Sejarah Timor Leste: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
JThorneBOT (bicara | kontrib)
clean up, removed: {{Link FA|de}}
Baris 7:
Ketika pasukan Indonesia mendarat di Timor Leste pada tanggal 7 Desember 1975, [[FRETILIN]] didampingi dengan ribuan rakyat mengungsi ke daerah pegunungan untuk untuk melawan tentara Indonesia. Lebih dari 200.000 orang dari penduduk ini kemudian mati di hutan karena pemboman dari udara oleh militer Indonesia serta ada yang mati karena penyakit dan kelaparan. Banyak juga yang mati di kota setelah menyerahkan diri ke tentara Indonesia, namun Tim [[Palang Merah International]] yang menangani orang-orang ini tidak mampu menyelamatkan semuanya.
 
Selain terjadinya korban penduduk sipil di hutan, terjadi juga pembantaian oleh kelompok radikal FRETILIN di hutan terhadap kelompok yang lebih moderat. Sehingga banyak juga tokoh-tokoh FRETILIN yang dibunuh oleh sesama FRETILIN selama di Hutan. Semua cerita ini dikisahkan kembali oleh orang-orang seperti [[Francisco Xavier do Amaral]], Presiden Pertama Timor Lesta yang mendeklarasikan kemerdekaan Timor Leste pada tahun 1975. Seandainya Jenderal [[Wiranto]] (pada waktu itu Letnan) tidak menyelamatkan Xavier di lubang tempat dia dipenjarakan oleh FRETILIN di hutan, maka mungkin Xavier tidak bisa lagi jadi Ketua Partai [[ASDT]] di Timor Leste Sekarang.
 
Selain Xavier, ada juga komandan sektor FRETILIN bernama [[Aquiles]] yang dinyatakan hilang di hutan (kemungkinan besar dibunuh oleh kelompok radikal FRETILIN). Istri komandan Aquilis sekarang ada di [[Baucau]] dan masih terus menanyakan kepada para komandan FRETILIN lain yang memegang kendali di sektor Timur pada waktu itu tentang keberadaan suaminya.
 
Selama perang saudara di Timor Leste dalam kurun waktu 3 bulan (September-November 1975) dan selama pendudukan Indonesia selama 24 tahun (1975-1999), lebih dari 200.000 orang dinyatakan meninggal (60.000 orang secara resmi mati di tangan FRETILN menurut laporan resmi [[PBB]]). Selebihnya mati ditangan Indonesia saat dan sesudah invasi dan adapula yang mati kelaparan atau penyakit. Hasil [[CAVR]] menyatakan 183.000 mati di tangan tentara Indonesia karena keracunan bahan kimia dari bom-bom [[napalm]], serta mortir-mortir.
Baris 15:
Timor Leste menjadi bagian dari Indonesia tahun [[1976]] sebagai provinsi ke-27 setelah gubernur jendral Timor Portugis terakhir Mario Lemos Pires melarikan diri dari Dili setelah tidak mampu menguasai keadaan pada saat terjadi perang saudara. Portugal juga gagal dalam proses dekolonisasi di Timor Portugis dan selalu mengklaim Timor Portugis sebagai wilayahnya walaupun meninggalkannya dan tidak pernah diurus dengan baik.
 
[[Amerika Serikat]] dan [[Australia]] "merestui" tindakan Indonesia karena takut Timor Leste menjadi kantong [[komunisme]] terutama karena kekuatan utama di perang saudara Timor Leste adalah Fretilin yang beraliran [[Marxis]]-[[Komunis]]. AS dan Australia khawatir akan efek domino meluasnya pengaruh komunisme di Asia Tenggara setelah AS lari terbirit-birit dari [[Vietnam]] dengan jatuhnya Saigon atau Ho Chi Minh City.
 
[[Berkas:East Timor Demo.jpg|left|thumb|200px|Salah satu demonstrasi di [[Australia]] yang menentang kependudukan Indonesia di Timor Timur]]
Baris 32:
[[Kategori:Timor Leste]]
[[Kategori:Timor Timur]]
 
{{Link FA|de}}