Paguyuban Pasundan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
k →‎Masa Revolusi Kemerdekaan: Mengaitkan kalimat dengan rujukan relevan.
Baris 66:
== Kiprah di Masa Kemerdekaan ==
=== Masa Revolusi Kemerdekaan ===
Setelah pendudukan Jepang berakhir, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan maklumat nomor X tanggal [[Maklumat 3 November]] [[1945]] Nomor X tentang pembentukan [[partai politik|partai-partai politik]]. Berdirinya partai-partai politik oleh Pemerintah Republik Indonesia dipandang sebagai partisipasi aktif dari kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara serta dapat memperkuat perjuangan bangsa mempertahankan [[Kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan]]. Keluarnya maklumat tersebut menyebabkan partai-partai di Indonesia hidup kembali seperti [[Partai Nasional Indonesia|Partai Nasional Indonesia (PNI)]], [[Masyumi|Partai Islam Masyumi]], [[Partai Buruh Indonesia]], [[Partai Rakyat Sosialis]], dan sebagainya. Paguyuban Pasundan saat itu tidak langsung aktif kembali. Hal ini terutama disebabkan karena R. [[Oto Iskandar di Nata]], yang dianggap sebagai figur yang dapat memimpin kembali Paguyuban Pasundan, hilang secara misterius bersama beberapa tokoh kemerdekaan lainnya.
 
Namun kemudian muncul sebuah partai yang konon didalangi Belanda dengan nama [[Partai Rakyat Pasundan]] (PRP) yang mempunyai visi yang tidak sejalan dengan Paguyuban Pasundan. Hal tersebut memicu para anggota Paguyuban Pasundan untuk menghidupkan kembali organisasinya. Maka berdirilah kembali Paguyuban Pasundan di Bandung, [[Yogyakarta]], dan Jakarta dalam waktu hampir bersamaan. Selanjutnya Bandung ditetapkan sebagai pusat Pengurus Besar Paguyuban Pasundan dengan ketuanya [[R. S. Suradiradja]].