Indulgensi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 19:
== Macam indulgensi dan cara memperolehnya ==
Buku Panduan Indulgensi (''Enchiridion Indulgentiarum'') Edisi Keempat (1999) menyebutkan bahwa seseorang hanya dapat memperoleh indulgensi penuh sekali dalam sehari dan berlaku hanya pada hari dimana perbuatan dilakukan; pengecualian pada saat seseorang meninggal --sekalipun ia telah memperoleh indulgensi penuh pada hari yang sama. Sementara indulgensi sebagian dapat diperoleh sesering mungkin.<ref name="enchiridion">{{la}} {{cite web |url=http://www.vatican.va/roman_curia/tribunals/apost_penit/documents/rc_trib_appen_doc_20020826_enchiridion-indulgentiarum_lt.html |publisher=Libreria Editrice Vaticana |year=1999 |edition=16 iulii 1999 - Quarta editio |title=Enchiridion Indulgentiarum}}</ref>{{rp|N. 18}}
=== Indulgensi Penuh ===▼
Indulgensi penuh atau indulgensi seluruhnya ({{lang-en|plenary indulgence}}) menghapuskan seluruh hukuman (siksa dosa) sementara yang timbul karena dosa-dosanya yang telah diampuni.<ref>Frank Chacon & Jim Burnham. Pembelaan Iman Katolik 1</ref> Jika seseorang menerima indulgensi seluruhnya dan tiba-tiba meninggal segera sesudahnya, maka dipercaya orang itu tidak perlu melalui pemurnian dalam api penyucian. ▼
==== Persyaratan khusus ====▼
Ada empat syarat yang harus dipenuhi seluruhnya agar seseorang dapat memperoleh indulgensi penuh melalui suatu perbuatan:<ref name="enchiridion"/>{{rp|N. 20}}▼
# Tidak terikat pada suatu dosa sekecil apapun, sekalipun hanya satu dosa ringan (Lihat: [[Dosa_(Kristen)#Bobot_Dosa|Bobot Dosa]])▼
# Menerima [[Pengakuan dosa|Sakramen Pengakuan Dosa]]▼
# Menerima [[Hosti|Komuni]] Kudus / [[Ekaristi]]▼
# Berdoa bagi intensi [[Paus (Katolik Roma)|Bapa Suci]]▼
Sekali pengakuan dosa secara sakramental cukup untuk memperoleh beberapa kali indulgensi penuh, tetapi menerima Komuni Kudus dan berdoa untuk intensi [[Paus (Katolik Roma)|Paus]] harus dilakukan untuk memperoleh setiap indulgensi penuh. Seandainya salah satu syarat tidak terpenuhi, maka indulgensi yang diperoleh adalah indulgensi sebagian. Namun ada pengecualian bagi umat yang tinggal di tempat yang sangat sulit untuk menerima Sakramen Tobat ataupun Komuni Kudus. Ordinaris setempat (biasanya [[uskup]]) dapat memberikan izin agar mereka memperoleh indulgensi penuh -- walaupun tanpa menyambut Komuni Kudus ataupun Sakramen Tobat -- asalkan mereka sungguh menyesali dosa-dosanya dan mempunyai niat untuk secepatnya menerima sakramen-sakramen yang disyaratkan.<ref name="enchiridion"/>{{rp|N. 25}}▼
[[Berkas:Adoration Room of Francis Xavier Church, Kuta-Bali.jpg|thumb|Seseorang sedang melakukan Adorasi Sakramen Mahakudus di Ruang Adorasi [[Gereja Santo Fransiskus Xaverius (Kuta, Bali)]]]]▼
==== Perbuatan untuk memperolehnya ====▼
Setelah keempat syarat di atas terpenuhi, seseorang akan memperoleh indulgensi penuh jika melakukan suatu perbuatan yang telah ditetapkan; misalnya: menerima berkat ''[[Urbi et Orbi]]'' (sekalipun melalui siaran radio ataupun televisi), mengikuti [[retret]] setidaknya 3 hari penuh, mengikuti [[misa]] [[Santo pelindung]] [[paroki]]nya, dan lain-lain. Dalam Buku Panduan Indulgensi juga dituliskan mengenai perbuatan-perbuatan yang layak mendapat perhatian khusus, dimana seorang umat Katolik dapat memperoleh indulgensi penuh setiap harinya, yaitu dengan melakukan salah satu perbuatan berikut:<ref name="enchiridion"/>▼
* Melakukan [[Adorasi Sakramen Mahakudus]] setidaknya selama setengah jam (Conc. 7 § 1, 1°)▼
* Melakukan [[Jalan Salib]] dengan kesalehan (Conc. 13, 2°)▼
* Mendaraskan [[Doa Rosario]] (bagi umat [[Ritus Latin]]) atau [[:en:Akathist|Akathist]] (bagi umat [[Ritus Timur]]) secara bersama di [[gereja (gedung)|gereja]] atau ruang doa, ataupun dalam keluarga, [[Ordo keagamaan Katolik|komunitas religius]], atau kelompok umat (Conc. 17 § 1, 1°; 23 § 1)▼
* Membaca [[Kitab Suci]] dengan kesalehan setidaknya selama setengah jam (Conc. 30)▼
Seandainya salah satu syarat tidak terpenuhi, atau syarat minimumnya tidak terpenuhi, maka akan memperoleh indulgensi sebagian.▼
=== Indulgensi Sebagian ===
Baris 44 ⟶ 24:
==== Cara umum untuk memperolehnya ====
Dalam Buku Panduan Indulgensi
* Mengarahkan [[pikiran]] kepada [[Allah]] dengan [[iman]] yang [[rendah hati]] saat seseorang melaksanakan tugas-tugasnya dan memikul beban kehidupan, termasuk juga ber[[doa]] dengan kesalehan walaupun dalam hati.
