal sebagai eyang/Eyang atau Embah Jaya Perkasa);.
# Batara Pancar Buana (Terong Peot);.
# Batara Dipati Wiradijaya (Nangganan);.
# Batara Sang Hyang Kondang Hapa.
 
Dengan kejadian tadi berarti kedudukan dan kekuasaan Prabu Geusan Ulun, Raja Sumedang Larang, menjadi lebih besar dengan menerima hibah sebagian besar wilayah bekas Kerajaan [[Pakuan Pajajaran]] (seluruh Tatar Sunda kecuali Banten dan Cirebon), sementara Raja Pakuan Pajajaran terakhir ([[Raga Mulya|Prabu Nusiya Mulya/ Raga Mulya/ Suryakancana]]) menurut kabar menyingkir ke Gunung Salak sambil menghimpun kekuatan untuk serangan balasan, namun tidak pernah terlaksana karena dia keburu meninggal dunia. Walaupun telah menerima wilayah kekuasaan dari bekas Kerajaan Pakuan Pajajaran, sulit bagi dia untuk mengembangkan kekuasaannya karena posisi [[Kerajaan Sumedang Larang]] terjepit diantara dua kekuatan besar kerajaan yaitu Kerajaan/ [[Kesultanan Banten]] dan Kerajaan/ [[Kesultanan Cirebon]] yang sama-sama mengincar wilayah bekas [[Pakuan Pajajaran]].
 
Pada masa pemerintahannya terkenal dengan peristiwa yang menggemparkan sekaligus memalukan yaitu, dibawa kaburnya Ratu Harisbaya salah satu istri Raja Cirebon [[Pangeran Girilaya]] Panembahan Ratu pada saat Prabu Geusan Ulun berkunjung ke Keraton [[Cirebon]] sekembalinya dari [[Kerajaan Demak]] dalam rangka memperdalam agama [[Islam]], terjadi penyerbuan [[Cirebon]] yang mengakibatkan dia terpaksa menyingkir ke Dayeuh Luhur bersama Ratu Harisbaya serta sebagian kecil rakyat dan pengikutnya,. meskiMeski pada akhirnya tercapai perdamaian dengan Cirebon namun Sumedang Larang mengalami kerugian besar yaitu hilangnya wilayah Sindang Kasih yang sekarang dikenal dengan nama [[Kabupaten Majalengka]] diserahkan kepada Panembahan Ratu Cirebon sebagai pengganti talak tiga atas nama Ratu Harisbaya, sejak itulah pusat pemerintahan Sumedang Larang pindah dari Kutamaya ke Dayeuh Luhur dan akhirnya dia wafat dan dimakamkan disana bersama Ratu Harisbaya.
 
Ratu Harisbaya diperistri oleh Pangeran Geusan Ulun sebagai istri ke 2kedua dan memiliki 3 orang anak salah satunya bernama [[Suriadiwangsa]] yang kelak bergelar [[Pangeran Kusumadinata IV]], sementara dari istri pertama yang bernama Nyai Mas Cukang Gedeng Waru memiliki 12 anak salah satunya bernama Rangga Gede dan diberi gelar [[Pangeran Kusumadinata III]], untuk tidak menimbulkan pertengkaran di kemudian hari maka pada tahun 1601 wilayah [[Sumedang Larang]] dibagi dua yang masing-masing dipimpin oleh ke duakedua putranya diatas.
 
==Dalam masa Kesultanan Mataram==
[[File:Sultan Agung.jpg|thumb|292x292px|Sultan Agung Mataram]]
Dalam masa tersebut Kesultanan [[Mataram]]-[[Jawa Tengah]] dibawah pimpinan [[Sultan Agung]] mengalami masa keemasan dan merupakan kesultanan yang sangat kuat, dilatar belakangi kekhawatiran terhadap ekspansi [[kesultanan Banten]] ke arah Timur setelah menaklukkan [[Pakuan Pajajaran]], mendorong Suriadiwangsa berangkat ke [[Mataram]] meminta perlindungan.

Setibanya di Mataram beilaubeliau menyampaikan maksudnya kepada Sultan Agung, dan mendapat sambutan hangat serta mendapat gelar ''Rangga Gempol Kusumadinata'' dari Sultan Agung yang dalam urutan silsilah Sumedang disebut ''Rangga Gempol I,''. penghargaanPenghargaan lain dari Sultan Agung ialah menjuluki wialayahwilayah kekuasaan Sumedang tersebut dengan nama PRAYANGAN''Prayangan'' artinya daerah yang berasal dari pemberian dibarengi oleh hati yang ikhlas dan tulus, di.

Di kemudian hari dengan lafal setempat nama prayanganPrayangan berubah menjadi [[Parahyangan|PRIANGANPriangan]], berbeda dengan kata [[Parahyangan|PARAHYANGANParahyangan]] (PARAPara-HYANGHyang-AN an) yang artinya identik tempat tinggal para dewa atau orang suci (Hyang).
 
