Kenosis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{italic title}}
[[Berkas: StJohnsAshfield StainedGlass GoodShepherd Face.jpg|right|thumb|200px|Gambar [[Yesus]] sebagai Allah yang mengosongkan diri]]
Dalam [[teologi]] [[Kristen]], '''''kenosis''''' ({{Lang-gr|κένωσις}}, ''kénōsis'') adalah "pengosongan diri" atas [[kehendak]] (atau keinginan) diri sendiri dan sepenuhnya menerima [[kehendak Allah]].
'''Kenosis''' adalah kata [[Yunani]] untuk kekosongan. Kata kosong merujuk kepada berbagai hal, namun kata ini diaplikasikan kepada manusia.<ref name="Brown" />
 
Kata {{lang|el|ἐκένωσεν}} (''ekénōsen'') digunakan dalam [[Filipi 2]]:7, "<nowiki>[</nowiki>[[Yesus]]<nowiki>]</nowiki> telah <u>mengosongkan</u> diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia." ([[LAI]]), menggunakan [[kata kerja]] {{lang|el|κενόω}} (''kenóō'') "mengosongkan".<ref>{{en}} {{citation |url=http://www.blueletterbible.org/lang/lexicon/lexicon.cfm?Strongs=G2758&t=KJV |title=κενόω |publisher=Blue Letter Bible}}</ref>
 
 
==Etimologi==
Κένωσις (Kénōsis) dalam [[Bahasa Yunani]] berarti "mengosongkan", dari kata κενός (Kenós) "kosong".<ref name="Brown">{{en}} Collin Brown. ''The'' ''New'' ''International'' ''Dictionary'' ''of'' ''New'' ''Testament'' ''Theology'' ''Vol 1''. Michigan: Zondervan Publishing House. Hlm. 546-552.</ref> Padanan kata ''Kenos'' dalam [[Bahasa Yunani]] adalah ''Mataios''.<ref name="Brown" /> Kata ini lebih bersifat kemanusiaan secara personal.<ref name="Brown" /> ''Mataios'' dihubungkan dengan perasaan, esensi, dan juga usaha yang sia-sia.<ref name="Brown" /> Kenosis dalam bentuk kata kerja yaitu κενόω (kenóō) berarti "menjadi kosong" .<ref name="Kittel">{{en}} Gerhard Kittel. ''Theological'' ''Dictionary'' ''of'' ''The'' ''New'' ''Testament''. Michigan: Wm. B. Eerdmans Publishing Co. Hlm. 659-661.</ref>.<ref name="Brown" /> Kenosis yang dihubungkan dengan kata benda berarti hilang (keadaan atau efek yang ditimbulkan).<ref name="Brown" />
 
==Penggunaan dalam Perjanjian Lama==
Baris 34 ⟶ 37:
 
=== Katolik ===
[[Paus (Katolik Roma)|Paus]] [[Pius XII]], dalam peringatan 1500 tahun [[Konsili Khalsedon]], menulis [[Ensiklik]] ''[[Sempiternus Rex Christus]]'' pada tahun 1951.<ref name="sempiternus">{{en}} {{citation |url=http://www.newadvent.org/library/docs_pi12sr.htm |title=Sempiternus Rex Christus |author=His Holiness Pope Pius XII |date=September 8, 1951 |others=Transcribed by Paul Halsall |publisher=New Advent}}</ref> Ensiklik tersebut menegaskan penolakan atas tafsiran yang salahpenafsiran terhadap [[Filipi 2]]:7 yang menyangkal adanya keilahian (kodrat Allah) dalam diri Yesus selama masa hidup-Nya di [[dunia]] ini; dimana penafsiran demikian bertentangan dengan [[Pengakuan Iman Khalsedon]]. Dalam ''Sempiternus Rex'' 29, Paus Pius XII menuliskan bahwa adalah suatu penafsiran yang keliru jika menganggap Yesus melepaskan keilahian-Nya saat menjadi manusia; penafsiran tersebut harus ditolak, sama seperti [[Doketisme]] yang mengklaim sebaliknya (yakni penyangkalan atas kemanusiaan-Nya). Selanjutnya diDi bagian yang sama dalam ensiklik tersebut dikutipdiakhiri dengan kutipan kata-kata [[Santo]] [[Leo Agung]] dari suratnya (''The Tome'') kepada St. [[Flavianus]]:<ref name="sempiternus"/><ref>{{en}} {{citation |others=Translated by Charles Lett Feltoe (Revised and edited for New Advent by Kevin Knight) |title=Nicene and Post-Nicene Fathers, Second Series, Vol. 12 |editor=Philip Schaff, Henry Wace |location=Buffalo, NY |publisher=Christian Literature Publishing Co. |edition=1895 |url=http://www.newadvent.org/fathers/3604028.htm |author=St. Leo the Great |chapter=Letter 28 - "The Tome"}}</ref>{{rp|III}}
:"Dengan kepenuhan dan kesempurnaan kodrat manusia, lahirlah Ia yang adalah Allah yang sejati, lengkap dalam kodrat-Nya sendiri (sebagai Allah), lengkap dalam kodrat kita (sebagai manusia)."