Muhammad as-Samman al-Madani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andiazamuddin (bicara | kontrib)
k update
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia (2)
Baris 16:
Guru mursyidnya adalah ''Sayyidina'' [[Syekh Mustafa Bakri]], seorang wali agung dari [[Suriah|Syiria]], dari pihak ayah keturunan ''Sayyidina'' Abu Bakar Shiddiq r.a dari pihak ibu keturunan Syayidina Husin Sibthi Rasulullah Saw.
 
Pangkat kewalian beliaudia adalah seorang pamungkas para wali, yakni ''Gauts Zaman'', dan wali ''Qutb Akwan'', yakni kewalian yg hanya bisa dicapai oleh para sadah yang dalam tiap periode 200 tahun sekali.
 
Dan beliaudia adalah Khalifah Rasulullah pada zamannya
 
== Murid-muridnya ==
Baris 35:
Tarekat Sammaniyah merupakan tarekat ''mu'tabaroh'' (masyhur) yang sudah terkemuka dan diakui keabsahannya di bawah naungan [[Nahdlatul ulama|Nahdlatul Ulama (NU)]].<ref>{{Web|url = http://www.republika.co.id/berita/koran/khazanah-koran/14/10/23/ndvsk99-mui-fatwa-sesat-bukan-untuk-tarekat-sammaniyah|title = Fatwa Sesat Bukan Untuk Tarekat Sammaniyah|date = 23 Oktober 2014|author = Syalabi Ichsan (via Republika Online)}}</ref>
 
'''Riwayat Tarekat Sammaniyah'''
 
Semula, Syekh Samman belajar [[Tarekat Khalwatiyah]] di [[Damaskus]]. Lama-kelamaan, ia mulai membuka pengajian yang berisi teknik dzikir, wirid, dan ajaran tasawuf lainnya. Ia menyusun cara pendekatan diri kepada Allah SWT yang akhirnya disebut sebagai Tarekat Sammaniyah. Sehingga, ada yang mengatakan bahwa Tarekat Sammaniyah adalah cabang dari Tarekat Khalwatiyyah.
 
Demi memperoleh ilmu pengetahuan, ia rela menghabiskan usianya dengan melakukan berbagai perjalanan. Beberapa negeri yang pernah ia singgahi untuk menimba ilmu di antaranya adalah [[Iran]], [[Syam]], [[Hijaz]], dan ''Transoxania'' (sekarang masuk wilayah Asia Tengah).
 
== Karya ==