Latar belakang lainnya yang mendorong Sumedang menempatkan diri dibawah pretensi atau proteksi Mataram:
# Hanya Kerajaan/ atau [[Kesultanan Mataram]] dibawah kepemimpinan [[Sultan Agung]] yang dianggap dapat mengimbangi kekuatan Banten.
# Ratu Harisbaya merupakan kerabat Raja/ atau Sultan Mataram, sehingga yang berangkat ke [[Mataram]] adalah putranya sendiri (Raden Suriadiwangsa/ alias Rangga Gempol I).
# Seperti halnya Sumedang Larang, Kerajaan/ atau [[Kesultanan Mataram]] memiliki pendahulu yang sama yaitu Kerajaan Galuh, sehingga masih memiliki kekerabatan.
# Rasa sakit hati terhadap Banten yang telah menghancurkan [[Pakuan Pajajaran]], dibarengi pula rasa takut menghadapi kemungkinan ekspansi Kesultanan Banten dalam rangka menguasai wilayah bekas Pakuan Pajajaran.
# Akibat peristiwa Harisbaya hubungan Sumedang Larang dengan Cirebon menjadi kurang harmonis, timbul pula kekhawatiran terhadap ekspansi Cirebon.
# Sementara itu sedang terjadi perang dingin antara Kesultanan Banten dengan Kesultanan Cirebon sementara Sumedang Larang terjepit diantara dua kekuasaan tadi sehingga mengambil jalan keluar dengan mengabdikan diri ke Mataram, yang memiliki kekuatan melebihi kedua Kesultanan tadi. Catatan:<ref>Faktor ini dapat disebabkan karena, Kerajaan/ atau [[Kesultanan Banten]], [[Cirebon]] dan [[Mataram]] sangat kuat pada masa itu, karena mereka memiliki pantai-pelabuhan tempat berbagai kegiatan bukan hanya perdagangan tetapi juga masuknya persenjataan modern ukuran masa itu.</ref>
 
Sumedang baru pertama kali memiliki meriam dan senjata api ± 30 tahun kemudian pada periode pemerintahan Pangeran Rangga Gempol III (Pangeran Panembahan) itupun dalam jumlah sedikit yang diperoleh dari pemberian Belanda. Aria Suriadiwangsa /alias Kusumadinata IV/ alias Rangga Gempol I diangkat sebagai ''Bupati Wadana Prayangan'', jabatan yang setingkat dengan [[Gubernur]] masa kini yang membawahi wilayah seluruh [[Jawa Barat]] kecuali [[Cirebon]] dan [[Banten]] (sebelum Banten menjadi [[propinsi]] di era reformasi) termasuk membawahi wilayah yang dikuasai Rangga Gede alias Pangeran Kusumahdinata III, tidak berapa kemudian dia mendapat perintah untuk menaklukkan Sampang Madura.
 
== Keluaga ==
[[File:Babad pajajaran.jpg|thumb|260x260px|Halaman dari ''Babad [[Pajajaran]]'', biografi paling lengkap mengenai [[Prabu Siliwangi]]. Disalin ulang di [[Sumedang]] pada abad 19 dengan bahasa dan aksara Jawa.]]
Prabu Geusan Ulun putra Kusumahdinata I ([[Pangeran Santri]]) dan Ratu Pucuk Umun .
 
Prabu Geusan Ulun ialah putra Kusumahdinata I ([[Pangeran Santri]] alias Ki Gedeng Sumedang) dandengan [[Ratu Pucuk Umun]] alias Ratoe Inten Dewata alias Satyasih.
=== Istri-istri ===
# NM Gedeng Waru ;
# Ratu Harisbaya .
# NM Pasaeran .
 
=== PutraIstri-putraistri Prabu Geusan Ulun ===
* Dari istri pertama, Nji Mas Cukang Gedeng Waru, dikarunia anak :<ref name="Silsilah">{{cite web|url=http://silsilah-ernimuthalib.blogspot.com/2012/04/silsilah-pangeran-santri-koesoemadinata.html|title=Silsilah Keluarga Pangeran Santri Koesoemadinata|authors=Erni Muthalib|publisher=Erni Muthalib Blog|date=Sabtu, 07 April 2012|accessdate=3 Agustus 2015}}</ref>
dari istri NM Cukang Gedeng Waru, dikarunia 12 anak :
## Pangeran. Rangga Gede /alias Kusumahdinata III.
## Rd.Raden Ar.Aria Wiraraja I.
## Ki Kadu Rangga Gede.
## Ki Rangga Patra Kelana.
## Ki Ar.Aria Rangga Pati.
## Ki Ngabehi Watang.
## Ni.Ms.Nji Mas Demang. Cipaku.
## Ni.Ms.Nji Ngb.Mas Ngabehi Martayuda.
## Ni.Ms.Nji Rg.Mas Rangga Wiratama.
## Rd.Raden Rg.Rangga Nitinagara alias Dalem Rangga Nitinagara.
## Nji Mas Rangga Pamade.
# Ni. Ms. Rg. Pamadi
## Ni.Nji Ms.Mas Dipati Ukur.
## Pangeran Tumenggung Tegal Kalong.
dari istri Ratu Harisbaya, dikarunia 2 anak :
## Ki.Kiai Demang CipakuTjipakoe.
# Pangeran Rangga Gempol I
# Pangeran Tegal Kalong
dari istri Nyi Mas Pasarean, dikarunia seorang :
# Ki. Demang Cipaku
 
