Keperawanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
 
== Pendeteksian ==
Banyak persepsi yang menggambarkan ciri-ciri perempuan yang masih perawan melalui melihat bagian-bagian tubuhnya seperti [[kening]], [[bibir]], [[bokong]], cara berjalan, [[perut]], dan lain sebagainya. Semua pedoman tersebut tidak dapat dijadikan acuan secara pasti dan terkesan [[mitostakhayul]]. Secara realistis, keperawanan seorang perempuan hanya dapat dideteksi dengan cara menyelidiki keadaan selaput dara yang dimilikinya untuk memastikannya.
 
Pendeteksian dapat dilakukan dengan cara menelentangkan perempuan yang ingin diperiksa dengan posisi kaki yang mengangkang supaya dapat terlihat dengan jelas kondisi selaput dara pada vaginanya. Tingkat kualitas keperawanan dapat dinilai dari bentuk selaput dara yang nampak. Meskipun masih ada selaput dara, namun kerusakan tetap masih dapat diketahui jika perempuan telah melakukan aktivitas seksual dalam kehidupannya. Beberapa ahli [[seksologi]] sering berpendapat bahwa selaput dara dapat rusak jika perempuan melakukan aktivitas olahraga seperti mengendarai [[sepeda]], [[senam]], atau olahraga berat lainnya. Itu anggapan yang belum tepat, karena selaput dara hanya bisa rusak jika vagina dimasukkan benda tertentu atau terkena kecelakaan yang pastinya menusuk vagina. Perilaku seksual yang melibatkan penis merupakan penyebab utama secara pasti dan nyata yang mengakibatkan hilangnya keperawanan seorang perempuan.