Hummus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
Gunkarta (bicara | kontrib)
terjemahan
Baris 9:
}}
 
'''Hummus''' ({{IPAc-en|ˈ|h|ʊ|m|ə|s}}, {{IPAc-en|ˈ|h|ʌ|m|ə|s}}; {{lang-ar|حُمُّص}}) adalah hidangan khas [[Levant]] (Negeri [[Syam]]) berupa bubur, saus cocol, atau semacam selai gurih yang dibuat dari [[kacang Arab]] giling yang dicampur [[tahini]] ([[wijen]] giling), [[minyak zaitun]], sari perasan limau, garam dan [[bawang putih]].<ref>Sami Zubaida, "National, Communal and Global Dimensions in Middle Eastern Food Cultures" in Sami Zubaida and Richard Tapper, ''A Taste of Thyme: Culinary Cultures of the Middle East'', London and New York, 1994 and 2000, ISBN 1-86064-603-4, p. 35.</ref> Kini hidangan ini populer di seantero [[Timur Tengah]], termasuk [[Turki]], dan [[Afrika Utara]].
 
==Etimologi==
Hummus (حمّص ''ḥummuṣ'') adalah istilah dalam [[Bahasa Arab]] yang berarti "kacang Arab", dan nama lengkap selai atau pasta ini adalah {{lang|ar|حمّص بطحينة}} ''ḥummuṣ bi ṭaḥīna,'' yang berarti "kacang Arab dan tahini".<ref>Maan Z. Madina, ''Arabic-English Dictionary of the Modern Literary Language'', 1973, s.v. ح م ص</ref><ref name=Newman>{{citation|url=http://books.google.ca/books?id=16oYaKc3wlsC&pg=PA67&dq=%22hummus+bi+tahina%22+origin&hl=en&sa=X&ei=qmr8T4_sF5Gh8gPw_sjDBw&ved=0CEcQ6AEwAw#v=onepage&q&f=false|page=67|last=Newman|first=Joni Marie|title=Cozy Inside|year=2007|publisher=Lulu.com|isbn=9781604028959}}</ref>
 
==Sejarah==
[[Berkas:Noura Restaurant (3385997679).jpg|right|thumb|200px|Hummus]]
Banyak catatan sejarah terkait masakan menggambarkan hummus sebagai makanan purba,<ref name="mideastfood">mideastfood.about.com, ''[http://mideastfood.about.com/od/middleeasternfood101/a/hummus101.htm Hummus 101]''. Retrieved 28 February 2008.</ref><ref>choice.com, ''[http://www.choice.com.au/viewArticle.aspx?id=105071&catId=100286&tid=100008&p=3&title=Test%3a+Hummus More about hummus]'', "Hummus telah ada sejak ribuan tahun lalu.". Retrieved 5 May 2008.</ref><ref>insidehookah.com ''[http://insidehookah.com/site/content/view/28/ Food - Hummus]'', "...terbukti bahwa hummus adalah makanan favorit Timur Tengah/Mediterania, dan menjadi makanan pokok, selama ribuan tahun.". Retrieved 5 May 2008.</ref> dan dihubungkan dengan tokoh bersejarah, seperti [[Salahuddin]].<ref>Percival, Jenny, ''[http://www.guardian.co.uk/world/2008/oct/07/israelandthepalestinians.lebanon Lebanon to sue Israel for marketing hummus as its own]'', guardian.co.uk, 7 October 2008. Retrieved 9 November 2009.</ref> Memang, bahan dasarnya, [[kacang Arab]], [[wijen]], [[lemon]], dan [[bawang putih]] — telah dikonsumsi lebih dari seribu tahun.<ref>Tannahill p. 25, 61</ref><ref>Brothwell & Brothwell ''passim''</ref>
 
Akan tetapi kenyataannya, tidak ada bukti spesifik mengenai ''hummus bi tahina.''<ref>http://www.straightdope.com, ''[http://www.straightdope.com/mailbag/mhummus.html Who invented hummus?]'', 21 March 2001, "Hummus sudah ada sejak demikian lama dan macamnya demikian beraneka, sehingga sejarah asal-usulnya kabur dan sudah hilang di zaman purba... Adalah hal yang mustahil mengetahui dimanakah makanan ini berasal...". Retrieved 5 May 2008.</ref> Meskipun kacang Arab dikonsumsi secara luas di kawasan ini, kacang ini lazim dimasak dalam semacam semur atau sayur berkuah yang panas,<ref>''contoh'' sebuah "hidangan sederhana" terdiri atas daging, sayur dan bumbu, digambarkan oleh [[Muhammad bin Hasan al-Baghdadi]] pada aban ke-13, Tannahill p. 174</ref> bubur kacang Arab yang dimakan dingin-dingin dengan tahini belum muncul hingga zaman kekhalifahan [[Abbasiyah]] di Mesir dan [[Syam]].<ref name='zaouali'/>
 
Resep masakan yang paling mirip ''hummus bi tahina'' adalah buku resep masakan yang diterbitkan di [[Kairo]] pada abad ke-13.<ref>''Encyclopedia of Jewish Food'', John Wiley & Sons, 2010, By Gil Marks, page 270</ref> [[Pure]] atau bubur kacang Arab dingin dengan cuka dan acar limau, dengan herba, rempah, dan minyak, akan tetapi tidak ada tahini atau bawang putih muncul dalam ''Kitāb al-Wusla ilā l-habīb fī wasf al-tayyibāt wa-l-tīb'';<ref name='zaouali'>Lilia Zaouali, ''Medieval Cuisine of the Islamic World'', University of California Press, 2007, ISBN 978-0-520-26174-7, translation of ''L'Islam a tavola'' (2004), p. 65</ref> dan pure kacang Arab dan tahini disebut ''hummus kasa'' disebut dalam ''Kitab Wasf al-Atima al-Mutada'': berdasarkan pada bubur kacang Arab dan tahini, diasamkan dengan cuka (tidak dengan perasan jeruk nipis atau limau), akan tetapi mengandung banyak herba, rempah, dan kacang-kacangan, tapi tanpa bawang putih. Cara penyajiannya juga dengan memipihkannya hingga gepeng dan membiarkannya semalaman,<ref>Perry ''et al.'', p. 383</ref> hal ini mungkin memberikan tekstur yang berbeda dari ''hummus bi tahina''.
 
==Referensi==