Al-Andalus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Hanamanteo (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh CommonsDelinker
Hanamanteo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 46:
 
Cucu Abdullah, [[Abdurrahman III]], menggantikannya pada [[912]], dan dengan cepat mengembalikan kekuasaan Umayyah atas Al-Andalus dan bahkan Afrika Utara bagian barat. Pada 929 ia mengangkat dirinya sebagai [[Khalifah Kordoba|Khalifah]], sehingga keamiran ini sekarang memiliki kedudukan setara dengan kekhalifahan Abbasiyah di [[Baghdad]] dan kekhalifahan [[Syi'ah]] di [[Tunis]].
 
 
 
Periode kekhalifahan ini dianggap oleh para penulis Muslim sebagai [[masa keemasan]] Al-Andalus. Hasil panen yang diperoleh melalui [[irigasi]] serta bahan makanan yang diimpor dari [[Timur Tengah]] mencukupi untuk penduduk Kordoba dan kota-kota lainnya di Al-Andalus, dengan sektor ekonomi pertanian paling maju di [[Eropa]]. Kordoba dibawah kekhalifahan ini memiliki populasi sekitar 500.000, mengalahkan [[Konstantinopel]] sebagai kota terbesar dalam hal jumlah maupun kemakmuran penduduk di Eropa.<ref name=Chandler>Tertius Chandler. ''Four Thousand Years of Urban Growth: An Historical Census'' (1987), St. David's University Press ([http://www.etext.org/Politics/World.Systems/datasets/citypop/civilizations/citypops_2000BC-1988AD etext.org]). ISBN 0-88946-207-0.</ref> Dalam dunia Islam, Kordoba merupakan salah satu pusat budaya yang maju. Karya-karya [[ilmuwan]] dan [[filsuf]] Al-Andalus, seperti [[Abul Qasim]] dan [[Ibnu Rusyd]] memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan intelektual di Eropa [[zaman pertengahan]].
Baris 54 ⟶ 52:
 
=== Periode ''Taifa'' pertama ===
{{unreferenced section|date=Juli 2015}}
Kekhalifahan Kordoba mengalami kejatuhan dalam perang saudara antara [[1009]] hingga [[1013]], dan akhirnya dihapuskan pada [[1031]]. Al-Andalus kini terpecah menjadi banyak kerajaan kecil, yang disebut ''[[taifa]]''. Pada periode ini, umat Islam di Al-Andalus kembali memasuki masa pertikaian intern. Ironisnya, kalau terjadi perang saudara, ada di antara pihak-pihak yang bertikai itu yang meminta bantuan kepada raja-raja Kristen. Melihat kelemahan dan kekacauan yang menimpa keadaan politik [[Islam]] itu, untuk pertama kalinya orang-orang [[Kristen]] pada periode ini mulai mengambil inisiatif penyerangan. Meskipun kehidupan politik tidak stabil, namun kehidupan intelektual terus berkembang pada periode ini. Istana-istana mendorong para sarjana dan sastrawan untuk mendapatkan perlindungan dari satu istana ke istana lain.
 
Baris 70 ⟶ 69:
 
=== Keamiran Granada ===
{{unreferenced section|date=Juli 2015}}
{{main|Banu Nasri}}
Setelah perjanjian perdamaian dengan Raja Pedro dari Kastilia, [[Granada]] menjadi sebuah negara yang aman merdeka hingga hampir 150 tahun berikutnya. Umat Islam diberi kemerdekaan, kebebasan bergerak dan beragama, dan dibebaskan dari upeti selama 3-tahun. Setelah tiga tahun, umat Islam diharuskan membayar upeti tidak lebih dari yang diharuskan sebelumnya pada masa Banu Nasri. Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti pada zaman Abdurrahman III. Akan tetapi, secara politik, dinasti ini hanya berkuasa di wilayah yang kecil.
Baris 136:
 
=== Ilmu pengetahuan ===
{{unreferenced section|date=Juli 2015}}
{{utama|Ilmu pengetahuan di Al-Andalus}}
'Abbas bin Famas termasyhur dalam ilmu [[kimia]] dan [[astronomi]]. Ialah orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu. Ibrahim ibn Yahya al-Naqqash terkenal dalam ilmu [[astronomi]]. Ia dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan menentukan berapa lamanya. Ia juga berhasil membuat teropong modern yang dapat menentukan jarak antara tata surya dan bintang-bintang. Ahmad bin Ibas dari Qurthubah adalah ahli dalam bidang obat-obatan. Ummul Hasan binti Abi Ja'far dan saudara perempuan al-Hafidz adalah dua orang ahli kedokteran dari kalangan wanita.
Baris 142 ⟶ 143:
 
=== Keagamaan ===
{{unreferenced section|date=Juli 2015}}
Dalam bidang fiqh, Al-Andalus dikenal sebagai penganut [[madzhab Maliki]]. Yang memperkenalkan [[madzhab]] ini di sana adalah Ziyad bin 'Abdul Rahman. Perkembangan selanjutnya ditentukan oleh Ibn Yahya yang menjadi [[qadhi]] pada masa [[Hisyam I]]. Ahli-ahli fiqh lainnya di antaranya adalah [[Abu Bakr bin Al-Quthiyyah]], [[Mundzir bin Sa'id al-Balluthi]] dan [[Ibnu Hazm]] yang terkenal.
 
