Kesultanan Tidore: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Begawan muda (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 22:
 
Kemunduran Kerajaan Tidore disebabkan karena diadu domba dengan Kerajaan Ternate yang dilakukan oleh bangsa asing ( [[Spanyol]] dan [[Portugis]] ) yang bertujuan untuk memonopoli daerah penghasil rempah-rempah tersebut. Setelah Sultan Tidore dan Sultan Ternate sadar bahwa mereka telah diadu Domba oleh [[Portugis]] dan [[Spanyol]], mereka kemudian bersatu dan berhasil mengusir [[Portugis]] dan [[Spanyol]] ke luar Kepulauan [[Maluku]]. Namun kemenangan tersebut tidak bertahan lama sebab [[VOC]] yang dibentuk [[Belanda]] untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di [[Maluku]] berhasil menaklukkan Ternate dengan strategi dan tata kerja yang teratur, rapi dan terkontrol dalam bentuk organisasi yang kuat.
 
== Daftar Raja-Raja Tidore ==
Kolano Syahjati alias Muhammad Nakil bin Jaffar Assidiq
2) Kolano Bosamawange
3) Kolano Syuhud alias Subu
4) Kolano Balibunga
5) Kolano Duko adoya
6) Kolano Kie Matiti
7) Kolano Seli
8) Kolano Matagena
9) 1334-1372: Kolano Nuruddin
10) 1372-1405: Kolano Hasan Syah
 
11) 1495-1512: Sultan Ciriliyati alias Djamaluddin
12) 1512-1526: Sultan Al Mansur
13) 1526-1535: Sultan Amiruddin Iskandar Zulkarnaen
14) 1535-1569: Sultan Kiyai Mansur
15) 1569-1586: Sultan Iskandar Sani
16) 1586-1600: Sultan Gapi Baguna
17) 1600-1626: Sultan Mole Majimo alias Zainuddin
18) 1626-1631: Sultan Ngora Malamo alias Alauddin Syah; memindahkan pemerintahan dan mendirikan Kadato (Istana) Biji Negara di Toloa.
19) 1631-1642: Sultan Gorontalo alias Saiduddin
20) 1642-1653: Sultan Saidi
 
21) 1653-1657: Sultan Mole Maginyau alias Malikiddin
22) 1657-1674: Sultan Saifuddin alias Jou Kota; memindahkan pemerintahan dan mendirikan Kadato (Istana) Salero, di Limau Timore (Soasio)
23) 1674-1705: Sultan Hamzah Fahruddin
24) 1705-1708: Sultan Abdul Fadhlil Mansur
25) 1708-1728: Sultan Hasanuddin Kaicil Garcia
26) 1728-1757: Sultan Amir Bifodlil Aziz Muhidin Malikul Manan
27) 1757-1779: Sultan Muhammad Mashud Jamaluddin
28) 1780-1783: Sultan Patra Alam
29) 1784-1797: Sultan Hairul Alam Kamaluddin Asgar
30) 1797-1805: Sultan Syaidul Jehad Amiruddin Syaifuddin Syah Muhammad El Mab’us Kaicil Paparangan Jou Barakati, Nuku
 
31) 1805-1810: Sultan Zainal Abidin
32) 1810-1821: Sultan Motahuddin Muhammad Tahir
33) 1821-1856: Sultan Achmadul Mansur Sirajuddin Syah. Pembangunan Kadato Kie
34) 1856-1892: Sultan Achmad Syaifuddin Alting
35) 1892-1894: Sultan Achmad Fatahuddin Alting
36) 1894-1906: Sultan Achmad Kawiyuddin Alting Alias Shah Juan. Setelah wafat, terjadi Masa awal konflik internal, (Kadato kie dihancurkan) hingga vakumnya kekuasaan.
37) 1947-1967: Sultan Zainal Abidin Syah; pasca wafat, vakumnya kekuasaan.
38) 1999-2012: Sultan Hi. Djafar Syah. Pembangunan Kadato Kie kembali
 
== Referensi ==
=== Pranala luar ===
* {{id}}[http://history.melayuonline.com/?a=bXNWL29QTS9VenVwRnRCb20%3D= Sejarah Kesultanan Tidore di MelayuOnline.com]
* https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/maluku/sultan-van-tidore/
* http://www.wartaone.co.id/sejarah-dan-silsilah-kesultanan-tidore/
* [http://aikblaztatosof.blogspot.com/]
{{indo-sejarah-stub}}