Putera Sampoerna: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up, replaced: beliau → ia (2) using AWB
RP2504 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 24:
|religion = [[Kristen]]
}}
'''Putera Sampoerna''' ({{lahirmati|[[Schiedam]], [[Belanda]]|13|10|1947}}) adalah seorang [[pengusaha]] [[Indonesia]] yang dikenal sebagai bos perusahaan [[rokok]] [[HM Sampoerna|PT. HM Sampoerna Tbk]]. Putera adalah generasi ketiga dari keluarga [[Sampoerna]] di [[Indonesia]]. Dia adalah putra dari [[Liem Swie Ling]] ([[Aga Sampoerna]]) dan cucu dari [[Liem Seeng Tee]].
 
Pada [[2011]], ''Forbes'' merilis daftar orang terkaya di Indonesia, Putera Sampoerna menduduki peringkat ke-9 dengan total kekayaan US$ 2,4 miliar <ref>[http://www.detiknews.com/read/2011/11/24/114227/1774630/10/ini-dia-40-orang-terkaya-indonesia Artikel: "Ini dia 40 orang terkaya Indonesia" di detik.com]</ref>
 
== Awal kehidupan ==
Putera memperoleh pendidikan internasional pertama di [[:en:Diocesan_Boys''_School|Diocesan Boys' School'']], [[Hong Kong]], dan kemudian di ''[[:en:Carey_Baptist_Grammar_School|Carey Baptist Grammar School'']], [[Melbourne]]. Dia kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di [[University of Houston]], [[Texas]], [[Amerika Serikat]].
 
Lulus dari perguruan tinggi, Putera tidak langsung melibatkan diri dalam bisnis keluarga. Bersama istrinya, Katie, warga [[Amerika Serikat]] keturunan Tionghoa, Putera tinggal di [[Singapura]] dan menjalankan perusahaan yang mengelola perkebunan kelapa sawit milik pengusaha Malaysia. Baru pada [[1980]], Putera kembali ke [[Surabaya]] untuk bergabung dalam operasional PT [[HM Sampoerna]]|PT HM Sampoerna Tbk]].
 
== Perusahaan ==
=== [[HM Sampoerna|PT HM Sampoerna Tbk]] ===
Pria yang menggemari [[9 (angka)|angka sembilan]] itu mulai menjadi figur penting dalam perusahaan setelah menerima tampuk pimpinan tertinggi sebagai ''[[CEO|chief executive officer]]'' dari ayahnya, Aga Sampoerna, pada [[1986]]. Setelah Aga meninggal pada [[1994]], Putera semakin aktif menggenjot kinerja perusahaan dengan merekrut profesional mancanegara untuk turut mengembangkan kerajaan bisnisnya.
 
Putera dikenal luas sebagai nakhoda perusahaan yang tidak hanya lihai dalam melakukan inovasi produk inti perusahaannya, yakni rokok, namun juga jeli melihat peluang bisnis di segmen usaha lain. Di bisnis sigaret, nama Putera tidak bisa dihapus berkembangnya segmen pasar baru, yakni rokok rendah tar dan [[nikotin]]. [[HM Sampoerna|PT HM Sampoerna Tbk]] adalah pelopor produk LTLN di tanah air dengan produknya, [[A Mild]], diluncurkan pada tahun [[1988]], dan membuat orkes [[tanjidor]] dengan jumlah 234 orang dan melibatkan pria, pada tahun yang sama.
 
Pada masa kepemimpinananyakepemimpinannya, PT. Sampoerna juga memperluas bisnisnya ke dalam bidang [[supermarket]]pasar swalayan dengan mengakuisi [[Alfa (supermarket)|AlfaAlfamart ]] <nowiki/>dan mendirikan Bank Sampoerna pada akhir [[1980-an]], meski bisnis perbankan ini akhirnya gagal.
 
Pada tahun [[2000]], Putera mengalihkan kepemimpinan perusahaan kepada anaknya, [[Michael Sampoerna]].
 
[[Tahun 1998]] merupakan masa penting dalam perjalanan bisnis Putera Sampoerna dan keluarganya, dimanadi mana Putera memutuskan untuk menjual menjual seluruh saham keluarga Sampoerna di [[HM Sampoerna|PT HM Sampoerna Tbk]] (40%) ke [[Philip Morris International]]/PT [[Dji Sam Soe]]. Pengumuman akuisisi itu tidak hanya mengejutkan pihak-pihak internal (Karyawantetapi HM Sampoerna) danjuga eksternal Perusahaan (investor, pengamatperusahaan; ekonomi, dll);di dimanamana keputusan untuk menjual bisnis keluarga yang telah dirintis sejak 1913 dinilai berbagai kalangan merupakan langkah bisnis Putera Sampoerna yang sangat beresikoberisiko tinggi, mengingat selama ini [[HM Sampoerna|PT HM Sampoerna Tbk]] merupakan sumber utama pendapatan dari keluarga Sampoerna bahkan pada saat dijual kinerja perusahaan sangatlah baik. Kinerja [[HM Sampoerna|PT HM Sampoerna Tbk]] kala itu (2004) berhasil memperoleh pendapatan bersih Rp15Rp 15 triliun dengan nilai produksi 41,2 miliar batang dan menduduki posisi pertama perusahaan rokok yang menguasai pasar, yakni menguasai 19,4% pangsa pasar rokok di Indonesia, di atas [[Bentoel Group]] (no. 2) dan [[Nojorono]] (no. 3).
Hingga saat ini alasan Putera Sampoerna untuk melakukan penjualan tersebut tidak diketahui dengan jelas.
 
