}}</ref> Alat musik ini berkembang dari tradisi pemberian isyarat sederhana menjadi bentuk seperti sekarang.<ref name=Cadar3/> Kegunaannya bergantung pada peradaban yang menggunakannya. Dengan pengaruh dari [[Hindu]], [[Buddha]], [[Islam]], [[Kristen]], dan [[Dunia Barat|Barat]], Kulintang merupakan tradisi gong yang terus berkembang.
AlatDi Indonesia Kolintang dikenal sebagai alat musik iniperkusi dibuatbernada dari [[kayu]] yang berasal dari daerah Minahasa Sulawesi Utara. Kayu yang dipakai untuk membuat Kolintang adalah kayu lokal yang ringan namun kuat seperti [[telurkayu Telur (kayuAlstonia sp)|telur]],kayu [[bandaran]],Wenuang [[wenang]](Octomeles Sumatrana Miq),kayu [[kakinik]]Cempaka (Elmerrillia Tsiampaca),kayu cempakaWaru (Hibiscus Tiliaceus), dan sejenisnya yang mempunyai konstruksi fiberserat paralel. Nama kolintang berasal dari suaranya: ''tong'' (nada rendah), ''ting'' (nada tinggi) dan ''tang'' (nada biasa). Dalam bahasa daerah, ajakan "Mari kita lakukan TONG TING TANG" adalah: " Mangemo kumolintang". Ajakan tersebut akhirnya berubah menjadi kata ''kolintang''.