Agnostisisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
"Agnostisme"
'''Agnostisisme''' adalah suatu pandangan [[filsafat]] bahwa suatu nilai kebenaran dari suatu klaim tertentu yang umumnya berkaitan dengan [[teologi]], [[metafisika]], keberadaan Tuhan, dewa, dan lainnya yang tidak dapat diketahui dengan akal pikiran manusia yang terbatas.<ref name=Hepburn>
Agnostisme berasal dari Bahasa Yunani: a: tidak, gnostik: tahu/paham, artinya Agnostik adalah suatu aliran atau kepercayaan bahwa Tuhan beserta supranatural itu ada atau tidak ada keberadaannya. Agnostik berbeda sekali dengan atheis. Yang membedakan Agnostik dengan Atheis adalah bahwa pada Atheis mengakui Tuhan itu benar-benar tidak ada keberadaannya, sedangkan agnostik itu cenderung ragu-ragu tentang keberadaan Tuhan. Bagi Orang Agnostik mereka adalah jalan pendamai antara orang Beragama dengan Atheis. Dimana posisinya berada di tengah-tengah. Tetapi kadangkala orang agnostik cenderung ke atheis karena penganut agnostik itu mengakui keberadaan Tuhan secara ragu-ragu.
{{Cite encyclopedia
| title=Agnosticism
| first=Ronald W. | last=Hepburn | authorlink=
| publisher=MacMillan Reference USA (Gale) | editor=Donald M. Borchert
| origyear=1967 | year=2005 | edition=2nd
| encyclopedia=[[Encyclopedia of Philosophy|The Encyclopedia of Philosophy]] | volume=Vol. 1 | page=92 | isbn=0-02-865780-2
| quote=Dalam penggunaan paling umum istilah ini, ''agnosticism'' adalah pandangan bahwa kita tidak tahu apakah ada Allah atau tidak.}}
(halaman 56 dalam edisi 1967)
</ref><ref>
{{cite dictionary
| dictionary=OED Online, 3rd ed.
| entry=agnostic, agnosticism
| publisher=Oxford University Press
| date=September 2012
| accessdate=2013-07-22
| quote='''agnostic'''.
'''A'''. kata benda.
* 1. Orang yang percaya bahwa tidak ada yang diketahui atau dapat diketahui dari hal-hal non-material, khususnya keberadaan atau hakekat Allah.
* 2. Dalam penggunaan lebih lanjut: orang yang tidak terbujuk atau berkomitmen terhadap suatu sudut pandang tertentu; seorang skeptik. Juga: orang yang mempunyai idelogi atau keyakinan tidak tentu (''indeterminate''); seorang ''equivocator''.
 
'''B.''' kata sifat.
* 1. Berkaitan dengan kepercayaan bahwa keberadaan segala sesuatu di luar atau di balik gejala material adalah tidak diketahui dan (sejauh dapat dipertimbangkan) tidak dapat diketahui. Juga: menganut kepercayaan ini.
2.
* a. Dalam penggunaan lebih lanjut: tidak berkomitmen atau terbujuk oleh suatu sudut pandang tertentu; skeptikal. Juga: secara politik atau ideologi tidak berpihak; non-partisan, ''equivocal''.
 
'''agnosticism''', n. Doktrin atau tenet orang agnostik terkait keberadaan segala sesuatu di luar atau di balik gejalan material atau pengetahuan Sebab Pertama atau Allah.}}
</ref> Seorang '''agnostik''' mengatakan bahwa adalah tidak mungkin untuk dapat mengetahui secara definitif pengetahuan tentang "Yang-Mutlak"; atau , dapat dikatakan juga, bahwa walaupun perasaan secara subyektif dimungkinkan, namun secara obyektif pada dasarnya mereka tidak memiliki informasi dasar yang dapat diverifikasi secara rasional. Filsuf William L. Rowe menyatakan bahwa dalam arti sempit, bagaimanapun agnostisisme adalah pandangan bahwa manusia saat ini tidak memiliki pengetahuan yang diperlukan dan/atau alasan untuk memberikan landasan secara rasional yang cukup untuk membenarkan keyakinan bahwa dewa/tuhan baik melakukan atau tidak ada.<ref name=RoweRoutledge>
{{cite encyclopedia
| url=http://books.google.ca/books?id=VQ-GhVWTH84C&pg=PA122&dq=agnosticism+routledge&hl=en&ei=huJITffyII6CsQOZ2eCkCg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CCgQ6AEwAA
| title=Agnosticism
| first=William L. | last=Rowe | authorlink=William L. Rowe
| encyclopedia=[[Routledge Encyclopedia of Philosophy]] | isbn=978-0-415-07310-3 | publisher=Taylor & Francis | year=1998
| editor=Edward Craig
| quote=Dalam makna populer, seorang ''agnostic'' adalah orang yang percaya maupun tidak percaya akan Allah, sedangkan seorang [[ateis]] tidak percaya akan Allah. Namun, dalam makna sempit, ''agnosticism'' adalah pandangan bahwa akal manusia tidak mampu memberikan alasan rasional yang memadai untuk memutuskan kepercayaan apakah Allah ada atau kepercayaan apakah Allah tidak ad. Sejauh ini orang memegang bahwa kepercayaan kami adalah rasional hanya jika mereka cukup didukung oleh akan manusia, orang yang menerima posisi filsafat ''agnosticism'' tidak akan memegang kepercayaan bahwa Allah ada atau kepercayaan bahwa Allah tidak ada itu sesuatu yang rasional.}}
</ref> Dalam kedua hal ini maka agnostikisme mengandung unsur skeptisisme.{{br}}
 
== Etimologi ==