Bacaan dalam salat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ian doang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ian doang (bicara | kontrib)
Menambahkan tautan untuk Muhammad Nashiruddin Al Albani
Baris 2:
 
== Hukum membaca Doa Iftitah ==
Hukum membacanya adalah sunnah. Diantaranya dalilnya adalah hadist dari Abu Hurairah: <blockquote>“<em>Biasanya Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam setelah bertakbir
ketika shalat, ia diam sejenak sebelum membaca ayat. Maka aku pun bertanya kepada
Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam setelah bertakbir ketika shalat,
bertanya kepada beliau, wahai Rasulullah, kutebus engkau dengan ayah dan ibuku, aku
ia diam sejenak sebelum membaca ayat. Maka aku pun bertanya kepada
ibuku, aku melihatmu berdiam antara takbir dan bacaan ayat. Apa yang engkau baca
beliau, wahai Rasulullah, kutebus engkau dengan ayah dan ibuku, aku
engkau baca ketika itu adalah:... (beliau menyebutkan doa istiftah)</em>” (<em>Muttafaqun 'alaih</em>)</blockquote>Setelah menyebut beberapa doa istiftah dalam kitab <em>Al Adzkar</em>, Imam [[An Nawawi]] berkata: “Ketahuilah bahwa semua doa-doa ini hukumnya <em>mustahabbah</em> (sunnah) dalam shalat wajib maupun shalat sunnah” (<em>Al Adzkar</em>, 1/107).
melihatmu berdiam antara takbir dan bacaan ayat. Apa yang engkau baca
ketika itu adalah:... (beliau menyebutkan doa istiftah)</em>” (<em>Muttafaqun 'alaih</em>)</blockquote>Setelah menyebut beberapa doa istiftah dalam kitab <em>Al Adzkar</em>, Imam [[An Nawawi]] berkata: “Ketahuilah bahwa semua doa-doa ini hukumnya <em>mustahabbah</em> (sunnah) dalam shalat wajib maupun shalat sunnah” (<em>Al Adzkar</em>, 1/107).
 
Demikianlah pendapat jumhur ulama, kecuali Imam Malik <em>rahimahullah</em>. Beliau berpendapat, yang dibaca setelah <em>takbiratul ihram</em>
Baris 17 ⟶ 16:
Ada beberapa macam jenis doa istiftah yang dibaca oleh Rasulullah <em>Shallallahu'alaihi Wasallam</em> dan sahabatnya, berdasarkan riwayat-riwayat yang shahih.
 
Berikut ini macam-macam doa istiftah yang shahih, berdasarkan penelitian Syaikh [[Muhammad Nashiruddin Al-Albani|Muhammad Nashiruddin Al Albani]] <em>rahimahullah</em> terhadap dalil-dalil doa istiftah, yang tercantum dalam kitab beliau <em>Sifatu Shalatin Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam</em>:
 
<strong>Pertama</strong>