=== Kesenian dan sastra ===
{{unreferenced section|date=Juli 2015}}
Dalam bidang musik dan suara, Al-Andalus mencapai kecemerlangan dengan tokohnya Al-Hasan bin Nafi' yang dijuluki [[Ziryab]]. Setiap kali diselenggarkan pertemuan dan jamuan, Ziryab selalu tampil mempertunjukkan kebolehannya. Ia juga terkenal sebagai penggubah lagu. Ilmu yang dimiliknya itu diturunkan kepada anak-anaknya baik pria maupun wanita, dan juga kepada budak-budak, sehingga kemasyhurannya tersebar luas.
 
Baris 150 ⟶ 153:
 
=== Arsitektur ===
{{unreferenced section|date=Juli 2015}}
{{utama|Arsitektur Moor}}
Aspek-aspek pembangunan fisik yang mendapat perhatian ummat Islam sangat banyak. Dalam perdagangan, jalan-jalan dan pasar-pasar dibangun. Bidang pertanian demikian juga. Sistem irigasi baru diperkenalkan kepada masyarakat Iberia yang tidak mengenal sebelumnya. Dam-dam, kanal-kanal, saluran sekunder, tersier, dan jembatan-jembatan air didirikan. Tempat-tempat yang tinggi, dengan begitu, juga mendapat jatah air.
Baris 158 ⟶ 162:
 
==== Kordoba ====
{{unreferenced section|date=Juli 2015}}
Kordoba adalah salah satu kota utama Visigoth, yang kemudian diambil alih oleh Bani Umayyah. Oleh penguasa Muslim, kota ini dibangun dan diperindah. Jembatan besar dibangun di atas sungai yang mengalir di tengah kota. Taman-taman dibangun untuk menghiasi ibukota Al-Andalus tersebut. Pohon-pohon dan bunga-bunga diimpor dari Timur. Di seputar ibu kota berdiri istana-istana yang megah yang semakin mempercantik pemandangan, setiap istana dan taman diberi nama tersendiri dan di puncaknya terpancang Istana Damaskus. Di antara kebanggaan kota Kordoba lainnya adalah Masjid Agung Kordoba. Menurut Ibnu ad-Dala'i, terdapat 491 [[masjid]] di sana. Disamping itu, ciri khusus kota-kota [[Islam]] adalah adanya tempat-tempat pemandian. Di Kordoba saja terdapat sekitar 900 pemandian. Di sekitarnya berdiri perkampungan-perkampungan yang indah. Karena air sungai tak dapat diminum, penguasa Muslim mendirikan saluran air dari pegunungan yang panjangnya 80&nbsp;km.
 
Baris 165 ⟶ 170:
== Faktor pendukung kemajuan dan kemunduran ==
=== Faktor pendukung kemajuan ===
{{unreferenced section|date=Juli 2015}}
Kemajuan Al-Andalus sangat ditentukan oleh adanya penguasa-penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu mempersatukan kekuatan-kekuatan umat Islam, seperti Abdurrahman I, Abdurrahman II, dan Abdurrahman III. Keberhasilan politik pemimpin-pemimpin tersebut ditunjang oleh kebijaksanaan penguasa-penguasa lainnya yang memelopori kegiatan-kegiatan ilmiah yang terpenting di antara penguasa Bani Umayyah di Al-Andalus dalam hal ini adalah [[Muhammad I dari Kordoba|Muhammad I]] ([[852]]-[[886]]) dan Al-Hakam II (961-976).
 
Baris 174 ⟶ 180:
 
=== Faktor penyebab kemunduran ===
{{unreferenced section|date=Juli 2015}}
* Konflik dengan kerajaan Kristen. Para penguasa Muslim tidak melakukan [[Islamisasi]] secara sempurna. Mereka sudah merasa puas dengan taklukannya dan membiarkan mereka mempertahankan hukum dan adat mereka, termasuk posisi hirarki tradisional, asal tidak ada perlawanan bersenjata. Namun, kehadiran Muslim Arab telah memperkuat rasa kebangsaan orang-orang Kristen Iberia. Hal itu menyebabkan kehidupan negara Islam di Iberia tidak pernah berhenti dari pertentangan antara dengan kerajaan-kerajaan Kristen.
* Tidak adanya ideologi pemersatu. Kalau di tempat-tempat lain para [[muallaf]] diperlakukan sebagai orang Islam yang sederajat, di Iberia, sebagaimana politik yang dijalankan Bani Umayyah di Damaskus, orang-orang Arab tidak pernah menerima orang-orang pribumi. Setidak-tidaknya sampai [[abad ke-10]], mereka masih memberi istilah '''ibad'' dan [[Muwallad]] kepada para muallaf itu, suatu ungkapan yang dinilai merendahkan. Akibatnya, kelompok-kelompok etnis non-Arab yang ada sering menggerogoti dan merusak perdamaian. Hal itu mendatangkan dampak besar terhadap sejarah sosio-ekonomi negeri tersebut.
Baris 181 ⟶ 188:
 
== Pengaruh atas Eropa ==
{{unreferenced section|date=Juli 2015}}
Al-Andalus merupakan tempat yang paling utama bagi [[Eropa]] dalam menyerap peradaban Islam, baik dalam hubungan politik, sosial, maupun perekonomian dan peradaban antar negara. Memang banyak saluran bagaimana peradaban Islam mempengaruhi Eropa, seperti Sisilia dan [[Perang Salib]], tetapi saluran yang terpenting adalah Al-Andalus.