Setelah penjualan [[HM Sampoerna|PT HM Sampoerna Tbk]], Putera dan keluarga mendirikan [[Sampoerna Strategic]] sebagai kendaraan investasi baru. Sampoerna Strategic bergerak di bidang telekomunikasi ([[Sampoerna Telekomunikasi Indonesia#Ceria|Ceria]]), perkebunan sawit ([[Sampoerna Agro]]), perkayuan ([[Samko Timber]]) dan keuangan mikro ([[UKM]] Sahabat). Sampoerna Strategic dinahkodaidinakhodai oleh [[Michael Sampoerna]], anak bungsu Putera.
 
Pada [[2001]] ia mendirikan organisasi sosial [[Putera Sampoerna Foundation]] (PSF) yang dipimpin oleh puterinyaputrinya [[Michelle Sampoerna]]. Melalui PSF ia berupaya memajukan masyarakat Indonesia melalui empat pilar: Pendidikan, Pemberdayaan Perempuan, Kewirausahaan, dan Bantuan Kemanusiaan.
 
Sebagai pendiri PSF, pada [[12 Desember]] [[2011]], Putera Samporena menerima penghargaan berupa ''Peace Throughthrough Commerce Medal Award 2011'' dari Administrasi Perdagangan Internasional Departemen Perdagangan [[Amerika Serikat]]. Menurut Wakil Menteri Perdagangan AS, [[Francisco J Sanchez]], di sela-sela penyerahan penghargaan tersebut di Nusa Dua, Bali, Penghargaan itu diberikan atas usaha aktif Putera Sampoerna dalam meningkatkan perdagangan internasional antara [[Amerika Serikat]] dengan Indonesia melalui kerja sama di bidang pendidikan tingkat tinggi <ref name="republika.co.id">[http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/12/12/lw3l2u-pemerintah-as-beri-putera-sampoerna-penghargaan Artikel:"Pemerintah AS Beri Putera Sampoerna Penghargaan" di republika.co.id]</ref>. Pada tahun [[2013]], PSF mendirikan [[Universitas Siswa Bangsa Internasional]] yang merupakan hasil penggabungan dari [[Sampoerna School of Education]] (SSE) dan [[Sampoerna School of Business]] (SSB). Putera Sampoerna mempunyai beberapa perusahaan pribadinya yakni [[A Mild]], [[Universitas Siswa Bangsa Internasional|USBI]], dan [[Mansion]].
 
==== [[A Mild]] ====
 
[[A Mild]] didirikan dengan modal sebesar Rp 150 juta pada tanggal [[19 Oktober]] [[1988]] berkaitan dengan 25 tahun perseroan House Of Sampoerna ([[1963]]-[[1988]]). Putera mendirikan pabrik di [[Surabaya]] pada bulan [[April]] [[1987]] yang pada waktu itu nama [[HM Sampoerna|PT HM Sampoerna Tbk]] masih bernama House Ofof Sampoerna. Karyawan A Mild ketika pertama kali berdiri mula-mula berjumlah 38 orang, termasuk Yos Adiguna Ginting. Peletakan batu pertama pada tanggal [[1 April]] [[1988]] dan dibangun di atas tanah seluas 7.500 meter persegi di [[Surabaya]]. Setelah pembangunan dalam waktu yang panjang antara bulan [[April]] [[1987]] sampai bulan [[Oktober]] [[1988]] yang ketika itu [[A Mild]] belum berdiri, [[A Mild]] berdiri pada tanggal [[19 Oktober]] [[1988]] berkaitan dengan 25 tahun perseroan House Ofof Sampoerna ([[1963]]-[[1988]]), dan produk perdana [[A Mild]] yang waktu itu berisi 12 batang, diluncurkan pada tanggal [[21 Oktober]] [[1988]].
 
Berdirinya [[A Mild]] adalah pada tanggal [[19 Oktober]] [[1988]], karena faktor tuntutan konsumen yang menginginkan rokok kretek yang sehat, yang di mana saat itu konsumen ragu-ragu dengan rokok kretek yang kadar tar dan [[nikotin]]nyanikotinnya tinggi, dan rokok putih mempunyai kadar tar dan [[nikotin]] rendah. Dalam pergaulan, rokok yang mereka hisap biasanya rokok putih, sementara kalau mereka menghisap rokok kretek biasanya secara sembunyi-sembunyi di kamar mandi karena takut diketahui oleh temannya.
 