* Memberikan dirinya sendiri atau barang-barang (materi) yang dimilikinya, dengan semangat iman dan hati yang berbelaskasih, kepada sesama yang membutuhkan pertolongan.
Baris 51 ⟶ 31:
==== Cara-cara lain ====
[[Berkas:Jean-François Millet (II) 001.jpg|thumb|Lukisan sepasang [[petani]] sedang berdoa [[Doa Malaikat Tuhan|Angelus]] di tengah pekerjaan mereka, karya [[Jean-François Millet]]]]
Selain empat cara umum yang dianjurkan sebelumnya, Buku Panduan Indulgensi juga menuliskan banyak cara lain agar seorang umat dapat memperoleh indulgensi sebagian; sebagian di antara cara-cara tersebut berupa [[doa]]. Beberapa cara tersebut yaitu:<ref name="enchiridion"/> (belum semua)
* Mempelajari atau mengajarkan ajaran [[Kristiani]]
* Menyatakan terima kasih setelah menerima [[Hosti|Komuni
* Dengan keinginan kuat untuk merubah hati nurani, dan dengan penyesalan mendaraskan [[Doa Tobat]] (atau [[Mazmur 130|De Profundis]], atau [[Mazmur 51|Miserere]]) saat menerima [[Sakramen Tobat]]
* Mendaraskan [[Doa untuk Persatuan Gereja]] (yang resmi) dengan kesalehan
Baris 61 ⟶ 42:
* Mendaraskan doa resmi dengan perantaraan [[Santo]] [[Yusuf (santo)|Yosef]] (''[[Ad te, beate Ioseph]]'')
* Medaraskan [[Litani]] resmi dengan kesalehan; misalnya: [[Litani Hati Kudus Yesus]], [[Litani Santa Perawan Maria]], [[Litani Santo Yusuf]], [[Litani Para Kudus]]
* Mendaraskan atau menyanyikan, dengan kesalehan, doa-doa resmi berupa permohonan atau ucapan syukur; misalnya: [[Te Deum]], [[Veni Creator Spiritus|Datanglah ya Roh pencipta]], [[Veni Sancte Spiritus|Datanglah ya Roh Kudus]]
* Menyatakan iman dan pernyataan terkait kebajikan-kebajikan teologal; misalnya: memperbaharui [[Janji Baptis]], membuat [[Tanda Salib]] dengan kesalehan sambil mengucapkan "Dalam nama [[Allah Bapa|Bapa]], dan [[Allah Putera|Putera]], dan [[Allah Roh Kudus|Roh Kudus]]", mendaraskan dengan kesalehan [[Syahadat Para Rasul]] atau [[Doa Syahadat Nicea]]
<!--
==== Indulgensi bagi yang telah meninggal====
# Berziarah ke makam dan mendoakan jiwa- jiwa di api penyucian
!-->
▲=== Indulgensi Penuh ===
▲Indulgensi penuh atau indulgensi seluruhnya ({{lang-en|plenary indulgence}}) menghapuskan seluruh hukuman (siksa dosa) sementara yang timbul karena dosa-dosanya yang telah diampuni.<ref>Frank Chacon & Jim Burnham. Pembelaan Iman Katolik 1</ref> Jika seseorang menerima indulgensi seluruhnya dan tiba-tiba meninggal segera sesudahnya, maka dipercaya orang itu tidak perlu melalui pemurnian dalam api penyucian.
