Haji Piobang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Afandri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Afandri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 22:
'''[[Haji]] Piobang''' adalah seorang ulama dan tokoh penting dalam pergerakan [[Perang Padri|Padri]] di [[Minangkabau]]. Haji Piobang yang lahir di [[Ranah Minang]] bersama dua orang temannya yaitu [[Haji Sumanik]] dan Haji Miskin, [[merantau]] menuntut ilmu ke [[Timur Tengah]] pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19. Ketika ia berada di [[Hejaz]], [[Semenanjung Arab]], ia begitu terkesima dengan ulama-ulama [[Wahabi]] yang menjalani [[syariah Islam]] secara ketat.<ref>Hamka, Tuanku Rao: Antara Khayal dan Fakta, Bulan Bintang, 1974</ref>
 
==== Gerakan Padri ====
Pada tahun 1803, Haji Piobang bersama dua orang kawannya pulang ke kampung halamannya di Minangkabau.<ref>Jajat Burhanudin, Ulama dan Kekuasaan: Pergumulan Elite Politik Muslim Dalam Sejarah Indonesia, Mizan Publika, 2012</ref> Kepulangan mereka disambut [[Tuanku Nan Renceh]], seorang pimpinan ulama Minangkabau. Bersama dengan pimpinan ulama lainnya, mereka berusaha memurnikan ajaran Islam di Minangkabau dari kebiasaan yang berlaku seperti perjudian, penyabungan ayam, penggunaan madat, minuman keras, tembakau, sirih, dan juga aspek hukum adat matriarkat mengenai warisan, serta longgarnya pelaksanaan kewajiban ritual formal agama Islam. Gerakan mereka yang disebut gerakan Padri berkembang pesat dengan kekuatan militer yang kuat yang pada akhirnya menimbulkan pertentangan dengan kaum adat.