Kota Kuno Banten: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Baris 52:
Selain menyimpan benda-benda koleksi kepurbakalaannya di dalam ruangan, terdapat dua [[Artefak]] yang disimpan di halaman Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama, yaitu artefak [[Meriam Ki Amuk]] dan juga alat penggilingan [[Lada]]. Yang paling terkenal adalah Meriam Ki Amuk, meriam yang terbuat dari tembaga dengan tulisan arab yang panjangnya sekitar 2,5 meter ini merupakan bantuan dari Ottoman Turki. Konon [[Meriam Ki Amuk]] memiliki kembaran yaitu [[Meriam Ki Jagur]] yang saat ini tersimpan di halaman belakang [[Museum Fatahillah]] [[Jakarta]]. Sedangkan alat penggilingan lada yang terbuat dari batu padas yang sangat keras telah hancur menjadi beberapa bagian. Pada zaman dahulu Banten memang dikenal sebagai penghasil lada, itulah yang menyebabkan Belanda datang ke Banten, salah satunya ingin menguasai produksi lada.
 
===DanauTasik TasikardiKardi===
[[Berkas:Danau-tasikardi.jpg|180px|thumb|Danau Tasikardi]]
Danau ini terletak tidak jauh dari Istana Kaibon, Konon, [[Danaudanau]] tersebut luasnya 5 Hektarhektare dan bagian dasarnya dilapisi oleh [[Batubatu Batabata]], Pada masa itu danau ini dikenal dengan nama "Situ Kardi" yang memiliki sistem ganda, selain sebagai penampung air di ''SungaiCi Cibanten''Banten yang digunakan sebagai [[Pengairanpengairan]] [[Sawah|Persawahanpersawahan]], danau ini juga dimanfaatkan sebagai pasokan [[Airair]] bagi keluarga Keratonkeraton dan Masyarakatmasyarakat sekitarnya. Air dialirkan dari [[Pipa|Pipapipa-Pipapipa]] yang terbuat dari [[Tanah Liatterakota]] berdiameter 2-40 cm. Sebelum digunakan air danau harus disaring dan diendapkan ditempatdi penyaringan khusus yang dikenal dengan ''Pengindelan Abang'' atau ''Penyaringan Merah'', ''Pengindelan Putih'' atau ''Penyeringan Putih'', dan ''Pengeindelan Emas'' atau ''Penyaringan Emas''.
 
==Sebagai Tempat Wisata==