Susi Pudjiastuti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 23:
| children = Panji Hilmansyah <br> Nadine Kaiser <br> Alvy Xavier
}}
'''Susi Pudjiastuti''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Pangandaran|Pangandaran]]|15|1|1965}}){{sfn|Widianto|2014}} adalah seorang [[Menteri Kelautan dan Perikanan]] dari [[Kabinet Kerja 2014-2019]] yang juga [[pengusaha]] pemilik dan Presdir PT ASI Pudjiastuti Marine Product, eksportir hasil-hasil perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation atau penerbangan [[Susi Air]] dari [[Jawa Barat]]{{sfn|Widianto|2014}} . Hingga awal tahun [[2012]], Susi Air mengoperasikan 50 pesawat dengan berbagai tipe seperti 32 Cessna Grand Caravan, 9 Pilatus PC-6 Porter dan 3 Piaggio P180 Avanti. Susi Air mempekerjakan 180 pilot, dengan 175 di antaranya merupakan pilot asing. Tahun 2012 Susi Air menerima pendapatan Rp300 miliar dan melayani 200 penerbangan perintis.{{sfn|Wedo|2013}}{{sfn|Widianto|2014}}
 
==Masa kecil dan pendidikan ==
Susi lahir pada 15 Januari 1965 di Pangandaran.{{sfn|Widianto|2014}} Ayahnya bernama Haji Ahmad Karlan dan ibunya bernama Hajjah Suwuh Lasminah, keduanya berasal dari [[Jawa Tengah]], namun sudah lima generasi hidup di Pangandaran.{{sfn|Widianto|2014}} Keluarga Susi memiliki usaha ternak, memperjualbelikan ratusan ternak dari Jawa Tengah untuk diperdagangkan di Jawa Barat.{{sfn|Widianto|2014}} Kakek buyutnya adalah Haji Ireng, yang dikenal sebagai tuan tanah di daerahnya.{{sfn|Widianto|2014}} Setelah mengenyam pendidikan hingga tingkat SMP, Susi melanjutkan pendidikannya ke [[SMA Negeri 1 Yogyakarta]], namun berhenti di kelas 2 karena dikeluarkan dari sekolah akibat keaktifannya dalam gerakan Golput.{{sfn|Widianto|2014}}
 
==Bisnis==
Seputus sekolah, Susi menjual perhiasannya dan mengumpulkan modal Rp.750.000 untuk menjadi pengepul ikan di Pangandaran pada tahun [[1983]]/{{sfn|Widianto|2014}} Bisnisnya berkembang hingga pada tahun 1996 Susi mendirikan pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan berupa lobster yang diberi merek "Susi Brand."{{sfn|Widianto|2014}} Bisnis pengolahan ikan ini pun meluas dengan pasar hingga ke Asia dan Amerika.{{sfn|Widianto|2014}} Karena hal ini, susi memerlukan sarana transportasi udara yang dapat dengan cepat mengangkut produk hasil lautnya dalam keadaan masih segar.{{sfn|Widianto|2014}}
 
Pada [[2004]], Susi memutuskan membeli sebuah [[Cessna Caravan]] seharga Rp20 miliar menggunakan pinjaman bank. Melalui PT ASI Pudjiastuti Aviation yang ia dirikan kemudian, satu-satunya pesawat yang ia miliki itu ia gunakan untuk mengangkut [[lobster]] dan ikan segar tangkapan nelayan di berbagai pantai di [[Indonesia]] ke pasar [[Jakarta]] dan [[Jepang]]. Call sign yang digunakan Cessna itu adalah Susi Air. Dua hari setelah gempa tektonik dan [[tsunami Aceh]] melanda [[Aceh]] dan pantai barat [[Sumatera]] pada [[26 Desember]] [[2004]], Cessna Susi adalah pesawat pertama yang berhasil mencapai lokasi bencana untuk mendistribusikan bantuan kepada para korban yang berada di daerah terisolasi. Peristiwa itu mengubah arah bisnis Susi. Di saat bisnis perikanan mulai merosot, Susi menyewakan pesawatnya itu yang semula digunakan untuk mengangkut hasil laut untuk misi kemanusiaan. Selama tiga tahun berjalan, maka perusahaan penerbangan ini semakin berkembang hingga memiliki 14 pesawat, ada 4 di [[Papua|Pap]]<nowiki/>memiliki 32 pesawat Cessna Grand Caravan, 9 pesawat [[Pilatus Porter]], 1 pesawat Diamond star dan 1 buah pesawat Diamond Twin star. Sekarang Susi Air memiliki 49 dan mengoperasikan 50 pesawat terbang beragam jenis.
Baris 35:
== Sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan di Kabinet Kerja (2014) ==
=== Penunjukan dan pelantikan ===
Susi Pudjiastuti ditunjuk sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla, yang ditetapkan secara resmi pada 26 Oktober 2014.{{sfn|Widianto|2014}} Sebelum dilantik, Susi melepas semua posisinya di perusahaan penerbangan Susi Air dan beberapa posisi lainnya, termasuk Presiden Direktur PT. ASI Pudjiastuti yang bergerak di bidang perikanan serta PT ASI Pudjiastuti Aviation yang bergerak di bidang penerbangan untuk menghindari konflik kepentingan antara dirinya sebagai menteri dan sebagai pemimpin bisnis.{{sfn|Malau|2014}} Selain itu, alasan lain Susi melepas semua jabatannya adalah agar dapat bekerja maksimal menjalankan pemerintahan, khususnya di bidang kelautan dan perikanan.{{sfn|Malau|2014}}
 
Saat pelantikan, Susi menuai kontroversi karena kedapatan menghisap sebatang rokok dan memiliki tato, sesuatu yang tidak lazim dimiliki oleh menteri Indonesia.{{sfn|Gunawan|2014}}{{sfn|Manafe|2014}}{{sfn|Gunadha|2014}} Atas tindakannya ini, Susi mendapatkan baik pujian dan kritikan di media sosial.{{sfn|Gunadha|2014}}
 
==Penghargaan==