Tanjung (pohon): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 12 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q2088434
JThorneBOT (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: Eudicots → Eudikotil, Angiosperms → Angiospermae
Baris 4:
| image_caption = Tanjung, ''Mimusops elengi''<br />menurut Blanco, ''Flora de Filipinas''
|regnum = [[Plantae]]
|unranked_divisio = [[AngiospermsAngiospermae]]
|unranked_classis = [[EudicotsEudikotil]]
|unranked_ordo = [[Asterids]]
|ordo = [[Ericales]]
Baris 19:
 
== Pemerian botanis ==
[[Berkas:Maulsari_Maulsari (Mimusops_elengiMimusops elengi)_trees_in_Kolkata_W_IMG_2848 trees in Kolkata W IMG 2848.jpg|thumb|left|200px|Perawakan]]
[[Pohon]] berukuran sedang, tumbuh hingga ketinggian 15 [[meter|m]]. [[Daun|Daun-daun]] tunggal, tersebar, bertangkai panjang; daun yang termuda berambut coklat, yang segera gugur. Helaian daun bundar telur hingga melonjong, panjang 9–16 [[sentimeter|cm]], seperti jangat, bertepi rata namun menggelombang.<ref name="steenis1981">{{aut|[[Cornelis Gijsbert Gerrit Jan van Steenis|Steenis, CGGJ van]]. 1981.}} ''Flora, untuk sekolah di Indonesia''. PT Pradnya Paramita, Jakarta. Hal. 338-339</ref>
 
[[Bunga]] berkelamin dua, sendiri atau berdua menggantung di ketiak daun, berbilangan-8, berbau enak semerbak. Kelopak dalam dua karangan, bertaju empat-empat; mahkota dengan tabung lebar dan pendek, dalam dua karangan, 8 dan 16, yang terakhir adalah alat tambahan serupa mahkota, putih kekuning-kuningan. [[Benang sari]] 8, berseling dengan staminodia yang ujungnya bergigi. Buah seperti [[Buah#Buah buni|buah buni]], berbentuk gelendong, bulat telur panjang seperti [[peluru]], 2–3 &nbsp;cm, akhirnya merah jingga, dengan kelopak yang tidak rontok. [[Biji]] kebanyakan 1, gepeng, keras mengilat, coklat kehitaman.<ref name="steenis1981"/>
 
== Kegunaan ==
[[Berkas:Maulsari_Maulsari (Mimusops_elengiMimusops elengi)_in_Hyderabad_W_IMG_7161 in Hyderabad W IMG 7161.jpg|thumb|left|200px|Bunganya yang harum]]
Bunganya yang wangi mudah rontok dan dikumpulkan di pagi hari untuk mengharumkan pakaian, ruangan atau untuk hiasan. Bunga ini, dan aneka bagian tumbuhan lainnya, juga memiliki khasiat obat. Buahnya dapat dimakan.<ref name="heyne"/>
 
Baris 32:
Kulit akarnya mengandung banyak [[tanin]] dan sedikit [[alkaloid]] yang tidak beracun. Minyak yang diekstrak dari [[biji]] tumbuhan ini mengandung beberapa [[asam lemak]]. Akarnya yang dicampur dengan [[cuka]] dapat digunakan untuk mengobati sakit tenggorokan.<ref name=Dharma87>Dharma, A.P. (1987) ''Indonesian Medicinal Plants [Tanaman-Tanaman Obat Indonesia]''. Hal. 190. [[Jakarta]]:Balai Pustaka. ISBN 979-407-032-7</ref>
 
[[Berkas:Mimus_eleng_070527Mimus eleng 070527-4364_ipb4364 ipb.JPG|thumb|left|200px|Buah tanjung]]
Kayunya padat, berat, dan keras. Kayu dari varietas ''parvifolia'' yang biasa tumbuh dekat pantai dipilih sebagai bahan pasak dalam pembuatan [[perahu]], untuk tangkai [[tombak]] dan tangkai perkakas lain, almari dan [[mebel]], serta untuk tiang rumah. Varietas ini bisa tumbuh setinggi 25 m dan segemang 40 &nbsp;cm.<ref>{{aut|Heyne, K. 1987.}} "op.cit." hal. 1590</ref> Kayu tanjung juga baik untuk dijadikan bahan [[ukiran]], [[patung]], penutup lantai, jembatan, dan [[bantalan rel]] kereta api.<ref name="atlas">{{aut|Martawijaya, A., I. Kartasujana, Y.I. Mandang, S.A. Prawira, & K. Kadir. 1989.}} ''Atlas Kayu Indonesia'', jil. '''2''':131-135 Balitbang Kehutanan, Bogor</ref>
 
=== Sifat-sifat kayu ===
Baris 41:
Keawetan kayu tanjung termasuk dalam kelas I-II; daya tahannya terhadap [[jamur]] pelapuk kayu termasuk kelas II, sementara terhadap [[rayap]] kayu kering termasuk kelas IV (tidak awet). Dalam pada itu, keterawetannya tergolong sedang.<ref name="atlas"/>
 
Sayangnya, kayu tanjung tidak mudah dikeringkan dengan hasil baik. Kayu ini cenderung melengkung, pecah ujung dan retak-retak permukaannya apabila dikeringkan. Meskipun relatif mudah dikupas, akan tetapi [[venir]] (lembaran tipis bahan [[kayu lapis]]) yang dihasilkan cenderung menggelombang. Pengeringan alami harus dilakukan dengan hati-hati dan dalam waktu lama; pengeringan papan setebal 3 &nbsp;cm (dari kadar air 39% hingga 15%) membutuhkan waktu sekitar 63 hari.<ref name="atlas"/>
 
== Catatan kaki ==