Gaetano Scirea: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rustyan Uga (bicara | kontrib)
k Scirea
Tag: mengosongkan halaman [ * ]
Rustyan Uga (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 25:
Scirea adalah salah satu dari lima pemain dalam sejarah sepak bola Eropa yang memenangkan semua piala internasional untuk klub sepak bola diakui oleh [[UEFA]] dan [[FIFA]]. Scirea adalah juga salah satu dari hanya sembilan pemain di sejarah sepak bola Eropa yang memenangkan kompetisi utama ketiga sepakbola UEFA. Ia bermain untuk tim nasional Italia selama lebih dari satu dekade di mana ia tak tergantikan sebagai pembela terkemuka, menjaga [[Franco Baresi]] dari tim nasional selama empat tahun hingga pensiun pada tahun 1986. Scirea menjadi juara dunia dalam [[Piala Dunia 1982]], mengalahkan Brazil 3-2 di pertandingan perempat final bermain cemerlang, dan mendominasi Jerman 3-1 di final.
 
Awal Karir
Scirea muda dipanggil dengan “Gai”. Ia mengawali karirnya di Atalanta selama 2 musim (1972-74). Melakukan debutnya melawan Cagliari pada 24 September 1972. Kemudian Gai muda pindah ke Juventus dan menghabiskan seluruh sisa karirnya dari tahun 1974 sampai dengan tahun 1988 (14 tahun). Di Juventus, Scirea mengoleksi 377 penampilan Serie-A dengan 24 gol. Sedangkan di semua kompetisi dia telah menjalani 522 penampilan bersama Juventus. Catatan tersebut hanya kalah dari Alessandro Del Piero. Di Juventus, Scirea meraih 7 scudetti (1974/75, 1976/77, 1977/78, 1980/81, 1981/82, 1983/84, 1985/86), 2 Coppa Italia (1978/79, 1982/83), 1 Piala UEFA (1976/77), 1 Piala Winner (1983/84), 1 Piala Champions (1984/85), 1 Piala Super Eropa (1984) dan 1 Piala Intercontinental (1985).
 
"CURVA SUD/LA CURVA SCIREA
Bukan Alessandro Del Piero. Bukan Michele Platini. Bukan Zinedine Zidane. Sang penguasa Curva Sud adalah legenda Juventus yang bernama “Gaetano Scirea“. Namanya diabadikan sebagai nama Curva Sud yang diperuntukkan kepada para tifoso Juventus. Curva Sud ini dikenal dengan nama “Curva Scirea“. Hal ini menggambarkan betapa sangat berharganya Scirea bagi Juventus. Seorang maestro bola dunia dan pahlawan Italia.
 
“THE LEGENDARY LEGEND“
 
Hari itu, Minggu, 3 September 1989, merupakan hari yang tidak akan dilupakan oleh seluruh tifoso Juventus. Scirea dikabarkan meninggal dunia akibat kecelakaan yang dialaminya saat ia menjalankan tugas sebagai scout. Saat itu Scirea memang sedang mengunjungi Polandia, untuk mengamati permainan Górnik Zabrze, yang akan bertanding melawan Juventus di Piala UEFA tiga hari kemudian. Naasnya ternyata mobil yang ditumpanginya bertabrakan dengan truk yang membawa empat galon berisi bensin disekitar kawasan Babsk. Sontak saja ledakan tak dapat dihindari. Scirea bersama tiga orang lainnya meninggal dunia. Saat itu dunia kehilangan seorang maestro, Italia kehilangan pahlawan bolanya dan Juventus kehilangan sang legenda. Dunia pun menangis. Berbagai kesan dan pesan berdatangan dari seluruh penjuru dunia…