Al-Mutawakkil: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Evremonde (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi ''''Al-Mutawakkil''' (821-861) adalah khalifah ke-10 Bani Abbasiyah (847-861). Ja'far al-Mutawakkil adalah puteranda al-Mutasim Billah ([[833]...'
 
Evremonde (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Al-Mutawakkil''' ([[821]]-[[861]]) adalah [[khalifah]] ke-10 [[Bani Abbasiyah]] ([[847]]-[[861]]).
 
Ja'far al-Mutawakkil adalah puteranda [[al-MutasimMu'tasim Billah]] ([[833]]-[[842]]) dan seorang wanita [[Persia]]. Ia menggantikan sauaranya [[al-Watsiq]] ([[842]]-[[847]]) dan dikenal menyelenggarakan "[[mihnah]]", percobaan seperti inkuisisi untuk menegakkan satu versi murni Islam. Selama masa pemerintahan, pengaruh [[Mu'tazilah]] berkurang dan masalah kemakhlukan [[al-Qur'an]] berakhir. Selama tahun-tahun pertama pemerintahannya, al-Mutawakkil menunjukkan rasa toleran terhadap [[Imam Syi'ah]] yang mengajar dan berdoa di [[Madinah]]. Setelah meninggalnya al-Mutawakkil, [[Syi'ah]] mengalami penindasan; makam [[Husain bin 'Ali]] di [[Karbala]] dihancurkan.
 
al-Mutawakkil terus mengandalkan negarawan [[Turki]] dan pasukan budak untuk meredam pemberontakan dan memimpin pasukan menghadapi kekuasaan asing, seperti [[Bizantium]] yang wilayahnya di [[Sisilia]] berhasil direbut. Wazirnya [[al-Fath bin Khaqan]], seorang [[orang Turki|Turki]], adalah tokoh terkenal di masa pemerintahannya. Namun, kepercayaannya pada orang Turki berbalik menghantuinya. Ia menitahkan pembunuhan terhadap panglima tertingginya yang notabene orang Turki. Hal ini menyebabkan pengaruhnya melorot drastis.