Pesawat pengebom: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aibot (bicara | kontrib)
Arkwatem (bicara | kontrib)
Baris 26:
==Perang Dingin==
[[Berkas:Tu 16019.jpg|200px|thumb|[[Tupolev Tu-160]] [[Uni Soviet]].]]
Pada awal [[Perang Dingin]], pesawat pengebom adalah cara satu-satunya untuk menjatuhkan senjata [[nuklir]] ke musuh, dan digunakan sebagai alat menakut-nakuti. Dengan diciptakannya [[rudalpeluru kendali]] [[pertahanan udara|anti-pesawat]], bomber harus mencari cara-cara lain untuk menghindari diserang musuh. Kecepatan tinggi dan [[ketinggian]] yang tinggi sekali menjadi cara menghindari serangan musuh. Ketika rudal anti-pesawat mengancam pesawat pengebom yang terbang tinggi, dibuatlah pesawat pengebom kecepatan tinggi yang terbang rendah dibawah deteksi [[radar]].
 
Menjelang akhir Perang Dingin, pengembangan pesawat pengebom strategis besar mulai menghadapi masalah, khususnya karena harganya yang sangat mahal dan diciptakannya [[rudal balistik antar-benua]], yang dianggap memiliki efek psikologis yang sama, tapi lebih sulit untuk dihancurkan. Program [[XB-70 Valkyrie]] [[Angkatan Udara Amerika Serikat]] dibatalkan karena alasan-alasan diatas, dan pesawat selanjutnya, [[B-1 Lancer]] dan [[B-2 Spirit]] baru bisa dioperasikan setelah melalui masalah-masalah dalam pengembangan dan politik. Masalah serupa juga dihadapi [[Uni Soviet]], misalnya, [[Tupolev Tu-160]] hanya diproduksi dalam jumlah yang sedikit sekali, yang mengakibatkan masih dipakainya pesawat 1950-an [[Tu-16]] dan [[Tupolev Tu-95]] sampai abad ke-21.