Dosa asal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
'''Dosa asal''' menurut doktrin [[teologi Kristen]] adalah kondisi pertama kali manusia berbuat [[dosa]] saat di [[Taman Eden]]. Walau [[Perjanjian Lama]] dan [[Perjanjian Baru]] yang sering membicarakan penuhnya dosa dalam diri manusia tidak memiliki kata-kata "dosa asal" dan "dosa leluhur", [[doktrin]] yang menggunakan kata-kata ini disebutkan berdasarkan pada ajaran [[Rasul]] [[Santo Paulus|Paulus]] dalam {{Ayat|buku=Roma|pasal=5|ayat=12|sampaiayat=21}} dan {{Ayat|buku=1 Korintus|pasal=15|ayat=22}}. Setelah melihat doktrin ini, yang tidak ditemukan di [[teologi]] [[Yahudi]], termuat secara terselubung di kalimat-kalimat [[Perjanjian Lama]] seperti di dalam {{Ayat|buku=Mazmur|pasal=51|ayat=5}} dan {{Ayat|buku=Mazmur|pasal=58|ayat=3}}.{{fact}}
 
== Pandangan Gereja Katolik ==
Sebagai akibat dari [[dosa (kristen)|dosa]] manusia pertama, [[Adam]], ([[Kejadian 3]]:1-6) manusia kehilangan:<ref name="masih1">{{cite web |url=http://katolisitas.org/218/masih-perlukah-sakramen-pengakuan-dosa-bagian-1 |title=Masih Perlukah Sakramen Pengakuan Dosa (Bagian 1) ? |publisher=katolisitas.org}}</ref>
[[Katekismus Gereja Katolik]] (KGK) #377 menuliskan bahwa saat awal mula manusia pertama diciptakan [[Allah]], manusia bebas dari kecenderungan jahat yang membuatnya terikat pada kenikmatan [[inderawi]]; saat itu seluruh kodratnya utuh dan teratur.<ref name="ccc12116">{{en}} {{cite web |url=http://www.vatican.va/archive/ccc_css/archive/catechism/p1s2c1p6.htm#IV |title=Catechism of the Catholic Church - Man |publisher=Holy See}}</ref> Namun manusia pertama, [[Adam]] dan [[Hawa]], oleh karena dosa mereka menurunkan kodrat manusiawi yang terluka -- yang mengalami kekurangan keadilan dan kekudusan asal yang diterima dari [[Tuhan]] -- kepada semua manusia keturunan mereka. Kekurangan tersebut dinamakan "dosa asal" (KGK #416-417).<ref name="ccc12117">{{en}} {{cite web |url=http://www.vatican.va/archive/ccc_css/archive/catechism/p1s2c1p7.htm |title=Catechism of the Catholic Church - The Fall |publisher=Holy See}}</ref> Dosa asal tersebut mengakibatkan kodrat manusia menjadi lemah dan dilukai kekuatan alaminya, namun kodratnya tidak sepenuhnya rusak (KGK #405).<ref name="ccc12117"/> Dosa asal yang dilakukan manusia pertama ([[Kejadian 3]]:1-6) mengakibatkan manusia kehilangan:<ref name="masih1">{{cite web |url=http://katolisitas.org/218/masih-perlukah-sakramen-pengakuan-dosa-bagian-1 |title=Masih Perlukah Sakramen Pengakuan Dosa (Bagian 1) ? |publisher=katolisitas.org}}</ref>
* Rahmat kekudusan
* Empat berkat ''preternatural'', yang terdiri dari:
Baris 10 ⟶ 11:
# pengetahuan akan Tuhan (''infused knowledge'')
# keutuhan (''integrity''), yaitu harmoni antara nafsu kedagingan dan akal budi
Karena kehilanganHilangnya berkat-berkat tersebutkeutuhan makamenyebabkan manusia mempunyaikesulitan nafsu ataumenundukkan keinginan yangdagingnya tidakpada teratur,akal ataubudinya. Sehingga manusia memiliki kecenderungan untuk berbuat dosa, atau ([[konkupisensi]]), atau disebut juga "dapur dosa" (''fomesKGK peccati''#405-418); sehingga manusia harus berjuang terus menerus untuk menundukkan keinginan daging.<ref name="kgk1264ccc12117">{{en}} {{cite web |url=http://imankatolikwww.orvatican.idva/katekismusarchive/ccc_css/archive/catechism/p1s2c1p7.php?q=1264htm |title=KatekismusCatechism Gerejaof Katolikthe #1264Catholic Church - The Fall |publisher=ImanHoly KatolikSee}}</ref> [[Santo]] [[Paulus dari Tarsus|Paulus]] menyebut bahwa nafsu kedagingan berlawanan dengan keinginan Roh ([[Galatia 5]]:16-17, [[Galatia 5]]:24; [[Efesus 2]]:3).
 
== Lihat pula ==
* [[Konkupisensi]]
* [[Dosa (Kristen)]]
* [[Keselamatan (Kristen)]]