▲==== Persyaratan khusus ====
▲Ada empat syarat yang harus dipenuhi seluruhnya agar seseorang dapat memperoleh indulgensi penuh melalui suatu perbuatan:<ref name="enchiridion"/>{{rp|N. 20}}
▲# Tidak terikat pada suatu dosa sekecil apapun, sekalipun hanya satu dosa ringan (Lihat: [[Dosa_(Kristen)#Bobot_Dosa|Bobot Dosa]])
▲# Menerima [[Pengakuan dosa|Sakramen Pengakuan Dosa]]
▲# Menerima [[Hosti|Komuni]] Kudus / [[Ekaristi]]
▲# Berdoa bagi intensi [[Paus (Katolik Roma)|Bapa Suci]]
▲Sekali pengakuan dosa secara sakramental cukup untuk memperoleh beberapa kali indulgensi penuh, tetapi menerima Komuni Kudus dan berdoa untuk intensi [[Paus (Katolik Roma)|Paus]] harus dilakukan untuk memperoleh setiap indulgensi penuh. Seandainya salah satu syarat tidak terpenuhi, maka indulgensi yang diperoleh adalah indulgensi sebagian. Namun ada pengecualian bagi umat yang tinggal di tempat yang sangat sulit untuk menerima Sakramen Tobat ataupun Komuni Kudus. Ordinaris setempat (biasanya [[uskup]]) dapat memberikan izin agar mereka memperoleh indulgensi penuh -- walaupun tanpa menyambut Komuni Kudus ataupun Sakramen Tobat -- asalkan mereka sungguh menyesali dosa-dosanya dan mempunyai niat untuk secepatnya menerima sakramen-sakramen yang disyaratkan.<ref name="enchiridion"/>{{rp|N. 25}}
▲[[Berkas:Adoration Room of Francis Xavier Church, Kuta-Bali.jpg|thumb|Seseorang sedang melakukan Adorasi Sakramen Mahakudus di Ruang Adorasi [[Gereja Santo Fransiskus Xaverius (Kuta, Bali)]]]]
▲==== Perbuatan untuk memperolehnya ====
▲Setelah keempat syarat di atas terpenuhi, seseorang akan memperoleh indulgensi penuh jika melakukan suatu perbuatan yang telah ditetapkan; misalnya: menerima berkat ''[[Urbi et Orbi]]'' (sekalipun melalui siaran radio ataupun televisi), mengikuti [[retret]] setidaknya 3 hari penuh, mengikuti [[misa]] [[Santo pelindung]] [[paroki]]nya, dan lain-lain. Dalam Buku Panduan Indulgensi juga dituliskan mengenai perbuatan-perbuatan yang layak mendapat perhatian khusus, dimana seorang umat Katolik dapat memperoleh indulgensi penuh setiap harinya, yaitu dengan melakukan salah satu perbuatan berikut:<ref name="enchiridion"/>
▲* Melakukan [[Adorasi Sakramen Mahakudus]] setidaknya selama setengah jam (Conc. 7 § 1, 1°)
▲* Melakukan [[Jalan Salib]] dengan kesalehan (Conc. 13, 2°)
▲* Mendaraskan [[Doa Rosario]] (bagi umat [[Ritus Latin]]) atau [[:en:Akathist|Akathist]] (bagi umat [[Ritus Timur]]) secara bersama di [[gereja (gedung)|gereja]] atau ruang doa, ataupun dalam keluarga, [[Ordo keagamaan Katolik|komunitas religius]], atau kelompok umat (Conc. 17 § 1, 1°; 23 § 1)
▲* Membaca [[Kitab Suci]] dengan kesalehan setidaknya selama setengah jam (Conc. 30)
▲Seandainya salah satu syarat tidak terpenuhi, atau syarat minimumnya tidak terpenuhi, maka akan memperoleh indulgensi sebagian.
== Penyalahgunaan ==
Di abad ke-16, ketika [[Paus Leo X]] memulai proyek pembangunan [[Basilika Santo Petrus]], Gereja membutuhkan dana yang besar. Paus Leo X memberikan wewenang kepada pastor [[Johann Tetzel]] untuk memberikan indulgensi berupa surat indulgesi kepada mereka yang menyumbang dana untuk pembangunan Basilika. Wewenang inilah yang menjadi pemicu konflik antara [[Martin Luther]] dengan Gereja. Luther melihat bahwa praktik ini telah disalahgunakan, bahwa orang harus membayar untuk mendapatkan indulgensi. praktik tersebut memang menyebabkan perpecahan di Gereja Roma, yang menyebabkan lahirnya Gereja Protestan.
|