Shorinji Kempo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ZhongDaochang (bicara | kontrib)
minor link
ZhongDaochang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 23:
== Sejarah Shorinji Kempo — 1947 ==
[[Berkas:Do sinsho.jpg|thumb|right|175px|Doshin So<br>Pencipta Shorinji Kempo]]
Menurut tradisi,yang membawa teknik-teknik bertarung (kempo India, ''tenjiku nara no kaku'', atau ''ekkin gyo'') adalah <nowiki>[https://en.wikipedia.org/wiki/Bodhidharma Bodhidharma] (leluhur [https://en.wikipedia.org/wiki/Zen Zen]</nowiki>) ke Cina 1500 tahun yang lalu setelah ia meninggalkan India untuk menyalurkan pengajaran sejarah Buddha yang benar dan mengakhiri perjalanannya di <nowiki>https://id.wikipedia.org/wiki/Vihara_Shaolin</nowiki> Kuil Shaolin Songshan] yang kini dikenal sebagai Propinsi Hainan. Kemudian, teknik-teknik ini melahirkan beragam seni bela diri yang tersebar ke seluruh daratan Cina.
 
Pada tahun 1928, Kaiso melakukan perjalanan ke Cina dengan tujuan yang kuat, dan ia mempelajari teknik-teknik esoterik dari berbagai guru yang ia temui sehubungan dengan ”pekerjaannya yang tidak biasa”.
 
== Kempo setelah <nowiki>[https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II Perang Dunia II]</nowiki> ==
Pada tahun 1945, dalam keadaan perang di daerah timur laut Cina, Kaiso menyaksikan realita politik internasional yang keras dimana kepentingan-kepentingan negara dan ras mengambil tempat utama, dan hanya yang kuat yang benar. Ditengah situasi ini, Kaiso menyadari bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi sangat dipengaruhi oleh karakter dan cara berpikir orang-orang yang memiliki pengaruh. Kaiso menyatakan realita ini sebagai ”Manusianya, manusianya, manusianya - segala sesuatu tergantung pada sifat-sifat orangnya”. Ia memperhatikan bahwa “apabila masyarakat diatur oleh orang-orang, maka kedamaian sesungguhnya hanya dapat datang dari pengembangan rasa kasih sayang, keberanian dan rasa keadilan dalam diri sebanyak mungkin orang.” Kemudian Ia memutuskan “mengumpulkan anak-anak muda dengan tujuan yang baik, untuk menerangkan sikap ini kepada mereka, dan menarik pengertian mereka kurang rasa keadilan, menanamkan kepercayaan diri, keberanian dan semangat mereka, serta mendidik orang-orang yang ingin berjuang untuk kebangkitan tanah airnya.
 
Kembali dari Cina, Kaiso mendapatkan kacaunya Jepang karena kekalahan. Nilai moralitas dan kemanusiaan telah hilang, dan masyarakat Jepang saling bermusuhan karena ketidakadilan dan kekerasan yang dilakukan secara terbuka di mata umum. Dalam masyarakatnya ini, mayoritas besar anak-anak muda dan dewasa tidak memiliki harapan akan masa depan dan mengisi hidup dari hari ke hari saja, sepertseperti gembala yang kebingungan. Menanggapi hal ini, Kaiso mememerintahkan dan menyusun teknik teknik yang telah ia pelajari selama berada di Cina, dengan menerapkan sentuhan kreasinya sendiri untuk membuat suatu sistem teknik yang baru yang dapat dinikmati para individu untuk dipelajari. Ia mengubah rumahnya menjadi tempat latihan, dan mengajarkan teknik-teknik serta kata-kata nasehat mengenai pandangan hidupnya dan mengenai dunia. Demikianlah pengembangan individu dimulai melalui teknik-teknik bela diri Dengan bertujuan memperbaiki individu secara fisik dan mental dan mengubah masyarakat melalui cara yang damai. Kaiso menemukan Shorinji Kempo dengan tujuan mengembangkan individu, serta mewujudkan masyarakat yang damai baik secara materi dan spiritual.
 
Pada bulan Oktober 1947, di kampung halamannya di Tadotsu,<nowiki>[https://id.wikipedia.org/wiki/Prefektur_Kagawa Daerah Kagawa]</nowiki>, Kaiso mengatur dan menyusun teknik-teknik yang ia pelajari selama berada di Cina, yang ditambah dengan sentuhan kreatifnya sendiri, dan dengan menamakan sistem tersebut '''Shorinji Kempo''' . Tahun berikutnya, Kaiso secara bersamaan membentuk ''Nippon Hoppa Shorinji Kempo Kai ''dan ''Komanji Kyodan'', dan pada bulan Desember 1951, a membentuk ''Kongo Zen Sohonzan Shorinji''. Pada tahun 1956, Kaiso membentuk ''Nihon Shorinji Bugei Semmon Gakko ''(Akademi Budo Shorinji Jepang), dan pada tahun 1957, ''Zen Nihon Shorinji Kempo Remmei ''(Federasi Shorinji Kempo Jepang). Kemudian, pada tahun 1963, ia membentuk organisasi ''Shadan Hojin Nihon Shorinji Kempo Remmei ''(Yayasan Federasi Shorinji Kempo Jepang), yang secara khusus menerapkan usaha untuk pelatihan bagi orang-orang muda.
 
Pada tahun 1980, Kaiso setelah menghabiskan 33 tahun sejak menciptakan Shorinji Kempo mengajak sejumlah besar anak-anak muda untuk menguatkan tubuh dan pikiran melalui pendekatan ''ken zen ichinyo ''dalam latihan. Namun, pada tangga 12 Mei 1980, Kaiso meninggal dunia karena serangan jantung.