Selain itu, hal-hal yang membuat orang ragu-ragu dengan rokok kretek adalah : konsumen mulai sadar kesehatan, seperti tadi dijelaskan bahwa rokok putih mempunyai kadar tar dan [[nikotin]] rendah. Namun, hanya ada salah satu merek rokok kretek dengan penjualan tertinggi pertama di [[Indonesia]], [[Asia Tenggara]], dan [[Asia]], serta tertinggi kelima di dunia, yaitu [[Dji Sam Soe]], dan hanya [[Dji Sam Soe]] yang banyak dinikmati ketimbang rokok kretek lainnya, seperti merek [[Djarum]] dan [[Gudang Garam]], yang banyak memakan korban tewas sebanyak 12 orang dalam setahun.
 
Berkat pengalaman yang Putera dapatkan dari luar negeri, ia mendapatkanmendapat ide untuk membuat rokok dengan tar dan nikotin rendah dan kretek. Putera memohon bantuan kepada [[M. Warsianto]] untuk meneliti kandungan tar dan nikotin yang tepat. Akhirnya, didapatkanlah ukuran yang sesuai, yaitu diameter batang 7.,5 milimeter dan kandungan tar 14&nbsp;mg dan [[nikotin]] 1&nbsp;mg. Tar dan nikotin itu tepat, hampir menyamai rokok putih bermerek [[Marlboro]] yang berkadar tar 13&nbsp;mg dan [[nikotin]] 1&nbsp;mg.
 
Salah satu pelanggan [[A Mild]] yaitu kontraktor pembangunan jalan tol [[Anyer]]-[[Panarukan]], [[Hyundai]]. Dari para insinyur [[Korea Selatan]] itu, kebiasaan menghisap rokok [[kretek]] berembel LTLN pun menular kepada rekan kerja pribumi mereka. Melalui penularan semacam itulah akhirnya rokok [[kretek]] berembel LTLN diterima di masyarakat Indonesia.
 
Maka, sejak [[November]] [[1988]], tuntutan akan rokok kretek berembel LTLN makin meningkat, dan sejak [[1995]], perang antar rokok LTLN sampai saat ini tetap berlangsung.
 
Putera Sampoerna berpergian ke luar negeri, tepatnya pada [[1987]]. Selama satu tahun antara bulan [[Januari]] sampai [[Oktober]], ia selalu berobservasi dengan negara manapunmana pun yang ia kunjungi. Sesampainya ia di [[Indonesia]], banyak tamu-tamu dari luar negeri yang tidak enak pada rokok mereka, merek rokoknya adalah [[Djarum]] dan [[Gudang Garam]]. Ada yang batuk-batuk, pilek, dan flu. Sehingga, pada tahun [[1988]], ia mulai melaksanakan apa yang ia cita-citakan.
 
Ia pergi ke luar negeri lagi, tepatnya ke [[Bangkok]], [[Thailand]], bersama kolega-para koleganya, termasuk [[Gubernur Jawa Timur]] waktu itu, [[Soelarso]], untuk mempelajari cara-cara produksimemproduksi rokok rendah tar dan nikotin (LTLN) yang berdiameter 7.5mm5 mm. Waktu itu, ada banyak merek rokok LTLN, tetapi tidak ada di Indonesia, dan mereknya pun bukan merek rokok kretek. Tetapi, ia bersikukuh dengan pilihannya :, "tetapTetap LTLN dan harus [[kretek]]", karena di Indonesia sama sekali tidak ada. Sampai-sampai [[Soelarso]] bilang :, "Aneh Putera ''iki'', rokok [[kretek]] ''kok ukuranne cilek.''".
 
{{cquote|
Baris 104:
 
=== Mansion ===
Pada awal [[2006]], dikabarkan bahwa Putera, yang dikenal menggemari [[judi]], telah menjadi pemilik perusahaan judi raksasa yang bermarkas di [[Gibraltar]], ''[[Mansion]]''. Pada saat yang sama, ''Mansion'' dilaporkan akan menggantikan [[Vodafone]] sebagai sponsor klub sepak bola [[Manchester United]] selama empat tahun dalam kontrak senilai 60 juta [[poundsterling]], namun kontrak tersebut kemudian dibatalkan. Kemudian beralih menjadi sponsor klub sepak bola Liga Inggris lainnya Totenham Hotspur sejak musim 2006-2007. Selain itu, Putera Sampoerna juga membeli [[kasino]] ''Les Ambassadeurs'' di [[London]] dengan harga 120 juta poundsterling.
 
==Penghargaan==