Yunani Kuno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 110.137.211.163) dan mengembalikan revisi 6642072 oleh EmausBot
JThorneBOT (bicara | kontrib)
clean up, removed: {{Link FA|hr}}
Baris 48:
Athena menderita krisis tanah dan pertanian pada akhir abad ke-7 SM dan lagi-lagi mengalami perang saudara. [[Arkhon Athena|arkhon]] (hakim kepala) [[Drako]] membuat beberapa perubahan terhadap kode hukum pada 621 SM, tapi tindakan ini gagal meredakan konflik. Pada akhirnya reformasi terjadi berkat [[Solon]] (594 SM), yang memperbanyak tanah untuk orang miskin tapi menempatkan kaum aristokrat sebagai pemegang kekuasaan. Reformasi ini cukup membuat Athena stabil.
 
Pada abad ke-6 SM beberapa negara kota telah tumbuh menjadi kekuatan dominan Yunani, antara lain Athena, Sparta, [[Korintus|Korinthos]], dan [[Thebes]]. Masing-masing menaklukkan wilayah pedesaan dan kota kecil sekitarnya. Sementara Athena dan Korinthos juga menjadi kekuatan maritim dan perdagangan terkemuka.
 
Pertumbuhan penduduk yang pesat pada abad ke-8 dan ke-7 SM telah mengakibatkan perpindahan penduduk Yunani ke koloni-koloninya di [[Yunani Besar]] ([[Italia]] selatan dan [[Sisilia]]), [[Asia Minor]] dan wilayah lainnya. Emigrasi ini berakhir pada abad ke-6 yang pada saat itu dunia Yunani, secara budaya dan bahasa, mencakup kawasan yang jauh lebih luas dari negara Yunani sekarang. Koloni Yunani ini tidak diperintah oleh kota pembangunnya, meskipun mereka tetap menjalin hubungan keagamaan dan perdagangan.
 
Pada periode ini, perkembangan yang pesat dalam bidang ekonomi terjadi di Yunani dan juga di daerah-daerah koloninya, yang menikmati kemajuan dalam perdagangan dan manufaktur. Periode ini juga ditandai dengan meningkatnya standar hidup di Yunani dan koloninya. Beberapa studi memperkirakan bahwa rata-rata ukuran rumah tangga Yunani, pada periode 800 SM sampai 300 SM, meningkat sampai lima kali lipat, yang mengindikasikan adanya peningkatan tajam dalam hal pendapatan para penduduknya.
Baris 65:
Athena dan Sparta bersekutu untuk menghadapi ancaman asing yang sangat kuat dan berbahaya, [[Kekaisaran Persia]]. Setelah menindas [[Pemberontakan Ionia]], Kaisar [[Darius I]] dari Persia, [[Maharaja]] [[Kekaisaran Akhemeniyah]] memutuskan untuk menaklukan Yunani. Serangan Persia pada tahun 490 SM diakhiri dengan kemenangan Athena dalam [[Pertempuran Marathon]] dibawah kepemimpina [[Miltiades Muda]].
 
[[Xerxes I]], putra dan pewaris Darius I, mencoba kembali menaklukan Yunani 10 tahun kemudian. Akan tetapi pasukan Persia yang berjumlah besar menderita banyak korban dalam [[Pertempuran Thermopylae]], dan persekutuan Yunani menang dalam [[Pertempuran Slamis]] dan [[Pertempuran Plataia]]. [[Perang Yunani-Persia]] berlangsung hingga 449 SM, dipimpin oleh Athena serta [[Liga Delos]]nya, pada saat ini [[Makedonia]], [[Thrakia]], dan [[Keulauan Aegea|Kepulauan Aigea]] serta [[Ionia]] semua terbebas dari pengaruh Persia.
 
Posisi dominan kemaharajaan maritim Athena mengancam posisi Sparta dengan [[Liga Peloponnesos]]-nya, yang meliputo kota-kota di daratan Yunani. Konflik tak terhindarkan ini berujung pada [[Perang Peloponnesos]] (431-404 SM). Meskipun berulang kali berhasil menghambat perang, Athena berulang kali terpukul mundur. [[Wabah Athena|Wabah]] Wabah penyakit yang menimpa Athena pada 430 SM disusul kegagalan [[Ekspedisi Sisilia|ekspedisi militer ke Sisilia]] sangat melemahkan Athena. Diduga sepertiga warga Athena tewas, termasuk [[Perikles]], pemimpin mereka.<ref>[http://www.livescience.com/history/060123_athens_fall.html Typhoid Fever Behind Fall of Athens]. LiveScience. January 23, 2006.</ref>
Baris 76:
Hegemoni Sparta berlangsung trus selama 16 tahun setelah peristiwa itu, hingga Sparta berusaha memaksakan kehendanya kepada warga Thebes, Sparta kalah telak dalam [[Pertempuran Leuktra]] pada tahun 371 SM. Jenderal Thebes [[Epaminondas]] memimpin pasukan Thebes memasuki semenanjung Peloponesos, sehingga banyak negara-kota memutuskan hubungannya dengan Sparta. Pasukan Thebes berhasil memasuki Messenia dan membebaskan rakyatnya.
 
Kehilangan tanah dan penduduk jajahan, Sparta jatuh menjadi kekuatan kelas dua. [[Hegemoni Thebes]] kemudian berdiri meski berusia singkat. Dalam [[Pertempuran Mantinea]] pada tahun 362 SM melawan Sparta dan sekutunya, Thebes kehilangan pemimpin pentingnya, Epamonides, meskipun mereka meraih kemenangan. Akibat kekalahan ini, baik Thebes maupun Sparta sama-sama menderita kerugian besar sehingga tak satupun di antara mereka atau sekutunya yang dapat meraih dominasi di Yunani.
 
Melemahnya berbagai negara-kota di jantung Yunani terjadi bersamaan dengan [[Kebangkitan Makedonia|bangkitnya Makedonia]], yang dipimpin oleh [[Filipus II dari Makedonia|Philippos II]]. Dalam waktu dua puluh tahun, Philipos berhasil mempersatukan kerajaannya, memperluasnya ke utara dengan memojokkan [[Bangsa Illyria|suku-suku Illyria]], dan kemudian menaklukkan [[Thessalia]] dan [[Thrakia]]. Kesuksesannya terjadi berkat inovasinya, yang mereformasi [[pasukan Makedonia]]. Berulang kali Philippos campur tangan dalam urusan politik negara-kota di selatan, yang berujung pada invasinya pada tahun 338 SM.
Baris 108:
{{Link GA|is}}
{{Link GA|zh-classical}}
{{Link FA|hr}}
{{Link FA|no}}