* Dari istri kedua, Ratu Harisbaya, dikarunia anak :<ref name="Keturunan Harisbaya">{{cite web|url=https://books.google.co.id/books?id=Muoj7z9IOI8C&pg=PA123&lpg=PA123&dq=Pangeran+Panjunan+/+Syekh+Maulana+Abdurahman+%28Sunan+Panjunan%29&source=bl&ots=BhliEIzcmH&sig=VsZIAVrgqw3etS4Nk-JtS2CDqNw&hl=id&sa=X&ei=L562VK66BYv9ugSojIGoCQ&redir_esc=y#v=onepage&q=Pangeran%20Panjunan%20%2F%20Syekh%20Maulana%20Abdurahman%20(Sunan%20Panjunan)&f=false|title=Arkeologi Islam Nusantara|authors=Uka Tjandrasasmita|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|year=2009|date=|accessdate=3 Agustus 2015}}</ref>
=== Bersaudara ===
## Pangeran Aria Suriadiwangsa. <ref name="Keturunan Harisbaya"></ref><ref>Nama alias Pangeran Dipati Rangga Gempol I alias Kusumahdinata IV. Bupati Wedana Mataram I untuk seluruh wilayah Pasundan.</ref>
# Demang Rangga Dadji;
## Pangeran Tumenggung Tegal Kalong.<ref name="Keturunan Harisbaya"></ref><ref>Mertua Sultan Mataram</ref>
# Demang Watang;
## Raden Rangga Nitinagara.<ref name="Keturunan Harisbaya"></ref><ref>Yang menurunkan para bupati dan pembesar (Keluarga Wangsatanu).</ref>
# Santowaan Wirakusumah (Pangeran Santowaan Wirakusumah) yang keturunannya berada di [[Pagaden, Subang|Pagaden]] dan [[Pamanukan, Subang|Pamanukan]], [[Subang]];
## Raden Arya Wiraraja I.<ref name="Keturunan Harisbaya"></ref>
# Santoan Cikeruh; dan
 
dari* Dari istri ketiga, Nyi Mas Pasarean, dikarunia seorang : {{fact}}
## DemangKi Watang;Demang Cipaku.
 
=== Prabu Geusan Ulun bersaudara, antara lain ===
# PangeranDemang Rangga GempolDadji. I
# Demang Rangga Dadji;Watang.
# Santowaan Wirakusumah. (<ref>Pangeran Santowaan Wirakusumah) yang keturunannya berada di [[Pagaden, Subang|Pagaden]] dan [[Pamanukan, Subang|Pamanukan]], [[Subang]];.</ref>
# Santoan Cikeruh; dan Tjikeroeh.
# Santoan Awi Luar.
 
==ReferensiRujukan==
* Uka Tjandrasasmita. (2009). ''Uka Tjandrasasmita''. Kepustakaan Populer Gramedia.
* E. Rokajat Asura. (September 2011). ''Harisbaya bersuami 2 raja - Kemelut cinta diantara dua kerajaan Sumedang Larang dan Cirebon''. Penerbit Edelweiss.
 
==Pranala==
# [http://sukmayadiblogs-blogpatriot.blogspot.com/2013/04/sejarah-sumedang.html Sejarah Sumedang] Gunawan Suria Danu Ningrat (Catatan) pada 23 Januari 2010 pukul 6:21 publish oleh Sukmayadi
# [http://silsilah-ernimuthalib.blogspot.com/2012/04/silsilah-pangeran-santri-koesoemadinata.html Silsilah Pangeran Santri Koesoemadinata] oleh Erni Muthalib
Baris 73 ⟶ 87:
# [http://sosbud.kompasiana.com/2011/12/16/kisah-prabu-geusan-ulun-dan-nyi-mas-ratu-harisbaya-ii-419310.html Kisah Prabu Geusan Ulun dan Nyi Mas Ratu Harisbaya]
# [https://www.youtube.com/playlist?list=PLopB2UjzVWfA9pmqQJDqOSegDMzFn9MzY Kerajaan Sumedang Larang] oleh Kabarsumedang
 
==Referensi==
{{reflist}}
 
__DISAMBIG__