Eksistensialisme Jean-Paul Sartre: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arupako (bicara | kontrib)
Awekos (bicara | kontrib)
k Tata bahasa dan typo.
Baris 1:
'''Eksistensialisme Jean-Paul Sartre''' adalah aliran [[eksistensialisme]] yang dicetuskan dan dipublikasikan oleh [[Jean-Paul Sartre]].<ref name="driyarkara"> {{cite book|title=Karya Lengkap Driyarkara|author=Nicolaus Driyarkara, SJ|publisher=Gramedia Pustaka Utama|location=Jakarta|year=2006|ISBN=979-22-2329-0|page=1299-1318}} </ref> Jean-Paul Sartre adalah tokoh yang meluaskan eksistensialisme kepada [[publik]]. <ref name="driyarkara"/> Aliran eksistesialimenya tersebut dipengaruhi oleh tiga pemikiran pokok, yaitu [[Marxisme]], [[Eksistensialisme]], dan [[fenomenologi]]. <ref name="iris"> {{cite book|author=Iris Murdoch|title=Sartre|publisher=William Collins Sons & Co|location=Great Britain|year=1976|page=7-10}} </ref> SebenarnyaPada dasarnya, eksistensialisme Sartre bukanlah sebuah aliran [[filsafat]], tetapimelainkan sebuah gerakan melawanperlawanan terhadap filsafat [[tradisional]].<ref name="kaufmann"> {{cite book|title=Existentialism from Dostoevsky to Sartre|author=Walter Kaufmann|publisher=The Wolrd Publishing Company|location=Ohio|page=11|year=1965}} </ref> Sartre dalamDalam eksistensialisme, Sartre banyak menggarap soal-soalpermasalahan mengenai [[manusia]]. <ref name=Sartre> {{cite book|title=Existentialism dan Human Emotions|author=Jean Paul Sartre|publisher=Kensington|location=New York|year=1985|ISBN=0-8065-0902-3|page=9-15}} </ref> Sartre juga berbicaramembahas mengenaitentang kebebasan menjadi sorangseorang manusia, bahkan hasrat manusia untuk menjadi Tuhan. <ref name="Collins"> {{cite book|title=The Existentialists|author=James Collins|publisher=Henry Regnery|location=Chicago|year=1952|page=77}} </ref> Eksistensialisme Jean Paul Sartre dapat dibagi menjadi 5 babbagian, yakni ''La Nausse'', ''L'etre-en-soi'', ''L'etre-pour-soi'', ''La Liberte'' dan ''L'autrui''.<ref name="driyarkara"/>
[[Berkas:JeanPaulSartre.jpg|thumb|150 px|right|Jean-Paul Sartre]]
 
==''La Nausse''==
''Nausee'' artinya adalahberarti rasa ingin [[muntah]] atau [[mual]].<ref name="driyarkara"/> ''La Nausee'' sebenarnya adalahmerupakan sebuah judul roman karya Sartre.<ref name="driyarkara"/> Dalam novel ini ia menggambarkan bagaimana seseorang yang dalam hidupnya secara tiba-tiba dalam hidupnya melihat sekelilingnya menjaditerasa begitu [[bosan|membosankan]] dan menimbulkan rasa mual.<ref name="driyarkara"/> Ketika manusia mengalami kesadaran bahwa dirinya sendiri dan seluruh kenyataannyakenyataan yang ada sebagai sesuatu yang membebani, manusia akan merasa tertindas.<ref name="driyarkara"/> Keadaan iniinilah yang akan membuat membuat manusia merasa mual.<ref name="driyarkara"/> Inilah yang olehdimaksud Sartre disebutsebagai ''nausee''.<ref name="driyarkara"/>
 
==''L'Etre-en-soi''==
''Etre'' jika diterjemahkan secara lurus artiyaartinya "ada" atau "sesuatu yang [[ada]]".<ref name="driyarkara" /> Dalam bagian ini Sartre berbicara mengenai [[realitas]].<ref name="driyarkara"/> Realitas adalah barang-barang yang ada.<ref name="driyarkara"/> Misalnya, manusia dapat mengerti mengenai [[bumi]] karena mereka menginjak bumi.<ref name="driyarkara"/> Jika diterjemahkan, istilah ''L'Etre-en-soi ''berarti [[pengada]] yang tidak [[sadar]].<ref name="driyarkara"/> Pengada yang tidak sadar gelap bagi dirinya sendiri.<ref name="driyarkara"/> Dia tidak dapat dianalisis atau dipikirkan, bahkan tidak mungkin mencari sebab mengapa dia ada.<ref name="driyarkara"/> Akan tetapi, konsep pengada yang tidak sadar ini tidak bisa mengarah ke pengertian bahwa yang dimaksud di sini adalah [[Tuhan]].<ref name="driyarkara"/>
 
==''L'etre-pour-soi''==
''L'etre-pour-soi'' berarti pengada yang sadar.<ref name="driyarkara"/> Sartre menujuk manusia sebagai pengada yang sadar.<ref name="driyarkara"/> Sadar akan sesuatu maskudnya terhubung atau berhubungan dengan [[sesuatu]].<ref name="driyarkara"/> Menurut Sartre, sadar akan sesuatu berarti meniadakan sesuatu.<ref name="driyarkara"/> Tindakan manusia adalahbersifat dinamis dan berubah-ubah.<ref name="driyarkara"/> Ketika manusia sadar akan dirinya sendiri, maka dia sebenarnya sedang ada dalam peralihan, meniadakan dirinya sendiri.<ref name="driyarkara"/> Di sini manusia menjadi [[objek]] yang disadari sekaligus [[subjek]] yang sadar.<ref name="driyarkara"/>
 
==''La liberta''==