Pakubuwana IV: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baskoro Aji (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baskoro Aji (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
| smallimage =
| caption = Pakubuwana IV
| order = 3
| office = [[Sunan Surakarta]]
| term_start = [[1788]]
Baris 33:
| restingplace =
| restingplacecoordinates =
| birthname = GRM. Subadyo
| nationality =
| party =
Baris 52:
 
== Awal Pemerintahan ==
Nama aslinya adalah '''Raden Mas Subadya''' ([[Bahasa Jawa]]: ''Raden Mas Subadyo''), putra [[Pakubuwana III]] yang lahir dari permaisuri keturunan [[sultanSultan]] [[Kesultanan Demak|Demak]]. Ia dilahirkan tanggal [[2 September]] [[1768]] dan naik takhtatahta tanggal [[29 September]] [[1788]], dalam usia 20 tahun.
 
Pakubuwana IV adalah raja Surakarta yang penuh cita-cita dan keberanian, berbeda dengan ayahnya yang kurang cakap. Ia adalah pemeluk [[Islam]] yang taat dan mengangkat para ulama dalam pemerintahan. Hal ini tentu saja ditentang para pejabat berkecenderungan mistik yang sudah mapan di istana.
 
Para ulama tersebut mendukung Pakubuwana IV untuk bebas dari [[VOC]] dan menjadikan Surakarta sebagai negeri paling utama di [[Jawa]], mengalahkan [[Yogyakarta]].
Baris 63:
Residen Surakarta pengganti Palm yang bernama Andries Hartsinck terbukti mengadakan pertemuan rahasia dengan Pakubuwana IV. VOC mulai cemas dan menduga Hartsinck dimanfaatkan Pakubuwana IV sebagai alat perusak dari dalam.
 
VOC akhirnya bersekutu dengan [[Hamengkubuwana I]] dan [[Mangkunegara I]] untuk menghadapi Pakubuwana IV. Pada bulan [[November]] [[1790]] bersama mereka mengepung [[Keraton Surakarta]]. Dari dalam istana sendiri, para pejabat senior yang tersisih ikut menekan Pakubuwana IV agar menyingkirkan para penasihat rohaninya. Peristiwa ini disebut '''Pakepung'''.
 
Pakubuwana IV akhirnya mengaku kalah tanggal [[26 November]] [[1790]] dengan menyerahkan para penasihatnya yang terdiri dari para haji untuk dibuang VOC.
Baris 94:
Selain dikenal sebagai ahli politik yang cerdik, Pakubuwana IV juga terkenal dalam bidang sastra, khususnya yang bersifat rohani. Ia diyakini mengarang naskah Serat Wulangreh yang berisi ajaran-ajaran luhur untuk memperbaiki moral kaum [[bangsawan]] Jawa.
 
Pujangga besar [[Ranggawarsita]] mengaku semasa muda ia pernah belajar beberapa ilmu kesaktian kepada Pakubuwana IV. [[Ranggawarsita]] sendiri merupakan cucu angkat Pangeran BuminotoBuminata, adik Pakubuwana IV.
 
== Catatan ==