Kereta kecepatan tinggi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
JThorneBOT (bicara | kontrib)
clean up, removed: {{Link FA|pt}}
Baris 1:
[[Berkas:Shanghai Transrapid 002.jpg|thumb|250px|Kereta Kecepatan Tinggi bertenaga magnet (Kereta MagLev) di [[Shanghai]],[[Cina]].]]
'''Kereta kecepatan tinggi''' adalah [[transportasi massal]] dengan menggunakan rel dengan kecepatan di atas 200  km/jam (125 mil/jam).
 
Biasanya kereta kecepatan tinggi berjalan dengan kecepatan antara 250  km/jam (150 mil/jam) sampai 300  km/jam (180 mil/jam). Meskipun rekor kecepatan dunia untuk kereta beroda dipecahkan pada tahun 1990 oleh kereta Perancis [[TGV]] yang mencapai kecepatan 515  km/jam (320 mpj), sedangkan [[kereta maglev]] eksperimen Jepang telah mencapai kecepatan 581  km/jam.
 
== Sejarah ==
 
Jalur rel adalah jenis pertama transportasi masal, dan sampai penemuan mobil di awal abad 20, memiliki monopoli transportasi di darat. Masa setelah [[Perang dunia II]], peningkatan dalam bidang [[mobil]], jalan layang, dan [[pesawat]] membuat transportasi menjadi lebih praktis. Di [[Eropa]] dan [[Jepang]] menekankan pengembangan rel setelah masa perang. Di A.S., pengembangan ditekankan ke jalan jalur cepat dan [[bandar udara]].
 
Di Jepang dengan nama [[Shinkansen]], pengembangannya dimulai pada tahun 1956 dan jalur pertama dibuka pada 1 Oktober 1964 yang menghubungkan [[Tokyo]]-[[Osaka]] bertepatan dengan Olimpiade Tokyo. Jalur ini juga menerima sukses secara langsung, dalam waktu 3 tahun dia telah melayani 100 juta penumpang.
Baris 18:
Ada batasan dalam pengembangan jalan jalur cepat dan transportasi udara, yaitu [[kemacetan]], atau ''batas kapasitas''. [[Bandar udara]] memiliki kapasitas yang terbatas untuk melayani penumpang pada jam sibuk, dan juga [[jalan tol]]. Kereta kecepatan tinggi, yang memiliki potensi kapasitas yang besar dalam gerbongnya, menawarkan pembebasan dari kemacetan dalam kedua tranportasi di atas. Sebelum [[perang dunia II]] kereta penumpang konvensional adalah alat transportasi antar-kota utama. Kereta penumpang kehilangan perannya karena jalur perjalanan yang terbatas.
[[Berkas:Kereta Pakuan Bogor.jpg|thumb|200px|[[KRL]] dari [[Stasiun Bogor]] hendak berangkat menuju [[Jakarta]], 1994. Merupakan kereta yang cukup cepat di [[Indonesia]] pada zamannya.]]
Kereta kecepatan tinggi memilik keuntungan dibandingkan dengan automobil karena dia dapat bergerak dengan kecepatan jauh lebih tinggi dari mobil dan tidak terhambat oleh kemacetan dan tidak usah disetir. Untuk jarak yang relatif dekat, sekitar atau kurang dari 650  km (400 mil), kereta kecepatan tinggi memiliki keuntungan lebih dari pesawat, karena dia tidak membutuhkan waktu cek masuk yang lama, yang menang atas kecepatan tranportasi udara untuk jarak dekat. Kereta juga memiliki kapasitas yang jauh lebih besar dan frekuensi yang lebih banyak dari transportasi udara.
 
== Target tujuan untuk kereta kecepatan tinggi ==
Baris 27:
 
== Teknologi ==
Banyak teknologi di belakang kereta kecepatan tinggi merupakan peningkatan dari teknologi yang sudah ada. Rekor kecepatan 574,8  km/jam dipegang oleh [[TGV]].
 
== Strategi pembangunan ==
Baris 36:
 
[[Kategori:Kereta api]]
 
{{Link FA|pt}}